Artikel Tentang Teori Asal-Usul Kehidupan Dalam
Biologi – Hai sahabat, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang teori
asal-usul kehidupan dalam biologi.Yuk, langsung dibaca:
![]() |
Artikel Tentang Teori Asal-Usul Kehidupan Dalam Biologi |
- Teori Asal-Usul Kehidupan
Selama ratusan tahun, para ilmuwan telah mengetahui
bawhwa makhluk hidup yang ada di bumi beraneka ragama. Dalam keanekaragaman
tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa pada beberapa makhluk hidup ditemukan
juga beberapa kesamaan.
Sejak lama,para ilmuwan berusaha menjawab sebuah
pertanyaan baaimana kehidupan berawal? Untuk menjawab pertanyaan tersebut,
banyak ilmuwan yang mengemukakan berbagai teori disertai bukti-bukti yang
mendkung teori tersebut. Meskipun demikian, pertanyaan-pertanyaan belum dapat
sepenuhnya terjelaskan oleh teori-teori tesebut karena teori-teori tersebut
sulit dibuktikan.
Dari banyak teori mengenai asal-usul kehidupan,
terdapat dua teori utama yang dapt diterima secara luas, yakni teori evolusi
kimia dan teori evolusi biologi. Selain kedua teori tersebut, dijelaskan pula
sejarah munculnya teori abiogenesis dan teori biogenesis yang merupakan awal
pemikiran manusia mengenai asal-usul kehidupan.
1. Teori Abiogenesis
Menurut teori ini, kehidupan terjadi secara spontan
dan berasal dari materi tak hidup. Teori ini, beranggapan bahwa kehidpan
berawal dari benda mati. Misalya, tikus bersal dari tumpukan sampah dan
belatung berasal dari daging yang membusuk. Teori Abiogenesis ini disebut juga
teori generatio spontanea.
Teori AAbiogenesis ini pertama kali dikemukakan oleh
Aristoteles (384-332 SM). Dengan Ditemukannya mikroskop, toeri ini semakin
didukung. John Needham adalah orang yang mendukung teori ini. Pada pertengahan
1700, ia melakukan percobaan dengan memanskan kaldu untuk membunuh semua
mikroorganisme yang ada. Kemuudia, ia menuangkan air kaldu ke dalam tabung
reaksi dan menutupnya dengan gabus. Dalam beberapa hari, tabung dipenuhi oleh
bakteri. Ia menyimpulkan bahwa bakteri dibentuk dari sisa-sisa mikroorganisme
yang mati oleh panas sebelumnya. Dari percobaan tersebut, dapat ia menyimpulkan
bahwa teori Abiogenesis adalah benar.
2. Teori Biogenesis
Munculnya Teori Biogenesis merupakan bantahandari teori
Abiogenesis. Para pendkung teori ini diantaranya Fancesco Redi, Lazzaro
Spallanzani, dan Louis Pasteur. Teori Biogenesis menyatakan bahwa kehidupan
berasal dari kehidupan sebelumnya. Untuk mendukung pernyataan ini, dilakukan
percobaan oleh para pendukung teori biogenesis.
fRANCESCO Redi (1626-1697) melakukan percobaan
terhadpa daging dalam stoples. Stoples A diisi dengan sekerat daging dan stoples B disi dengan
sekerat daging yang ditutup oleh kain kasa rapat. Setelah beberapa hari, stoples A banyak
dihinggapi lalat dan muncul banyak belatung kecil. Adapun stoples B tidak
ditemukan belatung pada daging yang membusuk. Hasil ini disimpulkan olehRedi
bahwa diperlukan lalat untuk menghasilkan belatung. Belatung pada daging
tersebut berasal dari telur lalat.
Pada percobaan Lazzaro Spallanzani (1729-1799)
digunakan air kaldu seperi pecobaan Needham. Spallanzani merebus air kaldu
dalam tabung I dan II lebih lama dibandingkan percobaan yang dilakukan Needham,
selama satu jam. Hal ini untuk memastikan terbunuhnya semua mikroorganisme
dalam kaldu. Setelah dipanaskan, labu I dibiarkan terbuka, sedangkan labu II
ditutup dengan cara memanskan ujung botol. Setelah beberapa hari labu I
dipenuhi oleh bakteri, adapun pada labu II tetap tidak ada pertumbuhan bakteri.
Percobaan spallanzani ini diperbarui oleh percobaan
Louis Pasteur menggunakan labu leher angsa. Hal ini dikarenakan kritik para
pendukung teori abiogenesis terhadap percobaan Spallanzani. Mereka menyatakan
bahwa percobaan yang dilakukan Spallanzani menghancurkan “Komponen penyokong
kehidupan” dengan tidak adanya udara dan pemanasan berlebih
(Mclaran&Rotundo, 1985: 30). Oleh karena itu pasteoru menggunakan labu
leher angsa.
Percobaan yang dilakukan pada tahun 1861 ini,
berhasil menumbngkan teori abiogenesis. Labu leher angsa yang dipanaskan tetap
dapat memungkinkan udar masuk ke dalam labu, tetapi tidak ada mikiroorganisme
yang hidup setelah beberapa hari. Melalui percobaan ini, Louis Pateur
membuktikann bahwa terdapat mikoorganisme di udara, air dan tana, yang dapat
menyebabkan kontaminasi pada air kaldu. Berdasarkan hasil percobaan,
berkembangkalah toeri biogenesis yang menyatakan bahwa:
a. Omne Vivum Ex Vivo, semua makhluk hidup berasal
dari makhluk hidup sebelumnya
b. Omne Ovum EX Vivo,semua telur berasal dari
makhluk hidup dan
c. OMNE Ovum ex ovo, semua makhluk hidup dari telur.
![]() |
Artikel Tentang Teori Asal-Usul Kehidupan Dalam Biologi |
3. Teori Evolusi Kimia
Teori ini menyatakan bahwa asal-usul kehidupan
diawali oleh terbentuknya senyawa-senyawa organic di atmotsfer. Dengan adanya
gas-gas, seperti metana (CH4), Hidrogen (H2), Uap air (H2,O), dan ammonia (NH3)
di atomtsfer serta bantuan energi dari sinar kosmis dan kilatan halilintar,
dapat terbentuk senyawa organic seperti asam amino. Senyawa organic tersebut
terkumpul dalam sup Primordial (Sup udara). Melalui sup purba inilah
kemungkinan kehidupan paling utama muncul.
Teori Evolusi kimia ini diajukan oleh A.I. Oparium,
Seorang ahli biokimia Rusia dan J.B.S. Haldane, seorang ahli genetika Inggris
sekitar tahun 1924. Akan tetapi, teori ini baru dapat dibuktikan oleh Stanley
Miller, seorang peneliti Amerika, pada tahun 1953. Melalui percobaanya, Miller
membuat sebuah alat yang meniru keadaan awal bumi seleum kehidupan terbentuk.
Alat percobaan Miller tersusun atas tabung kaca yang
dilengkapi dengan kran-kran untuk memasukkan bermacam-mcam gas, seprti metan
(CH4), uap air (H2O), Hidrogen (H2), dan Amonia (NH3). Mirip gas-gas yang
terdapat di atmotsfer bumi awal. Tabung tersebut dilengkapi dengan dua
elektroda yang dihubungkan dengan listrik 75.000 volt untuk menghasilkan bunga
api listrik sebagia pengganti halilintar.
SSetelah beberapa hari, penampungan dari rangkaian
tabung kaca Miller berubah warna. Setelah dianalisis, perubahan warna air
penampungan karena adanya asam amino dalam air. Seperti anda ketahui, asam
amino merupakan zat organic pembentuk protein. Hal ini membuktikan bawha zat
anorganik (materi tidak hidup) dapat membnetuk stidaknya zat organic yang
terdapat pada makhluk hidup. Pembentukan asam amino pada sup purba dapat
menjadi langkah pertama dalam evolusi yang menghasilkan makhluk hidup.
Banyak penelitian lain yang mirip dialkukan stelah
percobaan Miller dengan menggunakan sumber energi lain dan gas-gas yang
berbeda.Semua percobaan membangun kembali keadaan awal bumi yang mungkin
terjadi. Percobaan tersebut memperlihatkan bawha pada keadaan seperti awal
bumi, asam amino dapat terbentk dan bersama-sama membentuk molekul, seperti
protein. Diperlukan langkah-langkah yang panjang dan rumit dari pembentukan
molekul organic hingga membentuk satu sel makhluk hidup. Hal ini karena, satu
sel paling sederhana pun mengandung sepuluh hingga ribuan makromolekul.
4. Teori Evolusi Biologi dan Asal-usul kehidupan
A.I. Oparin dalam bukunya asal-mula terjadinya
kehidupan (The origin Of Life), mengemukakan bahwa asal-usul kehdupan terjadi
di lautan melalui pembentukan senyawa-senyawa organic dari senyawa-senyawa
sederhana, seprti H20, CO2, CH4, NH3, dan H2 yang memang berlimpah pada saat
itu. Pembentukan senyawa organic ini dibantu oleh energi radiasi benda-benda
angkasa yang juga sangat intensif pada saat itu. Senyawa kompleks pertama
didgua semaca alcohol dan asam amino yang selama jutaan tahun senyawa-senyawa
ini berekasi membentuk senyawa yang lebih kompleks, seperti asam organic, purin
dan pirimidin. Senyawa-senyawa ini merupakanpembentuk sel.
Senyawa kompleks sederhana saat itu begitu
berlimpah, baik di lautan maupun di permukaan bumi sehingga membentuk kompleks
yang disebut sup purba atau sup primordial.S etelah terbentuknya sup purba,
pembentukan materi genetic dan membrane sel merupakan dua langkah penting
sebelum adanya kehidupan (Campbell, 2006:320). Materi genetic pertama dan enzim
pertama kemungkinan berupa RNA.
Gen Pertama berupa RNA rantai pendk yang dapat
berpelikasi sendiri tanpan bantuan protein. Proses replikasi RNA ini dapat
terjadi melalui bantuan molekul RNA yang berfungsi sebagai katalis. Para
ilmuwan telah menemukan RNA yang disebut Ribozim dan dapat berfungsi mirip
katalis. Sebelmnnya, terjadi kerjasama antarmolekul yang menyebabkan terjadinya
translasi primitive dari gen RNA seerhana menjadi polpeptida. Translasi ini
tidak menggunakan ribosom atau RNA. Kumpulan molekul tersebut akan berkumpul ke
dalam bulatan membrane mikroskopis yang terbuat dari fosfolipid. Bnetuk
kumpulan moolekul dalam membrane tersebut dikeal dengan protobion.
Adanya kerjasama antarmolekul memberikan kemampuan
pada protobion untuk bereplikasi dan memlakukuan metabolsime primitive.
Protobion berkembang menjadi bentuk kompleks yang mengandung DNA dan dapat
menggunakan banyak bahan mentah dari lingkungan.
Secara berangsur-angsur protobion digantikan
organism yang dapt membuat molekul yang dibutuhkan sendiri (autotrof) dengan
bantuan caahaya (fotoautrotof) atau molekul bernergi tinggi dari lingkungannya
(Kemoautrtrof). Adanya autotrof memicu munculnya makhluk hidup yang dapat
memanfaatkan produk autotrof, misalnya heterotrof, atau merupakan autotrof
juga. Autotrof dan Heterotrof yang bergantung pada makhluk hdiup ini merupakan
prokariot pertama.
Prokariot menguasai bumi dari 3,5-2 milyar tahun yang
lallu. Selama periode tersebut, prokariot mengubah atmotsmer bumi sehingga
menyebabkan oksigen muncul 2,7 mlyar tahun yang lalu sebagai hasil fotosintesis
prokariot.
Terdapat dua tero mengenai pembentukan eukariot dan
prokariot, yaitu teori pelekukan membrane (membrane infolding) dan teori
endosimbiosis. Teori pelekukan membrane menjelaskan bahwa semua organe
bermembran pada sel eukariot, kecuali mitokondria dan kloroplas, terbentuk dari
pelekukan membrane kea rah dalam. Pelekukan in membentuk membrane inti dari
reticulum endoplasma.
Adapaun teori endosimbiosis menjelaskan pembentukan
mitkondria dan kloroplas yang berasal dari penggabungan atau simbiosis sel
prokariot ke dalam sel prokariot lain yang lebih besar. Endo berarti di dalam,
simbiosis berarti hidup bersama. Teori ini dikemukakan oleh Lynn Margulis.
Mitokondria diduga berasal dari kelompok Alpha Proteobacteria, sedangkan
kloroplas berasal dari Cyanobacteria.
Fosil tertua yang diyakini para ilmuwan sebagai
ekariot bersal dari sekitar 2,1 milyar tahun yang lalu. Ekuariot ini merupakan
nenek moyang Protista Uniselular (alga) yang kita kenal sekarang. Bagaimana
eukariot uniselular berevolusi hingga terbentuk makhluk hidup multiselular,
seperti hewan dan tumbuhan sekarang ini?
Pembentukan makhluk hidup eukariot multiselular
terjadi dalam beberapa tahap. Nenek moyang makhluk hidup multiselular diduga
berasal dari koloni protista uniselular. Pada koloni, sel hasil pembelahan dan
individunya tetap menempel pada koloni. Selanjutnya, sel-sel dalam koloni terspesialisasi
dan saling bergantung satu sama salin. Setiap satu jenis sel semakin
terspesialisasi, baik bentuk maupun fungsinya.
Akhirnya, spesialisasi sel-sel mencapai perbedaan
antara sel seks (sel gamet) dan sel tubu (sel somatic). Melalui evolusi milyaran
tahun nenek moyang eukariot membentuk ganggang, jamur, hewan, dan tumbuhan.
Sekitar 500 juta tahun lalu, semua kehidupa berada di lautan dan mulai memasuki
daratan. Beberapa alga hijau yang hidup di sekitar danau diduga memiliki
hubungan dengan tumbuhan darat primitive.
Evolusi lebih lanjut menyebabkan keanekaragaman
makhluk hidup di muka bumi.
Demikianlah Artikel Tentang Teori Asal-Usul
Kehidupan Dalam Biologi. Semoga bermanfaat.
Baca juga artikel sebelumnya : Artikel Tentang Penyebab Mutasi Dan Dampak Mutasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar