Artikel Tentang Kelompok Formal Dan Kelompok
Informal – Hai sahabat, artikel kali ini kita akan membahas tentang Kelompok
Formal dan Kelompon informal. Yuk, langsung dibahas :
Artikel Tentang Kelompok Formal Dan Kelompok Informal |
Manusia membutuhkan banyak hal untuk kehidupannya.
Dalam hal rangka memenuhi kebutuhan tersebut, seringkali manusia harus
berinteraksi dengan sesama. Adakalanya suatu kebutuhan hanya dapat dicapai bila
melibatkan kerjasama banyak orang, sehingga beberapa orang saling bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan bersama. Sejak adanya kerja sama,
sebenarnya sebuah organisasi sosial sudah terwujud di dalam masyarakat. Organisasi
sosial adalah kumpulan orang-orang yang saling bekerja sama untuk mencapai
tujuan atau untuk memenuhi kebutuhan.
Menurut cara terbentuknya, ada dua macam organisasi
sosial, yaitu organisasi yang dibentuk secara sengaja dan organisasi yang
terbentuk secara tidak sengaja. Organisasi sosial yang terbentuk secara tidak
sengaja disebut kelompok informal (informal grup), sedangkan organisasi yang
dibentuk secara sengaja disebut kelompok formal (formal group).
Dalam interaksi sehari-hari terbentuklah pola hubungan
antarindividu atau antarkelompok. Orang-orang yang memiliki kesamaan
kepentingan berkumpul sehingga terbentuk kelompok-kelompok dan kelas-kelas
sosia. Terbentuknya kelas dan kelompok sosial seperi ini, bersifat tidak
sengaja atau tidak direncanakan. Sementara itu, karena sumber daya di
masyarakat yang dibutuhkan terbatas, maka terjadiilah persaingan, dimana
kelompok yang kuat akan cenderung menguasai persaingan. Proses seperti ini
akhirnya melahirkan sebuah struktur sosial. Berbagai kelompok dan kelas sosial
yang terbentuk secara tidak sengaja dalam proses seperti ini disebut kelompok
informal.
Kelompok informal tidak memiliki struktur yang jelas
walaupun keberadaannya merupakan bagian dari struktur masyarakat secara umum.
Pertemuan-pertemuan warga masyarakat secara berulang kali menghasilkan kelompok-kelompon informal.
Banyak sekali kelompok informal di masyarakat. Kelompok etnis, kelompok gender,
kelas orang kaya, kelas menengah, dan kelas miskin merupakan wujud kelompok
informal. Mereka terbentuk secara tidak sengaja, namun keberadaannya menjadi
bagian dari struktur sosial. Kelompok-kelompok ini tidak memiliki nama,
anggaran dasar, pimpinan kelompok, apalagi struktur organisasi. Akan tetapi,
keberadaan mereka dalam masyarakat memiliki peran penting. Contoh, di sebuah
masyarakat tentu terdapat sekelompok orang yang berprofesi sebagai pekerja
bangunan. Meskipun tidak ada atau belum pernah ada suatu organisasi yang jelas
dan terstruktur yang menghimpun para pekerja bangunan, peran mereka di
masyarakat tidak diragukan lagi. Tanpa ada kelompok orang yang berprofesi
sebagai pekerja bangunan, maka tidak ada kegiatan pembangunan di masyarakat.
Artikel Tentang Kelompok Formal Dan Kelompok Informal |
Sebaliknya, kelompok formal dibentuk secara sengaja.
Apabila upaya mencapai tujuan bersama ditempuh secara sengaja melalui suatu
organisasi, maka terbentuklah kelompok formal (formal group). Misalnya, dalam
rangka melayani kebutuhan masyarakat akan kesehatan, secara engaja beberapa
orang mendirikan rumah sakit. Rumah sakit merupakan kelompok formal, di
dalamnya terdapat bagian-bagian yang bertanggung jawab secara khusus. Setiap
bagian mengerjakan tugasnya secara khusus demi tujuan bersama. Setiap bagian
sadar bahwa keberadaanya meupakan bagian dari satu kesatuan.
Tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan
oleh setiap bagian dari sebuah organisasi formal senantiasa terperinci.
Pembagian penduduk, tugas, dan wewenang seperti itu disebut dengan birokrasi.
Menurut Wax Weber, sebuah birokrasi digambarkan sbb:
1. Tugas-tugas organisasi didistribusikan kepada
bagian-bagian. Setiap bagian menangani pekerjaan tertentu.
2. Posisi-Posisi Jabatan dalam organisasi membentuk
struktur yang hirarkis (berjenjang). Setiap jenjang memiliki wewenang dan
tanggung jawab yang berbeda sesuai dengan tingkatannya.
3. Ada suatu sistem atau kata kerja yang diatur
secara pasti. Aturan-aturan itu menjadi landasan berfungsinya setiap bagian.
Dengan aturan yang jeas digariskan, maka jika trejadi pergantian persnoalia
tidak akan meganggu operasi organisasi secara keseluruhan.
4. Ada sekelompok orang yang duduk dalam staf yang
bertugas menangai perngoranisasan kerja dna koordinasi antarbagian.
5. Hubungan diantara para pejabat atau pengurus
organisasi bersifat forma dan impersonal.Dengan cara demikian, maka faktor
subjektivitas dapat dihindarkan, ketpurusan yang dipengaruhi subjektivitas dan
kepentingan pribadi dapat menyebabkan terjadinya penyelewengan (korupsi, kolusi
dan nepotisme) dan merugikan organisasi secara keseluruhan.
6. Rekrutmen pegawai didasarkan pada kualifikasi
teknsi, bukan atas dasar pertimbangan politis, kekerabatan atau hubungan
pribadi. Dengan demikian, seseorang menduduki suatu jabatan didasarkan pada
kemampuannya dalam karir.
Pada masyarakat modern yang semakin kompleks seperti
sekarang ini banyak dibentuk kelopok-kellompok formal. Negara dengan birokrasi
pemerintahannya adalah contoh sebuah kelompok formal. Keberadaanya sebagai
sebuah Negara memerlukan syarat adiministratif dan legal. Misalnya Negara
indonesia yang sistem organisasi pemerintahannya diatur melalui sebuah
undang-undang dasar. Berdasar undang-undang dasr itu, dissusunlah sistem
birokrasi pusat ke bawah, mulai dari MPR, DPR, DPA, BPK, MA, presiden. Dalam
lingkup yang sempit, Anda merupakan anggota kelompok formal yang disebut OSIS.
Setiap tahun anda memilih para pengurusnya. Pengurus yang terpilih dilantik dan
masing-masing memiliki tugas, Apakah anda termasuk siswa yang beruntung karena
turut menjadi pengurus OSIS? Kalau iya, syukurilah dengan cara melaksanakan
tugas sebaik-baiknya. Ada banyak pengalaman berharga yang akan anda peroleh
dari sana.
Kelompok formal sebenarnya memiliki pengertian sama
dengan organisasi atau asosiasi. Anggota kelompok formal adalah orang-orang
yang diatur secara formal untuk mencapai suatu tujuan bersama. Adapun kelompok
informal pada dasarnya sama dengan pengertian kelompok sosial atau kelompok
kemasyarakatan menurut konsepsi Roberti Bersteidt. Kelompok informal tidak
mempunyai struktur dan organisasi yang pasti. Para angota kelompok informal
hanya memiliki kesadaran bersama untuk saling berinteraksi.
Demikianlah Artikel Tentang Kelompok Formal Dan
Kelompok Informal. Semoga bermanfaat.
Baca juga artikel sebelumnya : Artikel Yang membahas Tentang Paguyuban Dan Patembayan (Ferdinand Tonnies, 1967)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar