Setiap kebudayaan mengandung unsur pengetahuan dan teknologi. Keduanya
merupakan unsur yang berbeda namun terkait satu sama lain. Pengetahuan
cenderung kepada suatu bentu kerangka berpikir, sedangkan teknologi merupakan
buah pemkiran hasil suatu pengetahuan. Pengetahuan lebih mengarah ke hal-hal
yang bersifat teoritis, sedangkan teknologi lebih mengarah kepada penerapan
praktis. Misal :
1. Pengetahuan tentang berbagai jenis tumbuhan yang bermanfaat untuk
obat memunculkan teknologi pengobatan tradisional.
2. Pengetahuan tentang adanya muatan listrik positif dan negative
memunculkan teknologi elektonika, dan sebagainya.
Sistem pengetahuan yang dimiliki oleh suatu suku bangsa tidaklah sama,
sehingga teknologi yang dikuasai setiap suku bangsa pun berbeda. Tinggi
rendahnya peradaban suatu kebudayaan selalu dikaitkan dengan sejauh mana
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki oleh bangsa tersebut.
Ruang lingkup pengetahuan suatu suku bangsa berkaitan dengan hal-hal
sebagai berikut :
1, Alam sekitarnya
2. Alam Flora di daerah tempat tinggalnya.
3. Alam fauna di daerah tempat tinggalnya.
4. Zat-zat, bahan mentah dan benda-benda dalam lingkungannya.
5. Tubuh manusia.
6. Sifat-sifat dan tingkah laku sesama
manusia.
7. Ruang dan waktu.
Pengetahuan yang berkaitan dengan alam sekitar, antara lain pengetahuan
tentang musim, sifat-sifat, dan gejala alam yang ada di sekitarnya.
Pengetahuan-pengetahuan tersebut berkaitan erat dengan kebutuhan praktis yang
digunakan untuk berlayar, berburu, bercocok tanam maupun aktivitas lain yang
memelukan perhitungan kondisi alam. Pengetahuan tentang alam tersebut kemudian
memunculkan berbagai deskripsi mengenai asal-usul kejadian alam, seperti
asal-usul alam semesta, terjadinya gempa, dan terjadinya hujan. Hal tersebut
sejak awal mengilhami pola pikir manusia, sehingga muncul mitologi.
Mitologi merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dilandaskan
keterbatasan pengetahuan yang sifatnya intuitif dan instingtif tanpa disertai
penelitian ilmiah.
Pengetahuan tentang alam flora merupakan pengetahuan yang berkaitan
dengan mata pencaharian pokok, seperti bercocok tanam, beternak, perikanan,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Di samping itu, pengetahuan tentang alam flora memunculkan pengetahuan
tentang jenis rempah-rempah maupun dedaunan yang berkhasiat sebagai obat. Jenis
rempah-rempah maupun dedaunan tersebut digunakan untuk sarana dalam upacara
keagamaan, ilmu dukun dan sebagainya.
Pengetahuan tentang alam fauna merupakan dasar bagi suku-suku bangsa
yang hidup berburu, maupun yang mengandalkan mata pencahariannya di sektor
pertanian. Mengapa demikian? Petani perlu memahami adanya berbagai jenis hewan
yang merupakan musuh bagi tanaman, sehingga petan mampu menjaga tanamannya
dengan baik.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi |
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Pengetahuan tentan ciri dan sifat bahan mentah benda-benda di
sekelilingnya mnejadikan manusia mampu membuat peralatan yang diperlukan bagi
kehidupannya. Melalui pemahaman itulah manusia menemukan teknologi yang
berkaitan dengan pembuatan alat-alat yang diperlukan bagi hidupnya. Pada zaman
batu, manusia memanfaatkan benda yang ada sekelilingnya, yakni bebatuan sebagai
alat bantu untuk membunuh hewwan buruan, membuat api bahkan memotong-motong
daging hewan buruannya.
Pengetahuan tentan tubuh manusia memunculkan pengetahuan psikologi kuno.
Pengetahuan psikologi kuno berkaitan dengan: Tipe wajah, guratan garis tangan,
sampai dengan pengetahuan yang berkaitan dengan tata sopan santu pergaulan.
Pengetahuan tentan ruang dan waktu berpengaruh dalam memunculkan
pengetahuan ilmu pasti modern. Keberhasilan manusia pada masa lampau dalam
membuat candi maupun piramida merupakan bukti konkret bahwa mereka telah mampu
menimbang dan menghitung bangun ruan, sehingga menghasilkan karya arsiktektur monumental.
Para ahli arsitektur modern sampai kini masih terkagum-kagum dengan
candi Borobudur yang masa pembangunannya hanya mengandalkan kemampuan fisik
manusia.
Dengan pengetahuan yang dimiliki, manusia berusaha menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, muncul teknologi yang ditandai dengan
kemampuan manusia menguasai cara-cara memproduksi, memakai dan memelihara
segala peralatan yang dipergunakan ke dalam kehidupannya.
Teknologi muncul dalam bentuk-bentuk sebagai berikut :
1. Cara-cara manusia melaksanakan mata pencaharian hdupnya.
2. Cara-cara manusia mengorganisasi masyarakatnya.
3. Cara-cara manusia mengekspresikan rasa keindahan dalam memproduksi
hasil-hasil keseniannya.
Seperti halnya sistem pengetahuan yang berkembang dari pengetahuan
sederhana, perkembangan teknologi juga berawal dari teknologi tradisional.
Teknologi tradisional berkaitan dengan alat produksi, senjata, wadah, makanan
dan minuman, pakaian dan alat-alat transportasi.
1. Alat-alat Produksi
Manusia memerlukan alat-alat produksi untuk melaksanakan suatu
pekerjaan. Berawal dari alat sederhana terbuat dari batu yang dipergunakan
sekedar untuk menumbuk padi atau biji-bijian (bahan makanan) sampai dengan
alat-alat yang agak komplek, seperti alat untuk membuat kain (menenun).
Bersadarkan bahannya, alat-alat produksi dibedakan sebgai berikut:
a. Alat-alat batu (terbuat dari batu)
Alat-alat dari batu masih digunakan masyarakat tradisional sampai
sekarang, misalnya tungku dari batu.
Alat-alat batu dapat dikerjakan dengan teknik sebagai berikut:
1. Teknik pemukulan (percussion flaking)
2. Teknik penekanan (Pressure flaking)
3. Tekning pemecahan (chipping)
4. Teknik penggilingan (grinding)
b. Alat-alat tulang
Alat-alat tulang adalah peralatan yang terbuat dari tulang. Peralatan
ini dipergunakan manusia pada zaman purba. Teknik pembuata alat tulang bersifat
pembentukan lebih lanjut dari bentuk yang sudah ada agar tercapai bentuk yang
diinginkan. Teknik pembuatan tersebut dinamakan retouching.
c. Alat-alat kayu
Alat-alat kayu adalah peralatan yang terbuat dari bahan kayu. Sampai
kini masih banyak dipergunakan oleh masyarakat tradisional dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya centong dan pengaduk roti.
d. Alat-alat bamboo
Alat-alat bamboo adalah peralatan yang terbuat dari bamboo. Peralatan
tersebut masih digunakan oleh masyarakat tradisional untuk mencari ikan,
mengolah lahan pertanian, dan peralatan rumah tangga.
e. Alat-alat logam
Manusia mengenal logam sejak zaman perunggu.
Teknik pembuatan peralatan dari logam dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu teknik menandai dan tekni menuang.
Berdasarkan fungsinya alat-alat produksi dapat dibedakan sebagai berikut
:
1. Alat potong
2. Alat penusuk dan pembuat lubang
3. Alat pukul.
4. Alat penggiling.
5. Alat untuk menyalakan api.
6. Alat untuk meniup api.
7. Tangga.
Adapun dari sudut lapangan pekerjaanya, alat-alat produksi dapat
dibedakan sebagai berikut :
1. Alat-alat rumah tangga
2. Alat pemintal dan tenun.
3. Alat-alat pertanian.
4. Alat penangkap ikan.
5. Jerat perangkap.
2. Senjata.
Menurut fungsinya, senjata memiliki beberapa jenis sebagai berikut :
a. Senjata potong
b. Senjata tusuk.
c. Senjata lempar.
d. Senjata penolak.
Menurut lapangan pemakaiannya, senjata dibedakan sebagai berikut :
a. Senjata untuk berburu
b. Senjata untuk menangkap ikan.
c. Senjata untuk berkelahi dan berperang.
3. Wadah
Manusia zaman modern memerlukan wasah atau tempat untuk menimbun, memuat
dan menyimpan barang. Berbagai jenis wadah dapat diklasifikasikan menurut bahan
mentahnya, yaitu kayu, bamboo, kulit kayu, tempurung, serat-seratan dan tanah
liat.
Wadah yang terbuat dari tanah liat sering disebut sebagai tembikar atau
dalam bahasa inggris disebut “Pottery”. Tembikar merupakan jenis wadah yang
banyak mendapat perhatian dari para ahli prehistori.
Teknik pembuatan tembikar ada tiga macam, yaitu :
a. Teknik menyusun gumpalan-gumpalan tanah liat yang ditumpuk-tumpun
(Coiling technique)
b. Teknik membentuk satu gumpalan lempung yang besar (modeling
technique)
c. Teknik membentuk segumpal lempung yang diputar-putar dengan rorda
(Potteru-wheel-technique).
Disamping berfungsi sebagai wadah alat-alat dari tanah liat (tembikar)
juga digunakan sebagai alat pengangkut, misal mengangkut air dari sumber air
untuk dibawa ke rumah, dan juga berfungsi untuk alat memasak. Sebagai contoh
masyarakat tradisional mengenal tungku perapian dan kuali dari tanah liat untuk
memasak.
4. Makanan
Dalam ilmu antropologi, makanan merupakan bagian dari benda hasil
kebudayaan. Kebudayaan fisik yang berkaitan dengan teknologi, yaitu cara
memasak, mengolah dan menyajikan makanan. Masing-masing bangsa memiliki
keunikan dalam mengolah, memasak dan menyajikan makanan dan minuman.
Ditinjau dari bahan mentahnya, makanan dapat dibedakan antara lain
sayur-sayuran, buah-buahn dan biji-bijian. Adapun ditinjau dari cara
memasaknya, makanan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Menggunakan api.
b. Menggunakan batu-batu panas (stone boiling technique)
Menurut tujuan konsumsinya, makanan dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
a. Makanan dalam arti khusus (food)
b. Minuman (Beverages)
c. Bumbu-bumbuan (Spices)
d. Bahan untuk kenikmatan (Stimulant atau adiktif). Misal tembakau.
5. Pakaian
Pakaian merupakan salah satu benda kebudayaan yang sangat penting.
Menurut bahannya, pakaian dapat diklasifikasikan sebgai berikut :
a. pakaian dari kulit pohon
b. Pakaian dari bahan tenun
c. Pakaian dari kulit binatang
Teknik pembuatan kain dilakukan dengan cara memintal dan menenun. Cara
mengias pakaian dapat dilakukan antara lain dengan teknik ikat, teknik celup
dan teknik sulam.
Ditinnjau dari fungsingnya, pakaian dibedakan sebagai berikut:
a. Pakaian yang semata-mata digunakan untuk menahan pengatuh dari alam
sekitarnya.
b. Pakaian sebagai lambang keunggulan dan gengsi.
c. Pakaian sebagai lambang yang dianggap suci.
d. Pakaian sebagai perhiasan badan.
6. Tempat berlindung (perumahan)
Manusia purba memilih tinggal di dalam goa-goa untuk berlindung dari
berbagai bahaya. Berbagai macam tempat berlindung (perumahan) menyesuaikan
dengan lingkungan dan sekaligus menunjukkan tingkat perdaban atau penguasaan
teknologi. Bentuk tempat berlindung berbagai suku bangsa dapat dibedakan
menurut bahan mentahnya, seperti dari tanah liat, kayu, serta, jerami, bamboo,
maupun tenda-tenda yang terbuat dari kulit binatang, serta balok es yang keras
di daerah Eskimo (Kanada Utara).
Bentuk pokok rumah-rumah yang ada di seluruh dunia dapat dibedakan
sebagai berikut :
A. Rumah yang setengah di bawha tanah (Semi subterranean dwelling)
b. Rumah di atas tanah (Surfice dwelling)
c. Rumah di atas tiang (Pile dwelling)
Menurut pemakaiannya, tempat berlindung sebagai berikut :
a. Tadah angin
b. Tenda atau gubug yang mudah dilepas dan didirikan lagi
(bongkar-pasang)
c. Rumah yang menetap.
Jika dipandang dari fungsi sosialnya rumah untuk menetap dibedakan menjadi
enam macam, yaitu :
a. Rumah tempat tinggal keluarga kecil.
b. Rumah tempat tinggal keluarga besar.
c. Rumah suci.
d. Rumah pemujaan.
e. Rumah tempat berkumpul,
f. Rumah pertahanan.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
7. Alat transportasi atau alat pengangkutan
Pada zaman purba kehidupan manusia senantiasa aktif berpindah dari satu
tempat ke tempat lain. Perpindahan tersebut berkaitan erat dengan pencarian
makanan demi kelangsungan hidupnya. Kebiasaan mereka berburu memaksa mereka
terus mencari daerah-daerah perburuan yang baru. Pada era manusia mengenal
bercocok tanam, mereka melakukan sistem perladangan berpidndah untuk mencari
lahan pertanian baru yang masih subur. Kebiasaan berpidah untuk mencari makanan
menyebabkan terjadinya proses penyebaran manusia ke berbagai pelosok dunia.
Proses perpindahan manusia ke berbagai pelosok dunia. Proses perpindahan
manusia dari satu tempat ke tempat lain yang berjarak puluhan bahkan ribuan
kilometer memerlukan alat transportasi atau alat pengangkutan. Alat
transportasi digunakan untuk membawa benda-benda yang diperlukan bagi kebutuhan
hidupnya maupun untuk mempercepat atau mempermudah perjalanan.
Berdasarkan fungsinya, alat-alat transportasi yang digunakan antara lain
sepatu, binanta, alat seret, kereta beroda, rakit dan perahu.
a. Sepatu
Para ahli antropologi sepakat bahwa pada awalnya, sepatu berfungsi
sebagai salah satu alat transportasi. Perkembangan selanjutnya sepatu menjadi
salah satu unsure pakaian. Sebagai alat transportasi, sepatu melindungi telapak
kaki saat manusia harus melalui medan yang sukar dilewati, misal kawasan yang
penuh duri, kerikil yang tajam atau pun pasir yang panas karena terik matahari.
Dengan bersepatu manusia mampu mempermudah perjalanan di tempat yang
membahayakan.
Berbagai bentuk sepatu yang pernah dipergunakan manusia dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Prinsip moccasin, di mana kaki seolah-olah dibungkus.
2. Prinsip sandal, dimana kaki hanya diberi peldinungan pada bagian
telapak saja.
Saat ini, sepatu modern menggabungkan dua prinsip tersebut.
b. Binatang
Binatang merupakan jenis alat transportasi utama pada masa lampau.
Selain dinaiki, binatang juga dimuati barang bawaan. Untu dan kuda merupakan
binatang pengangkut tertua dalam sejarah kehidupan manusia. Kedua binatang
tersebut memiliki tenaga yang kuat dan tahan di medan yang sulit.
Selain unta dank kuda, hewan yang digunakan sebagai alat transportasi
sejak zaman purba adalah sapi, rusa reindeer (alat angkut utama di daerah
bersalju), anjing, kerbau, keledai, dan gajah.
c. Alat seret (sledge)
Pada suku-suku bangsa yang belum mengela rodal, mereka menggunakan alat
seret (sledge). Alat seret (sledge) oleh suku bangsa Indian di Amerika Utara
disebut Travois. Travois adalah alat yang terdiri atas rangka kayu berbentuk seperti
brancard dengan salah satu ujungnya menyempit untuk dikaitkan dengan punggung
hewan sedangkan bagian lainnya terseret di tanah.
d. Kereta Beroda
Manusia mengenal roda kurang lebih 3000 tahun SM pada zaman keemasan
Mesopotamia. Kereta beroda yang ditarik oleh kuda mulai digunakan sebagai alat
transportasi utama di darat dan sekaligus menandai awal kegiatan manusia
memperbaiki jalan-jalan sebagai sarana transportasi. Hal itu dilakukan karena
kereta beroda hanya akan efektif digunakan di jalan yang rata. Oleh karena itu,
suku-suku bangsa yang mengenal kereta beroda sebagai alat transportasi utamanya
memiliki jalan-jalan yang luas, rata dan rapi.
Berbeda dengan kebudayaan suku bangsa yang tidak mengenal kereta beroda,
seperti suku bangsa Inca di Peru (Amerika Selatan), suku bangsa Maya di Yukatan
(Amerika Tengah), bangsa badanga (Afrika), dan juga suku-suku bangsa yang
menggunakan air sebagai sarana transportasi utama.
Selain sebagai alat transportasi, kereta beroda juga berfungsi sebagai
sarana berperang.
e. Rakit
Bagi suku-suku bangsa yang tinggal di tepi sungai, danau, maupun berada
di kepulauan, rakit merupakan alat transportasi yang utama. Rakit terbuat dari
bahan yang ringat namun kuat dan mampu mengapung di air. Rakit dapat dibuat
dari bahan kayu, bamboo, serta rumput yang diikat menjadi satu, ataupun batang
pohon pisang.
f, Perahu
Perahu merupakan alat transportasi air yang teknologinya lebih maju
dibandingkan rakit. Sebelum manusia mengenal mesin, perahu menggunakan layar
yang digerakkan oleh angin, atau dikayuh dengan menggunakan dayung. Perahu
tradisional terbuat dari batang kayu, tetapi ada juga suku bangsa yang
menggunakan bahan lain, seperti kulit kayu (Bangsa Indian di Amerika Utara) dan
kulit binatang dengan rangka kayu atau tulang belulang dan sambungannya ditutup
dengan getah ataupun dedaunan (Pada bangsa Eskimo)
Tinggi rendahnya kemajuan teknologi dalam kebbudayaan suatu suku bangsa
memengaruhi jenis dan kemampuan perahu yang dihasilkan.
Demikianlah Perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Semoga Bermanfaat.
Baca juga artikel sebelumnya : Artikel Tentang Asal-Usul Bahasa Di Dunia
Tag : Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Tag : Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar