https://shope.ee/6Kb2s7Y65L

Pengembangan Sikap Toleransi dan Empati Sosial terhadap keberagaman Budaya di Indonesia

Pengembangan Sikap Toleransi dan Empati Sosial terhadap keberagaman Budaya di Indonesia – Hai sahabat, untuk artikel kali ini kita akan membahas tentang pengembangan sikap Toleransi dan Empati sosial terhadap keberagaman Budaya di Indonesia. Yuk, langsung dibaca:

Pengembangan Sikap Toleransi dan Empati Sosial terhadap keberagaman Budaya di Indonesia
Pengembangan Sikap Toleransi dan Empati Sosial terhadap keberagaman Budaya di Indonesia


Telah diketahui bersama bahwa para pendiri Indonesia sejak awal telah menyadari keberagaman bduaya sehingga penting untuk mengembangkan kerangka nilai atau etos budaya sehingga mampu mempersatukan masyarakat Indonesia dalam kerangka kehidupan berbangsa dan bernegara. Kesadaran itu dituangkan dalam UUD 1945, pasal 32 yang berbunyi pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia. Hal ini diperkuat lagi dalam butir penjelasaanya yang menyebutkan bahwa :

“Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh dIndonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju kea rah kemajuan adab, budaya dan persatuan dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat mengembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa indonesia.”

Berdasarkan penjelasan tersebut, nyatalah bahwa perkembangan kebudayaan bangsa yang hendak dimajukan itu tidak mungkin dibiarkna terseleenggara tanpa memperhatikan keberagaman masyarakt dengan segala kebutuhan yang timbul dalam proses perkembangan masyarakat bangsa. Kita harus bersedia menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan, tanpa memperdulikan perbedaan suku bangsa, agama , budaya, gender, bahsa, kebiasaan ataupun kedaerahan. Adanya kesetaraan dalam derajat kemanusiaan yang saling menghormati, diatur oleh hukum yang adil dan beradab yang mendorong kemajuan dan menjamin kesejahteraan hidup warganya.

Pengembangan Sikap Toleransi dan Empati Sosial terhadap keberagaman Budaya di Indonesia
Pengembangan Sikap Toleransi dan Empati Sosial terhadap keberagaman Budaya di Indonesia


Kesetaraan dalam derajat kemanusiaan hanya mungkin terwujud dalam praktik nyata dengan adanya pranata sosial, terutama pranata hukum yangmerupakan mekanisme kontrol secara ketat dan adil dalam mendukung dan mendorong terwujudnya prinsip demokrasi dalam kehidupan nyata. Masyarakat Indonesia harus memiliki Toleransi terhadap perbedaan dalam bentuk apapun. Diskriminasi sosial,politik, budaya, pendidikandan ekonomi serta bertahap harus dihilangkna untuk menegakkan demokrasi kesejajaran dalam kesederajatan kemanusian sebagai bangsa indonesia.

Pada banyak komunitas adat yang ketat membedakan antarwarga yangdengan bukan warga, kehadiran orang asing itu terpaksa dilalui dengan upacara adopsi untuk mempermudah perlakuan, kecuali kalau yang bersangkutan akan tetap diperlakukan sebagai orang luar atau hendak diperlakukan sebagai musuh. Hal ini tercermin antara lain dalam upacara penyambutan pejabat dari pusat di darah tapanuli di masa lampau. Para tamu itu biasanya disambut dengan upacara yang memeprjelas kedudukannya dalam struktur sosial masyarakat batak yang terikat dalam perkawinan tiga marga (dalihan na tolu). Pada komunitas perang Dani di pegunungan Jayawijaya, di luar kelompok kerabat yang berlainan sangat kuat, karena itu untuk mempermudah perlakuan terhadap orang ‘asing’, uapcara kelahiran kembali biasanya dilakuakn terdapap tamu yang dihormati.

Untuk memelihara kesetiakawanan sosial kelompok suku bangsa itu biasanya mengembangkan simbol-simbol yang selain diyakini kebenarannya, juga mudah dikenal, seperti bahasa, adat istiadat dan agama. Walaupun tidak setiap kelompok suku bangsa mempunyai bahasa yang berbeda dengan kelompok lain, akan tetapi sesungguhnya lebih mengutamakan simbol-simbol yang membedakan dengan bahasa lainnya daripada kenyataan yang sesungguhnya dipergunakan oleh segenap anggotanya. Betapapun masing-masing suku bangsa merasa bahwa mereka memiliki simbol-simbol tertentu yang diyakini perbedaanya dengan simbol-simbol suku bangsa lainnya, dan berfungsi sebagai media sosial yang memperkuat kesetiakawanan sosial mereka.

Demikianlah Pengembangan Sikap Toleransi dan Empati Sosial terhadap keberagaman Budaya di Indonesia . Semoga bermanfaat.

Baca juga artikel sebelumnya : Sikap Dalam Menanggapi Keberagaman Budaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga

  • 4 Pilihan Dalam Berkehidupan - 4 pilihan dalam berkehidupan :Ada 4 Pilihan dalam berkehidupan, kamu bisa pilih salah satunya, atau lebih dari itu :1. Dengan kedudukan Jadilah yang paling...
    8 bulan yang lalu

Artikel Tentang Hasil Budaya Manusia Purba Dalam Sejarah (Zaman Batu dan Zaman Logam)

Artikel Tentang Hasil Budaya Manusia Purba Dalam Sejarah (Zaman Batu dan Zaman Logam) – Hai sahabat, kali ini kita akan membahas tentang A...