Artikel Tentang Proses Terbentuknya Kelompok
Sosial – Hai sahabat, artikel kali ini
akan membahas tentang Proses terbentuknya kelompok sosial. Yuk, langsung
dibahas:
Artikel Tentang Proses Terbentuknya Kelompok Sosial |
Pada dasarnya, kelompok sosila terbentuk pada saat
individu-individu berinteraksi. Misalnya, seorang petani dalam menjalankan
profesinya sebagai petani tentu membutuhkan bantuan dari orang lain. Dia tidak
bisa melakukan segalnya secara sendirian. Kebutuhan akan bibit mendorong dia
berinteraksi dengan orang lain yang memiliki bibit. Keadaan seperti ini
mendorong orang lain untuk bekerja sebagai penghasil dan penjual bibit.
Orang-orang yang bekerja sebagai penghasil bibit merupakan “Kelompok penghasil
bibit”. Demikian juga, orang yang pekerjaanya menjual bibit merupakan “Kelompok
penjual bibit.” Sementara itu, petani sendiri adalah bagian dari sekelompok
orang yang bekerja di sektor pertanian. Semua itu dinamakan kelompok sosial,
dan kalau anda cermati, interaksi diantara mereka bersifat kerja sama dan
saling menguntungkan (asosiatif).
Apabila dikaji lebih jauh, manusia berinteraski pada
dasarnya disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan. Kebutuhan setiap individu
tidak sama. Kebutuhan juga berkaitan dengan kebudayaan, karena kebudayaan
merupakan hasil interaksi manusia sehubungan dengan tantangan hidup yang
dihadapi. Tatangan yang dihadapi orang-orang yang tinggal di pedalaman (lahan
pertanian) berbeda engan tantangan yang dihadapi masyarakat pantai. Kebutuhan
masyarakat pertanian menimbulkan interaksi antarindividu yang akhirnya
membentuk kelompok-kelompok sosial seputar dunia pertanian.
Keadaan tersebut berbeda dengan masyarakat yang
tinggal di pantai. Untuk memenuhi segala kebutuhan pekerjaan sebagai nelayan
terjadilah pembagian kerja. Maka terbentuklah kelompok pembuat perahu, kelompok
pembuat jaring, dan kelompok penangkap ikan.
Selain karena adanya kebutuhan, terbentuknya
kelompok sosial juga disebabkan karena adanya suatu kesamaan kepentingan. Suatu
kebutuhabersifat naluriah dan alamiah, sedangkan kepentingann lebih bersifat
politis. Kelompok sosial yang didasari oleh kepentingan merupakan hasil dari
rekayasa sosial yang rasional. Kelompok sosial yang terbentuk atas dasar
kepentingan biasanya muncul pada saat masyarakat modern yang mempunyai
pembagian kerja makin rinci dengan tingkat keompetisi yang ketat. Kondisi
sosial seperti ini memnuntut individu-individu untuk lebih kreatif menciptakan
sumber saya-sumber daya baru untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingannya.
Contohnya, para pengusaha konveksi berkumpul untuk mendiskusikan tentang peningkatan
penjualan. Para pengusaha tersebut sepakat untuk membuat sebuah iklan dan
menggelar sebuah fashion show dengan model terkenal di dalamnya. Oleh sebabitu,
iklan dan fashion show tersbut memperoleh citra positif, dan masyarakat
terpengaruh untuk mengenakan busana yang sama dengan model pakaian yang dalam
iklan atau fashion show. Hal tersebut akan menyebabkan sebuah trend di kalangan
masyarakat. Melalui pencitraan yang diciptakan oleh para penguasaha, sebuah
trend seolah-olah menjadi kebutuhan baru. Munculnya kelompok masyarakat yang
menganut bahwa trend adalah kebutuhan mereupakan kelompok sosial yang terbentuk
dari rekayasa para pengusaha konveksi untuk memenuhi kepentingan mereka dalam
melakukan penjualan.
Artikel Tentang Proses Terbentuknya Kelompok Sosial |
Demikianlah kelompok-kelompok sosial di masyarakat
terbentuk. Setiap kondisi lingkungan dan masyarakat memengaruhi ragam
kelompok-kelompok yang ada. Kebutuhan hidup yang beragam, tantangan hidup
sehari-hari yang beragam, membuat warga kota berinteraksi satu dengan yang lain
untuk beragam kebutuhan. Kehidupan modern di kota-kota industri dan perdagangan
membuat munculnya kelompok-kelompok profesi yang beragam. Pembagian kerja di
masyarakat modern semakin rinci sehingga lahir banya spesialisasi. Kalau anda
melihat sebuah pabrik, tentu mengetahui bahwa setiap bagian mempekerjakan
tenaga-tenaga spesialis. Misalnya pabrik mobil, tidak mungkin sebuah mobil
dibuat oleh sekelompok orang, sejak dari merancang, membuat suku cadang,
merakit, hingga mengecat, tetapi setiap bagian dikerjakan oleh tenaga-tenaga
yang terspesialisasi.
Untuk menciptakan tenaga-tenaga spesialiasi
tersebut, dunia pendidikan berperan untuk menyiapkannya. Seseorang yang
mempunyai spesialisasi di bidang perencanana, biasanya hanya mampu
mengerjakanbidangnya sendiri. Dia tidak akan mampu mengerjakan bidang lain.
Seorang ahli mesin, tidak akan mampu mengerjakan perakitan badan mobil, karena
tidak dididik untuk itu.
Proses seperti itu menciptakan kelompok-kelompok
sosial sesuai dengan spesialisai setiap orang. Gambaran yang terjadi pada
pabrik mobil di atas hanyalah salah satu contoh. Sebenarnya, setiap aspek dalam
kehidupan bersmasyarakat modern telah mengalami spesialisi. Misal di dunia
pendidikan, dalam masyarakt sederhana (primitive), pekerjaan mendidik anak
adalah tugas orangtua. Nmaun, dalam duna modern tugas itu diserahkan kepada
guru-guru di sekolah, maaka terbentuklah kelompok sosial profesi guru.
Perkembangan sekolah mengharuskan berbagai pelajaran diberikan oleh guru-guru
yang ahli di bidang pelajran tertentu, oelh sebab itu, di SMP dan SMA mulai
diajar guru bidang studi yang menyebabkan lahirnya kelompok guru bahasa
indonesia, kelompok guru matematika, kelompok guru kesenian dan saebagainya.
Demikian seterusnya, semakin terspesialsiasi
bidang-bidang pekerjaan berarti semakin banyak kelompok sosial yang terbentuk.
Apalagi kemajuan teknologi dan informasi dan komunikasi membaut masyarakat
semakin terbuka. Hampir tidak ada masyarakat yang terbebas dari pengaruh dunia
luar. Pengaruh dunia luar membuat perubahan di amsyaraakt. Perubahan itu membuat
masyarakat semakin heterogen. Di samping terjadi spesialisasi yang melahirkan
kelompok-kelompok profesi, juga membuat bebrapa warga masyarakt tidak terpenuhi
kebutuahnya secara mantap. Misalnya, akibat pengaruh informasi semua orang
menginginkan berbaga kebutuhan yang ditawarkan dalam iklan. Sayangnya tidak
semua roang mampu memperoleh apa yang ditawarkan, atau dengan kata lain
ketersediaan barang atau jasa yang ditawarkan tidak sebanding dengan banyaknya
warga masyarakat. Keadaan seperti itu melahirkan kelompok-kelompok sosial yang
baru.
Kelompok-kelompok sosial baru jenis kedua ini
disebut kelompok VOlunter. Anggota kelompok ini terdiri atas orang-orang yang
mempunyai kepentingan sama. Namun, kepentingan mereka tidak mendapat perhatian
dari masyarakat luas. Oleh karena itu, mereka membentuk kelompok sendiri untuk
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan anggota-anggotanya. Kebutuhan yang mereka
perjuangkan pemenuhannya bisa bersifat primer bisa pula sekunder baik sandang,
papan, sedangkan kebutuhan sekunder antara lain rekreasi dan hiburan. Sebgai
contoh, terbatasnya daya tamping sekolah-sekolah atua perguruan-perguruan
tinggi negeri melahirkan sekolah-sekolah dan perguruan-pergurauan tinggi
swasta. Demikian juga dengan rumah sakit, klinik bersalin, dan lain-lain. Semua
itu menjadi wadah warga masyarakat yang tidak terlayani oleh lembaga formal.
Demikianlah Artikel Tentang Proses Terbentuknya
Kelompok Sosial. Semoga bermanfaat.
Baca juga artikel sebelumnya : Artikel Tentang Kelompok Formal Dan Kelompok Informal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar