Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru - Tolak Peluru merupakan salah satu nomor yang terdapat dalam
nomor lempar pada cabang olahraga atletik. Tolak peluru dilakukan tidak
dilempar akan tetapi ditolak atau didorong. Hal ini sesuai pula dengan
peraturan, bahwa peluru itu harus didorong atau ditolak dari bahu dengan satu
tangan.
Artikel sebelumnya : Renang gaya dada, Renang gaya bebas dan Renang gaya punggung
Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru |
Tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau
mendorong suatu alat bundar (peluru) dengan berat tertentu yang terbuat dari
logam yang dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak
sejauh-jauhnya.
a. Peraturan Tolak Peluru
1. Sarana dan Prasarana
- Sektor lemparan/lapangan dibatasi oleh 2 garis yang menuju
ke pusat lingkaran, lewat tepi balok lemparan yang panjangnya 1,22 m; tinggi 10
cm, dan tebalnya 11,4 cm.
- Berat peluru : pria 7,26 kg dan wanita 4 kg.
- Sepatu yang dipergunakan mempunyai alas yang keras dan
tanpa paku.
2. Peraturan tolak Peluru
Tolakan Peluru yang dilakukan oleh peserta dianggap gagal,
jika:
- Menyentuh balok batas sebelah atas dan menyentuh tanah di
luar lingkaran.
- Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah
- Peluru jatuh di luar sektor lingkaran
- Berjalan keluar lingkaran di daerah lemparan
- Peluru diletakkan di muka dada atau belakang kepala
- dipanggil sudah 2 menit belum melempar
- Peserta gagal melempar setelah 3 kali lemparan.
3. Juri Tolak Peluru
Untuk menentukan pemenang perlu adanya juri untuk memutuskan
pemenangnya. Kemampuan wasit harus meyakinkan, serta penguasaan peraturan
perlombaan dan pertandingan akan menunjang kelancaran jalannyanperlombaan dalam
tolak peluru. Wasit atau juri dalam perlombaan tolak peluru berjumlah 3 orang,
yaitu juri 1, 2 dan 3. Setiap juri memiliki tugas dan wewenang yang
berbeda-beda. Berikut Tugas dan wewenang Setiap Juri
a. Juri 1
Mengawasi tangan dan kesalahan kaki yang terjadi pada sisi
dekat dengannya. Juri 1 juga bertugas memanggil peserta dan mengukur hasilnya.
b. Juri 2
Berkenaan dengan kesalahan kaki yang terjadi pada bagian
atas papan penahan dan lingkaran-lempar pada sisi papan penahan. Juri 2
memegang bendera untuk memutuskan bahwa lemparan tersebut sah atau tidak.
c. Juri 3
Bertugas untuk menentukan tempat jatuhnya peluru. Ia akan
menancapkan paku atau bendera kecil tempat peluru tersebut jatuh. Bagi peserta
yang menggunakan tangan kidal, tentu wasit harus berubah menyesuaikan
kondisinya.
Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru |
b. Teknik melakukan tolak Peluru
Gaya yang sering digunakan dalam tolak peluru, yaitu gaya
lama atau gaya ortodoks dan gaya baru atau gaya O’brian. Apabila terdapat gaya
lain, ituhanya merupakan variasi dari kedua gaya tersebut. Tujuan dalam tolak
peluru adalah menolak sejauh-jauhnya untuk memperoleh jarak yang optimal. Untuk
mencapai tolakan yang jauh, seorang atlet harus memahami dan menguasai teknik
tolak peluru.
Teknik tolak peluru terdiri atas empat tahapan, yaitu
memegang peluru, sikap badan saat akan menolakkan peluru, cara menolakkan
peluru, dan sikap bada setelah menolakkan peluru.
1. Cara memegang dan meletakkan peluru
Peluru diletakkan pada telapak tangan bagian atas atau pada
ujung telapak tangan yang dekat dengan jari-jari tangan. Jari-jari tangn
direnggangkan. Jari kelingking dan ibu jari digunakan untuk memegang/menahan
peluru bagian samping yaitu agar peluru tidak tergelincir ke dalam atau ke
luar.
Setelah peluru dipegang dengan baik, letakkan pada bahu dan
menempel pada leher. Siku diangkat ke samping sedikit agak serong ke depan.
2. Sikap Badan saat akan menolakkan peluru
Berdiri menyamping kea rah tolakan, kedua kaki dibuka lebar.
Kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dengan lutut dibengkokkan ke depan sedikit
agak serong ke samping kanan.
Berat badan pada kaki kanan, badan agak condong ke samping.Tangan
KANAN memegan peluru bahu, tangan kiri dengan sikut dibengkokkan berada di
depan sedikit agak serong ke atas.
3. Cara menolakkan peluru
Bersamaan dengan memutar badan kea rah tolakan, siku ditarik
serong ke atas ke belakang (kea rah samping kiri), pinggul dan pinggang serta
perut di dorong ke depan agak ke atas hingga dada terbuka menghadap ke depan
serong ke atas ke arah tolakan. Dagu diangkat atau agak ditengadahkan,
pandangan tertuju ke arah tolakan.
Saat tubuh menghadap ke arah tolakan, secepatnya peluru
ditolakkan sekuat-kuatnya ke atas ke depan kea rah tolakan ebrsamaan dengan
bantuan menolakkan kaki kanan dan mendorong seluruh badan ke atas serong ke
depan.
4. Sikap Badan Setelah Menolakkan Peluru
Setelah peluru yang ditolakkan atau didorong tersebut lepas
dari tangan, secepatnya kaki yang dipergunakan untuk menolak itu diturunkan
atau mendarat (kaki kanan) kira-kira menempati tempat bekas kaki kiri (kaki
depan), dengan lutut agak dibengkokkan.
Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru |
c. Hal-Hal yang harus dihindari dan diutamakan
Dalam tolak peluru,terdapat beberapa peraturan atau hal-hal
yang harus dihindari dan diutamakan. Hal-Hal yang harus dihindari dalam tolak
peluru adalah sebagai berikut :
a. Sikap awal yang tidak seimbang
b. Saat menolakkan peluru tidak disertai dengan gerakan
melompat
c. Mengangkat tubuh terlalu tinggi saat meluncur
d. Tarikan kaki kanan tidak jauh
e. Gerakan kaki kiri terlalu kea rah samping kiri
f. Terlalu cepat menegakkan badan
g. Mendarat dengan badan menghadap ke samping
Hal-Hal yang harus diutamakan dalam tolak peluru adalah
sebagai berikut :
a. Kaki kiri selalu rendah
b. Lakukan gaerakan kaki yang seimbang sempurna dengan kaki
kiri mendorong ke belakang.
c. Seluruh badan rileks.
d. Usahakan gerakan yang cepat dan menjangkau jauh dari kaki
kanan.
e. Putarlah kaki kanan ke dalam selama meluncur peluru.
f. Usahakan pinggang kiri dan bahu menghadap ke belakang
sejauh mungkin.
g. Usahakan lengan kiri dalam posisi tertutup.
h. Tahanlah kuat-kuat dengan kaki kiri untuk menjaga
keseimbangan badan.
Sumber : Buku Penjas yang ditulis oleh Ely maryani dan Jaja Suharja Husdarta
Tag: Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru, Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru, Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru, Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru, Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru, Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru, Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru, Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru, Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru, Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar