Sikap Dalam Menanggapi Keberagaman Budaya – Hai
sahabat, artikel kali ini kita akan membahas tentang sikap dalam menanggapi
keberagaman Budaya. Yuk, langsung dibaca:
Sikap Dalam Menanggapi Keberagaman Budaya |
Dengan berbagai persoalan keberagaman budaya
tersebut memunculkan sebuah pemahaman baru tentang budaya daerah yang mempunyai
ciri khas dan karakteristik sendiri yang berbeda dengan yang lain sehingga
perlu dipertahankan. Yang terjadi kemudian adalah munculnya pandangan
etnosentrisme yaitu suatu pandangan yang menyebutkan bahwa kelompoknya aalah
pusat segalanya dan semua kelompok yang lain dibandingkan dan dinilai sesuai
dengan standar kelompok tadi. Dengan mengatakan bahwa suku bangsa sendirilah
yang paling baik merupakan pandangan etnosentrisme. Etnosentrisme merupakan
pengembangan sifat yang mampu meningkatkan nasionalisme dan patirotisme suatu
bangsa tertentu. Tanpa etnosentrisme maka kesadaran nasional untuk
mempertahankan suatu bangsa dan meningkatkan integrasi sosial akan sangat sulit
dicapai. Selain itu dengan etnosentrisme juga mampu menghalangi perubahan yang
datang dari luar, baik yang akan menghancurkan kebudayaan sendiri ataupun yang
mampu mendukung tujuan masyarakat suku bangsa tersebut. Masih sulit memang
mengatakan bahwa etnosentrisme ini baik atau buruk,. Bagaimanakah pendapat
kalian? Apakah pengembangan sikap etnosentrisme ini adalah sikap yang perlu
diambil oleh penduduk suku bangsa?
Sikap Dalam Menanggapi Keberagaman Budaya |
Tetapi hal terpenting bahwa dalamm keberagaman
budaya yang ada di Indonesia ini adalah kita boleh memahami perilaku kelompok
lain hanya dengan membandingkan kebiasaan dan perilaku budaya sendiri.
Relativisme budaya haruslah dikembangkan dalam memandang keberagaman budaya
yang ada di Indonesia. Relativisme budaya mampu menggambarkan kenyataan bahwa
fungsi dan arti suatu unsure kebudayaan tergantung pada lingkungan kebudayaan
itu berkembang. mIsalnya, suku Eskimo yang selalu menggunakan baju tebal karena
hidup di kutub yang sangat dingin. Konsep relativisme kebudayaan tidak berarti bahwa ada istiadat mempunyai nilai yang sama
juga tidak mengetahi bahwa kebiasaan tertentu pasti merugikan. Di beberapa
tempat beberapa pola perilaku mungkin merugikan tetapi di tempat lain pola
semacam itu mungkin mempunyai tujuan dalam kebudayaanya dan masyarakat itu akan
menderita tanpa pola semacam itu kecuali ada penggantinya. Dalam konteks lokal
ke-indonesiaan, dimana pola perikehidupan beragama sangat beragam dan plural
maka relativisme budaya merupakan salah satu cara terbaik untuk menuju sikap
arif dan bijak dalam melihat perbedaan-perbedaan kebudayaan.
Demikianlah Sikap Dalam Menanggapi Keberagaman
Budaya. Semoga bermanfaat.
Baca juga artikel sebelumnya : Alternatif Penyelesaian Akibat Keberagaman Budaya Melalui Interaksi Lintas Budaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar