Pusat-Pusat Pertumbuhan di Indonesia - Penerapan penempatan pusat-pusat pertumbuhan dilaksanakan
oleh Indonesia pada prinsipnya adalah menggabungkan beberapa teori atau konsep
di atas. Pembangunan di Indonesia dipusatkan di wilayah-wilayah tertentu yang
diperikirakan sebagai pusat pertumbuhan yang diperkirakan sebagai kawasan
sentral yang mampu menarik daerah-daerah di sekitarnya. Kawasan sentral yang
menjadi pusat pertumbuhan tersebut diharapkan dapat mengalirkan proses
pembangunan ke wilayah-wilayah sekitarnya, sehingga pemerataan pembangunan
dapat terjadi ke seluruh pelosok wilayah negeri secara menyeluruh.
Pusat-Pusat Pertumbuhan di Indonesia |
Pada REPELITA II Tahun 1974-1978, sistem pembangunan
Indonesia telah dicanangkan. Pembangunan nasional dilaksanakan melalui sistem
Regionalisasi atau pewilayahan, dengan kota-kota utama sebagai kutub atau pusat
pertumbuhan. Kota-kota sebagai pusat pertumbuhan nasional ini adalah Medan,
Jakarta, Surabaya dan Makassar. Bersamaan dengan pengembangan kota-kota pusat
pertumbuhan nasional, wilayah pembangunan utama di Indonesia dibagi menjadi
empat region utama, yaitu :
1. Wilayah Pembangunan Utama A, dengan pusat pertumbuhan
utama kota medan terdiri atas :
a. Wilayah pembangunan I, Meliputi daerah-daerah Aceh dan
Sumatera Utara
b. Wilayah pembangunan II, Meliputi daerah-daerah di
sumatera barat dan Riau, dengan pusatnya di PekanBaru.
2. Wilayah pembangunan utama B, dengan pusat pertumbuhan
utama Jakarta.
Wilayah ini terdiri atas :
a. Wilayah pembangunan III, Meliputi daerah-daerah jambi,
Sumsel dan Bengkulu, dengan pusatnya di Palembang.
b. Wilayah pembangunan IV, meliputi daerah-daerah Lampung, Jakarta,
Jawa barat, Jawa tengah, dan DI Yogyakarta yang pusatnya di Jakarta.
c. Wilayah pembangunan VI, Meliputi daerah-daerah di
Kalimantan Barat, yang pusatnya di Pontianak.
Pusat-Pusat Pertumbuhan di Indonesia |
3. Wilayah pembangunan utama C, dengan pusat pertumbuhan
utama Surabaya, wilayah ini terdiri atas:
a. Wilayah pembangunan V, meliputi daerah-daerah di Jawa
timur, dan Bali yang pusatnya di Surabaya.
b. Wilayah pembangunan VII, Meliputi daerah-daerah di
Kalimantan tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan yang pusatnya di
Balikpapan dan Samarinda.
4. Wilayah pembangunan utama D, dengan pusat pertumbuhan
utama Ujung Pandang atau Makasar, Wilayah ini terdiri atas:
a. Wilayah pembangunan VIII, Meliputi daerah-daerah di Nusa
Tenggara Barat, Nusa tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, yang
pusatnya di Makassar.
b. Wilayah Pembangunan IX, Meliputi daerah-daerah Sulawesi
Utara, Sulawesi Tengah, yang pusatnya di Menado.
c. Wilayah pembangunan X, Meliputi daerah-daerah di Maluku
(Termasuk Maluku Utara dan Irian Jaya (Papuan) yang pusatnya di kota Sorong.
Pusat-Pusat Pertumbuhan di Indonesia |
Wilayah pembangunan di atas selanjutnya dikembangkan lagi
menjadi wilayah pembangunan yang lebih kecil lagi yaitu tingkat daerah pada
provinsi. Contohnya Jawa Barat dibagi menjadi 6 wilayah pembangunan daerah,
sebagai berikut :
1. Wilayah Pembangunan JABODETABEK (Termasuk sebagian kecil
Wilayah Kabupaten Sukabumi). Pada wilayah ini dikembangkan berbagai aktivitas Industri
yang tidak tertampung di Jakarta.
2. Wilayah pembangunan Bandung Raya. Wilayah ini
dikembangkan pusat aktivitas pemerintaha daerah, pendidikan tinggi, perdagangan
daerah, industri tekstil. Untuk Konservasi tanah dan rehabilitasi lahan kritis
di pusatkan di wilayah-wilayah kabupaten Garut, Cianjur, Bandung dan sumedang.
3. Wilayah pembangunan Priangan Timur. Wilayah ini melipputi
daerah tasikmalaya dan Ciamis.
4. Wilayah Pembangunan Karawang. Wilayah ini dikembangkan
sebagai produksi pangan (beras/padi) dan palawija. Meliputi pula daerah-daerah
dataran rendah pantai Utara (pantura) seperti Purwakarta, subang, dan karawang.
Pusatnya Kota Karawang.
5. Wilayah pembangunan Cirebon dan Sekitarnya. Wilayah ini
dikembangkan sebagai pusat Industri pengolahan bahan agraris, industri,
petrokimia, pupuk dan semen. Untuk keperluan tersebut, pelabuhan Cirebon ditingkatkan
fungsinya untuk menampung kelebihan arus keluar masuk barang dari pelabuhan
Tanjung Priok.
6. Wilayah pembangunan Banten. Wilayah ini berpusat di kota
Serang dan Cilegon, terdiri atas 4 zone bagian utara diutamakan untuk
keperluasan dan intensifikasi areal pesawahan teknis, selatan untuk wilayah
perkebunan, dan tanaman buah-buahan, wilayah Teluk lada diperuntukkan bagi
intensifikasi usaha pertanian, dan daerah sekitar Cilegon dikembangkan sebagai
Pusat Industri berat (Besi baja).
Tag: Pusat-Pusat Pertumbuhan di Indonesia, pengertian wilayah pusat pertumbuhan perbedaan antara wilayah pembangunan utama dan wilayah pusat pertumbuhan 10 wilayah pembangunan di indonesia peranan pusat pertumbuhan wilayah untuk pengembangan wilayah pengaruh pusat pertumbuhan tujuan pusat pertumbuhan fungsi pusat pertumbuhan secara umum mengapa medan menjadi pusat pertumbuhan, Pusat-Pusat Pertumbuhan di Indonesia, pengertian wilayah pusat pertumbuhan perbedaan antara wilayah pembangunan utama dan wilayah pusat pertumbuhan 10 wilayah pembangunan di indonesia peranan pusat pertumbuhan wilayah untuk pengembangan wilayah pengaruh pusat pertumbuhan tujuan pusat pertumbuhan fungsi pusat pertumbuhan secara umum mengapa medan menjadi pusat pertumbuhan, Pusat-Pusat Pertumbuhan di Indonesia, pengertian wilayah pusat pertumbuhan perbedaan antara wilayah pembangunan utama dan wilayah pusat pertumbuhan 10 wilayah pembangunan di indonesia peranan pusat pertumbuhan wilayah untuk pengembangan wilayah pengaruh pusat pertumbuhan tujuan pusat pertumbuhan fungsi pusat pertumbuhan secara umum mengapa medan menjadi pusat pertumbuhan, Pusat-Pusat Pertumbuhan di Indonesia, pengertian wilayah pusat pertumbuhan perbedaan antara wilayah pembangunan utama dan wilayah pusat pertumbuhan 10 wilayah pembangunan di indonesia peranan pusat pertumbuhan wilayah untuk pengembangan wilayah pengaruh pusat pertumbuhan tujuan pusat pertumbuhan fungsi pusat pertumbuhan secara umum mengapa medan menjadi pusat pertumbuhan
menarik juga blognya
BalasHapus