https://shope.ee/6Kb2s7Y65L

Pengertian Dialek dan Asal-Usul perkembangan Dialek

Pengertian Dialek dan Asal-Usul perkembangan Dialek – Hai sahabat, artikel kali ini akan membahas tentang Pengertian Dialek dan Asal-Usul perkembangan dialek. Yuk, langsung dibahas.

Pengertian Dialek dan Asal-Usul perkembangan Dialek
Pengertian Dialek dan Asal-Usul perkembangan Dialek


1. Pengertian Dialek

Pernahkah kalian pergi ke luar daerah tempat kalian dan mendengar orang-orang didaerah tersebut berbicara dengan tutur kata dan agaya berbicara yang berbeda dengan kalian, selanjutnya apa yang terlintas dalam pikiran kalian ketika mendengar kata dialek? Ada orang yang mengatakan dialek adalah substandard atau standar rendah dari suatu bahasa, sialek sering dihubungkan prestos seseorang atau kelompok. Ada juga yang mengatakan bahwa dialek sering dihubungkan dengan bahsa terutama bahasa tutur dalam daerah tertentu. Ada lagi yang mengatakan bahwa dialek adalah beberapa bentuk penyimpangan berbahasa dikaitkan dengan standar baku berbahasa. Masih banyak lagi orang yang memberikan gambaran berbeda dibenaknya ketika mendengar kata dialek.

Menurut pusat pembinaan dan pengembangan bahasa (1983), istilah dialek berasald ari kata Yunani Dialektos. Pada mulanya dipergunakan dalam hubungannya dengan keadaan bahasa. Di Yunani terdapa perbedaan-perbedaan kecil di dalam bahasa yang dipergunakan pendukungnya masing-masing, tetapi hal tersebut tidak sampai menyebabkan mereka merasa mempunyai bahasa yang berbeda. Perbedaant ersebut tidak mencegah mereka untuk secara keseluruhan merasa satu bahasa yang sama. Oleh karena itu, ciri utama dialek adalah perbedaan dalam kesatuan dan kesatuan dalam perbedaan (Meillet, 1967 : 69-70).

Dialek adalah logat berbahasa. Dialek adalah perlambangan dan pengkhususan dari bahasa induk. Menurut Weijnen, dkk yang dikutip oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1983) dialek adalah sistem kebahasaan yang dipergunakan oleh satu masyarakat untuk membedakan dari masyarakat lain.

Pengertian Dialek dan Asal-Usul perkembangan Dialek
Pengertian Dialek dan Asal-Usul perkembangan Dialek


Menurut pusat pembinaan dan pengembangan Bahasa (1983), ada 2 ciri yang dimiliki dialek, yaitu:

a. Dialek ialah seperangkat bentuk ujaran setempat yang berbeda-beda, yang memiliki ciri-ciri umum dan masing-masing lebih mirip sesamanya dibandingkan dengan bentuk ujaran lain dari bahasa yang sama.

b. Dialek tidak harus mengambil semua bentuk ujaran dari sebuah bahasa. (Meillet 1967: 69)
Dngan meminjam kata-kata Claude Fauchet, dialek adalah mots de leur terroir yang berarti dialek adalah kata-kata di atas tanahnya (Chaurand, 1972: 149), yang di dalam perkembangannya kemudian menunjukan kepada suatu bahasa daerah yang layak dipergunakan dalam karya sastra daerah yang bersangkutan.

Pada perkembangannya tersebut, kemudian salah satu dialek yang kedudukannya sederajat itu sedikit demi sedikit diterima sebagai bahsa baku oleh seluruh daerah. Hal itu disebbakan oleh berbgai faktor, baik faktor subyektif maupun obyektif. Fakotr-faktor yang menentukan penobatan suatu dialek menjadi bahasa baku terutama politik, kebudayaan dan ekonomi (Meillet, 1967: 72). Di dalam proses tersebut, kaum prantara juga turut berjasa diantaranya mereka yang berpendidikan dan menguasai budayanya ( Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1983).

Proses perkembangan dialek bermula pada kelompok yang berpendidikan. Dwibahasawan mereka mempergunakan Koine, yaitu ungkapan-ungkapan bahsa baku sebagai bahsa budaya, dan sebagai bahasa praja. Koine mereka pergunakan untuk sesama mereka, dan dialek mereka pergunakan jika berkomunikasi dengan penduduk setempat, petani dan kelompok sederhana lainnya. Sementara itu penduduk sendiri adalah ekabahasawan. Walaupun mereka mengagumi koine, tapi mereka hanya mempergunakan dialek saja. Pada tahap berikutnya masyarakat berpendidikan itu menjadi ekabahasawan.Mereka menghindari pemakaian dialek yang sudah kehilangan dasar-dasar kaidahnya. Sejak itu bependuduk bahasanya menjadi dwbahasawan. Pada mulanya mereka belum memenuhi semua persyaratan bahsa tersebut, tergantung kepada taraf pendidikan merkea. Di samping itu, mereka tetap mempergunakan dialek diantara sesama mereka saja.  (Gairaud, 1970: 7-8, dikutip oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1983).

2. Asal-Usul dan Perkembangan Dialek

Menurut pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahsa (1983), pertumbuhan dan perkembangan dialek sangat ditentukan oleh faktor kebahasaan dan faktor luar bahasa. Keadaan alam, misalnya mempengaruhi ruang gerak penduduk setempat, baik dalam mempermudak penduduk berkomunikasi dengan dunia luar maupun mengurangi adanya kemungkinan itu (Guiradu, 1970). Sejalan dengana danya batas alam tersebut, dapat dilihat pula adanya batas-batas politik yang menjadi jembatan terjadinya pertukaran budaya. Hal itu menjadi salah satu sarana terjadinya pertukaran bahasa. Demikian pula halnya dengan ekonomi, cara hidup dan sebagainya. Tercermin pula di dalam dialek yang bersangkutan (Guiraud, 1970).

Menurut Guiraud (1970: 26) yang dikutip oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1983) terjadinya ragam dialek itu disebabkan adanya hubungan dan keunggulan bahasa yang ketika terjadi perpindahan penduduk, penyerbuan dan penjajahan. Hal yang tidak boleh dilupakan adalah peranan dialek atau bahasa yang bertetangga di dalam proses terjadinya suatu dialek itu. Dari dialek dan bahsa yang bertetangga itu, masuklah anasir kosakata, strukutr, dan cara pengucapan atau lafal.

Setelah itu kemudian ada diantara dialek tersebut yang diangkat menjadi bahasa baku, maka peranan bahasa baku itupun tidak boleh dilupakan. Sementara pada gilirannya, bahasa baku tetap terkena pengaruhnya baik dari dialeknya maupun dari bahasa tetangganya.

Selanjutnya, dialek berkembang menuju dua arah, yaitu perkembangan membaik dan perkembangan memburuk. Menurut pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1983), Bahasa sunda di kota Bandung dijadikan dasar bahasa sekolah yang kemudiaann dianggap sebagai bahasa sunda baku. Hal tersebut didasarkan kepada faktor obyektif dan subyektif. Secara obyektif memang harus diakui bahwa bahasa sunda kota bandung memberikan kemungkinan besar untuk dijadikan bahasa sekolah dan kemudian bahasa sunda baku. Hal ini dialek bahasa sunda mengalami perkembangan membaik.

Pusat Pembinaan dan Perkembangan Bahasa (1983), memberi contoh perkembangan dialek yang memburuk sebagai beriku. Pada lima tahun yang lalu, penduduk kampung Legok (Indramayu) masih berbicara bahasa Sunda. Sekarang penduduk kampung itu hanya dapat mempergunakan bahasa Jawa-Cirebon. Dengan kata lain, bahasa sunda di kampung itu sekarang telah lenyap, dan kelenyapan itu merupakan keadaan yang paling buruk dari perkembangan yang memburuk suatu bahasa atau dialek.              

Demikianlah Pengertian Dialek dan Asal-Usul perkembangan Dialek. Semoga bermanfaat.

Baca juga artikel sebelumnya : Artikel Tentang Beragam Macam Fungsi Bahasa

Tag : Pengertian Dialek dan Asal-Usul perkembangan Dialek, Pengertian Dialek dan Asal-Usul perkembangan Dialek, Pengertian Dialek dan Asal-Usul perkembangan Dialek, Pengertian Dialek dan Asal-Usul perkembangan Dialek, Pengertian Dialek dan Asal-Usul perkembangan Dialek, Pengertian Dialek dan Asal-Usul perkembangan Dialek, Pengertian Dialek dan Asal-Usul perkembangan Dialek, Pengertian Dialek dan Asal-Usul perkembangan Dialek, Pengertian Dialek dan Asal-Usul perkembangan Dialek, Pengertian Dialek dan Asal-Usul perkembangan Dialek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga

  • 4 Pilihan Dalam Berkehidupan - 4 pilihan dalam berkehidupan :Ada 4 Pilihan dalam berkehidupan, kamu bisa pilih salah satunya, atau lebih dari itu :1. Dengan kedudukan Jadilah yang paling...
    4 minggu yang lalu

Artikel Tentang Hasil Budaya Manusia Purba Dalam Sejarah (Zaman Batu dan Zaman Logam)

Artikel Tentang Hasil Budaya Manusia Purba Dalam Sejarah (Zaman Batu dan Zaman Logam) – Hai sahabat, kali ini kita akan membahas tentang A...