https://shope.ee/6Kb2s7Y65L

Artikel Tentang Pembeda Dialek Dan Ragam Dialek

Artikel Tentang Pembeda Dialek Dan Ragam Dialek – Hai sahabat, artikel kali ini kita akan membahas tentang Pembeda Dialek dan Ragam Dialek. Yuk, langsung dibahas :

Artikel Tentang Pembeda Dialek Dan Ragam Dialek
Artikel Tentang Pembeda Dialek Dan Ragam Dialek


Setiap dialek memiliki perbedaan, dialek suatu daerah berbeda dengan dialek daerah lainnya. Meskipun rumpun bahasa yang digunakan adalah sama. Dialek bahasa Jawa Surakarta berbeda dengan bahasa Jawa yang ada di Jawa Timur dan Daerah Purwokerto, dan sebagainya. Menurut pusat pembinaan dan pengembangan Bahasa (1983), perbedaan dialek pada gari besarnyadapat dibagi menjadi lima macam. Keima macam pembedaan itu ialah sebagai berikut :

a. Perbedaan fonetik
Perbedaan ini berada di bidang fonologi. Biasanya si pemakai dialek atau bahasa yang bersangkutan tidak menyadari adanya perbedaan tersebut. Sebagai contoh dapat dikemukakan carema dan cereme yaitu buah atau pohon crème, gudang dengan kudang, jendela gandela tau janela. Mandadak dan manakaki (nama sejenis pardu). Dari contoh-contoh itu tampak bahawa perbedaan fonetik itu dapat terjadi pada vokal maupun konsonan (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1983).

b. Perbedaan Semantik
Perbedaan semantic merujuk kepada terciptanya kata-kata baru, berdasarkan perubahan fonologi dan geseran bentuk. Peristiwa tersebut baisanya terjadi geseran makna kata. Geseran tersebut bertalian dengan dua corak makan, yaitu :

1. Pemberian nama yang berbda untuk lambang yang sama di beberapatempat yang berbea, seperti tutri dan turuy ‘Turi’, balimbing dan calingcing buah belimbing. Pada bahsa sunda, geseran corak ini pada umumnya dikenal dengan istilah sinonim, pada perkataan atau sama mana (Guiraud, 1970: 15, dikutip oleh Pusat Pembinaan Bahasa dan pengembangan Bahasa, 1983).
2. Pemberian nama sama untuk hal yang berbeda di tempat berbeda. Misalnya calingcing untuk calincing dan belimbing, utntuk itik dan anak itik. Pada bahasa Sunda, geseran ini dikenal dengan nama homonimi (Guraud, 1970:8, dikutip oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa, 1983).

Artikel Tentang Pembeda Dialek Dan Ragam Dialek
Artikel Tentang Pembeda Dialek Dan Ragam Dialek


c. Perbedaan Onomasiologis
Menurut Guiraud (1970:16), yang dikutip oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1983), perbedaan Onomasiologis merujuk pada nama yangberbeda berdasarkan satu konsep, yang diberikan di beberapa tempat yang berbeda. Menghadri kendurimisalnya, di bebrapa daerah. Bahasa sunda terentu biasanya disebut Ondangan, Kondangan atau Kaondangan. Ini jelas disebbakan oleh adanya tanggapan atau tafsiran yang berbeda mengenai kehadiran di tempat kenduri itu. Kondangan, ondangan, dan kaondangan didasarkan kepada tanggapan bahwa kehadiran di situ karena diundang, sedangkan nyambungan didasarkan kepada tafsiran bahwa kehadiran di situ disebabkan oleh keinginan menyumbang barang sedikit kepada yang punya kenduri.

d. Perbedaan Semasiologis
Menurut Guiraud (1970 : 17-18), yang dikutip oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa (1983), perbedaan semasiologis merujuk kepada pemberian nama yang sama untuk beberapa konsep yang berbeda. Frase-frase seperti rambutan aceh, pencak cikalong dan orang yang berhaluan kiri, tidak jarang diucapkan hanya aceh, cikalong dan kiri saja. Ucapan ini sudah dalam kaitan tertentu. 

Dengan demikian kata Aceh, misalnya mengandung sedikitnya lima makna, yaitu:
1. Nama suku bangsa
2. Nama daerah
3. Nama kebudayaan
4. Nama bahasa
5. Nama sejenis rambutan

e. Perbedaan Morfologis
Menurut Guiraud (1970), yang ditutip oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1983), perbedaan morfologis merujuk pada sistem tata bahasa yang bersangkutan. Hal tersebut disebabkan oleh Frekuensi morfem-morfem yang berbeda, oleh kegunaanya yang berkerabat, oleh wujud fonetisnya, oleh daya rasanya dan oleh sejumlah faktor lainnya lagi.    

- Ragam Dialek

Menurut Kridalaksana (1970), ragam dialek atau bahasa ditentukan oleh faktor waktu, tempat, sosial-budaya, situasi dan sarana pengungkapan. Pada kenyataanya, faktor-faktor tersebut tidak berdiri sendiri, tetapi seringkali saling melengkapi. Faktor waktu misalnya, mengakibatkan bahasa yang sama, pada masa lampau dan sekarang berlainan, sedangkan bersama-sama dengan faktor tempat, kelainan itu berkembang sampai saat sekarang. Artinya, apa yang umumnya disebut dialek regional sebenarnya dihasilkan baik oleh faktor waktu maupun faktor tempat. Berdasarkan hal tersebut, pada umumnya dialek dapat digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu dialek 1, dialek 2 dan dialek sosial.

Demikianlah Artikel Tentang Pembeda Dialek Dan Ragam Dialek. Semoga bermanfaat                   


Tag : Artikel Tentang Pembeda Dialek Dan Ragam Dialek, Artikel Tentang Pembeda Dialek Dan Ragam Dialek, Artikel Tentang Pembeda Dialek Dan Ragam Dialek, Artikel Tentang Pembeda Dialek Dan Ragam Dialek, Artikel Tentang Pembeda Dialek Dan Ragam Dialek, Artikel Tentang Pembeda Dialek Dan Ragam Dialek, Artikel Tentang Pembeda Dialek Dan Ragam Dialek, Artikel Tentang Pembeda Dialek Dan Ragam Dialek, Artikel Tentang Pembeda Dialek Dan Ragam Dialek, Artikel Tentang Pembeda Dialek Dan Ragam Dialek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga

  • 4 Pilihan Dalam Berkehidupan - 4 pilihan dalam berkehidupan :Ada 4 Pilihan dalam berkehidupan, kamu bisa pilih salah satunya, atau lebih dari itu :1. Dengan kedudukan Jadilah yang paling...
    4 minggu yang lalu

Artikel Tentang Hasil Budaya Manusia Purba Dalam Sejarah (Zaman Batu dan Zaman Logam)

Artikel Tentang Hasil Budaya Manusia Purba Dalam Sejarah (Zaman Batu dan Zaman Logam) – Hai sahabat, kali ini kita akan membahas tentang A...