https://shope.ee/6Kb2s7Y65L

Artikel Tentang Kelompok Formal Dan Kelompok Informal

Artikel Tentang Kelompok Formal Dan Kelompok Informal – Hai sahabat, artikel kali ini kita akan membahas tentang Kelompok Formal dan Kelompon informal. Yuk, langsung dibahas :

Artikel Tentang Kelompok Formal Dan Kelompok Informal
Artikel Tentang Kelompok Formal Dan Kelompok Informal 


Manusia membutuhkan banyak hal untuk kehidupannya. Dalam hal rangka memenuhi kebutuhan tersebut, seringkali manusia harus berinteraksi dengan sesama. Adakalanya suatu kebutuhan hanya dapat dicapai bila melibatkan kerjasama banyak orang, sehingga beberapa orang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan bersama. Sejak adanya kerja sama, sebenarnya sebuah organisasi sosial sudah terwujud di dalam masyarakat. Organisasi sosial adalah kumpulan orang-orang yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan atau untuk memenuhi kebutuhan.

Menurut cara terbentuknya, ada dua macam organisasi sosial, yaitu organisasi yang dibentuk secara sengaja dan organisasi yang terbentuk secara tidak sengaja. Organisasi sosial yang terbentuk secara tidak sengaja disebut kelompok informal (informal grup), sedangkan organisasi yang dibentuk secara sengaja disebut kelompok formal (formal group).

Dalam interaksi sehari-hari terbentuklah pola hubungan antarindividu atau antarkelompok. Orang-orang yang memiliki kesamaan kepentingan berkumpul sehingga terbentuk kelompok-kelompok dan kelas-kelas sosia. Terbentuknya kelas dan kelompok sosial seperi ini, bersifat tidak sengaja atau tidak direncanakan. Sementara itu, karena sumber daya di masyarakat yang dibutuhkan terbatas, maka terjadiilah persaingan, dimana kelompok yang kuat akan cenderung menguasai persaingan. Proses seperti ini akhirnya melahirkan sebuah struktur sosial. Berbagai kelompok dan kelas sosial yang terbentuk secara tidak sengaja dalam proses seperti ini disebut kelompok informal.

Kelompok informal tidak memiliki struktur yang jelas walaupun keberadaannya merupakan bagian dari struktur masyarakat secara umum. Pertemuan-pertemuan warga masyarakat secara berulang kali  menghasilkan kelompok-kelompon informal. Banyak sekali kelompok informal di masyarakat. Kelompok etnis, kelompok gender, kelas orang kaya, kelas menengah, dan kelas miskin merupakan wujud kelompok informal. Mereka terbentuk secara tidak sengaja, namun keberadaannya menjadi bagian dari struktur sosial. Kelompok-kelompok ini tidak memiliki nama, anggaran dasar, pimpinan kelompok, apalagi struktur organisasi. Akan tetapi, keberadaan mereka dalam masyarakat memiliki peran penting. Contoh, di sebuah masyarakat tentu terdapat sekelompok orang yang berprofesi sebagai pekerja bangunan. Meskipun tidak ada atau belum pernah ada suatu organisasi yang jelas dan terstruktur yang menghimpun para pekerja bangunan, peran mereka di masyarakat tidak diragukan lagi. Tanpa ada kelompok orang yang berprofesi sebagai pekerja bangunan, maka tidak ada kegiatan pembangunan di masyarakat.

Artikel Tentang Kelompok Formal Dan Kelompok Informal
Artikel Tentang Kelompok Formal Dan Kelompok Informal 


Sebaliknya, kelompok formal dibentuk secara sengaja. Apabila upaya mencapai tujuan bersama ditempuh secara sengaja melalui suatu organisasi, maka terbentuklah kelompok formal (formal group). Misalnya, dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat akan kesehatan, secara engaja beberapa orang mendirikan rumah sakit. Rumah sakit merupakan kelompok formal, di dalamnya terdapat bagian-bagian yang bertanggung jawab secara khusus. Setiap bagian mengerjakan tugasnya secara khusus demi tujuan bersama. Setiap bagian sadar bahwa keberadaanya meupakan bagian dari satu kesatuan.

Tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh setiap bagian dari sebuah organisasi formal senantiasa terperinci. Pembagian penduduk, tugas, dan wewenang seperti itu disebut dengan birokrasi. Menurut Wax Weber, sebuah birokrasi digambarkan sbb:
1. Tugas-tugas organisasi didistribusikan kepada bagian-bagian. Setiap bagian menangani pekerjaan tertentu.
2. Posisi-Posisi Jabatan dalam organisasi membentuk struktur yang hirarkis (berjenjang). Setiap jenjang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang berbeda sesuai dengan tingkatannya.
3. Ada suatu sistem atau kata kerja yang diatur secara pasti. Aturan-aturan itu menjadi landasan berfungsinya setiap bagian. Dengan aturan yang jeas digariskan, maka jika trejadi pergantian persnoalia tidak akan meganggu operasi organisasi secara keseluruhan.
4. Ada sekelompok orang yang duduk dalam staf yang bertugas menangai perngoranisasan kerja dna koordinasi antarbagian.
5. Hubungan diantara para pejabat atau pengurus organisasi bersifat forma dan impersonal.Dengan cara demikian, maka faktor subjektivitas dapat dihindarkan, ketpurusan yang dipengaruhi subjektivitas dan kepentingan pribadi dapat menyebabkan terjadinya penyelewengan (korupsi, kolusi dan nepotisme) dan merugikan organisasi secara keseluruhan.
6. Rekrutmen pegawai didasarkan pada kualifikasi teknsi, bukan atas dasar pertimbangan politis, kekerabatan atau hubungan pribadi. Dengan demikian, seseorang menduduki suatu jabatan didasarkan pada kemampuannya dalam karir.

Pada masyarakat modern yang semakin kompleks seperti sekarang ini banyak dibentuk kelopok-kellompok formal. Negara dengan birokrasi pemerintahannya adalah contoh sebuah kelompok formal. Keberadaanya sebagai sebuah Negara memerlukan syarat adiministratif dan legal. Misalnya Negara indonesia yang sistem organisasi pemerintahannya diatur melalui sebuah undang-undang dasar. Berdasar undang-undang dasr itu, dissusunlah sistem birokrasi pusat ke bawah, mulai dari MPR, DPR, DPA, BPK, MA, presiden. Dalam lingkup yang sempit, Anda merupakan anggota kelompok formal yang disebut OSIS. Setiap tahun anda memilih para pengurusnya. Pengurus yang terpilih dilantik dan masing-masing memiliki tugas, Apakah anda termasuk siswa yang beruntung karena turut menjadi pengurus OSIS? Kalau iya, syukurilah dengan cara melaksanakan tugas sebaik-baiknya. Ada banyak pengalaman berharga yang akan anda peroleh dari sana.

Kelompok formal sebenarnya memiliki pengertian sama dengan organisasi atau asosiasi. Anggota kelompok formal adalah orang-orang yang diatur secara formal untuk mencapai suatu tujuan bersama. Adapun kelompok informal pada dasarnya sama dengan pengertian kelompok sosial atau kelompok kemasyarakatan menurut konsepsi Roberti Bersteidt. Kelompok informal tidak mempunyai struktur dan organisasi yang pasti. Para angota kelompok informal hanya memiliki kesadaran bersama untuk saling berinteraksi.

Demikianlah Artikel Tentang Kelompok Formal Dan Kelompok Informal. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga

  • 4 Pilihan Dalam Berkehidupan - 4 pilihan dalam berkehidupan :Ada 4 Pilihan dalam berkehidupan, kamu bisa pilih salah satunya, atau lebih dari itu :1. Dengan kedudukan Jadilah yang paling...
    5 bulan yang lalu

Artikel Tentang Hasil Budaya Manusia Purba Dalam Sejarah (Zaman Batu dan Zaman Logam)

Artikel Tentang Hasil Budaya Manusia Purba Dalam Sejarah (Zaman Batu dan Zaman Logam) – Hai sahabat, kali ini kita akan membahas tentang A...