Pewarisan Sifat Pada
Manusia (Abnormalitas dan Penyakit Turunan) – Hai sahabat, artikel kali ini
kita akan membahas tentang Pewarisan Sifat Pada Manusia (Abnormalitas dan
Penyakit Turunan). Yuk langsung dibaca:
Pewarisan Sifat Pada Manusia (Abnormalitas dan Penyakit Turunan) |
- Pewarisan sifat pada
manusia
Anda telah mempelajari
pola-pola pewarisan sifat dengan contoh-contohnya pada hewan dan tumbuhan.
Bagaimanakah pola pewarisan pada manusia? Untuk dapat mengaplikasikan pola-pola
pewarisan sifat yang dikemukakan Mendel pada manusia, sebelumnya harus
diketahui ciri atau sifat yang diwarsikan dan dipengaruhi oelh satu gen/
Hal ini tidaklah mudah,
karena terkadang sulit untuk mengetahui suatu ciri sebagai ciri yang diwariskan
atau sebagai pengaruh lingkungan. Hal lain yang menyulitkan, yakni pada manusia
tidak daat dilakukan tes cross seperti halnya pada hewan dan tumbuhan. Oleh
karena itu, biasanya bergantung pada catatan keluarga mengenal kelahiran, dan
kematian untuk mengungkapkan pewarisan sifat pada manusia.
Catatan tersebut dalam
bentuk pedigree atau peta silsilah. Peta silsila ini dibuat dalam beberapa
generasi sehingga dari peta silsilah tersebut dapat diketahui riwayat kondisi
kesehatan serta sifat-sifat yang diturunkan pada keluarga tersebut.
Selain melalui peta
silsilah, cara lain untuk mengetahui apakah sifat yang diwariskan pada manusia
disebabkan secara genetis, yaitu meneliti kromosom secara langsung. Proses ini
dilakukan dengan pewarnaan kromosom saat metafase (mitosis) memfoto,
memotong-motong gambaranya, dan mengatur berdasarkan ukuran dan bentuk. Cara
ini membantu mengungkapkan kelainan kromosompada manusia, seperti sindrom Down.
1.
Abnormalitas Dan penyakit turunan
Sifat abnormal adalah
sifat yang tidak umum dalam populasi. Anda dapat mengetahui sifat abnormal
sebagai ciri yang sangat berbeda. Sifat abnormal secara genetis
terkadangmenjadi masalah. Penyakit genetis atau turunan merupakan kelainan yang
disebabkan oleh gen atau kelompok gen. Penyakit ini dapat diturunkan, bersifat
tetap dan tidak menular. Penyakit turunan umumnya bersifat resesif dan individu
dengan sifat heterozigot (carrier) sering tidak menyadari bahwa mereka pembawa
sifat abnormal. Akhirnya, mereka menghasilkan keturunan yang menderita
kelainan.
Pewarisan Sifat Pada Manusia (Abnormalitas dan Penyakit Turunan) |
a. Pewarisan penyakit
hormone melalui autosom
Penyakit turunan dapat
diwariskan melalui autosom atau kromosom sel tubuh. Penyakit ini dapat
diwariskan melalui autosom atau kromosom sel tubuh. Penyakit ini diantaranya
gangguan mental, albinisme, brakidatil, dan polidaktili.
1. Gangguan mental
Beberapa gangguan mental
yang sudah diketahui pada manusia diantaranya imbisil, debil dan idiito.
Penyebab gangguan mental ini bermacam-macam, diantaranya metabolisme abrnormal
fenilanin yang menyebabkan penyakit yang disebut fenlketunuria (FKU).
Penyakit FKU disebabkan
oleh kegagalan tubuh penderita menyintesis enzim yang mengubah fenilanin
menjadi tirosin. Konsentrasi fenilani tinggi dalam darah penderita menyebabkan
kerusakan pada otak sehingga berakibat terjadinya kelainan mental. Sifat ini
dikendalikan oleh gen resesif..
2. Albinisme
Albinisme adalah
kelainan yang disebabkan ketidakmampuan tubuh membentuk pigmen melamin. Keadaan
ini menyebabkan pendeia albino tidak memiliki pigmen kulit, iris dan rambut.
Kulit dan mata penderita albino sangat sensitive terhadap cahaya dan mereka
harus menghindar dari cahaya matahari yang terlalu terang.
Albinisme ini
disebabkan oleh alel resesif yang ditemukan pada autosom. Seorang anak albino
dapat lahir dari pasangan orangtua yang keduanya normal heterozigot atau dari
pasangan normal dan albino.
3. Brakidaktili
Brakidaktili merupakan
kelainan pada ruas-ruas jari yang memendek pada manusia. Kelainan ini
disebabkan oleh gen dominan (B) yang bersifat letal. Jika gen dalam keadaan
homozigot dominan (BB) akan bersifat letal. Dalam keadaan heterozigot (Bb),
individu menderta kelainan brakidaktili.
Adapu keadaan gen homozigot
resesif (bb) individu normal.
4. Polidaktili
Polidaktili adalah
kelainan pada manusia berupa bertambahnya jari tangan atau kaki dari jumlah
normal. Kelainan ini disebabkan oleh gen dominan homozigot pada autosom. Jika
gen dominan polidaktili dilambangkan P maka individu dengan gen homozigot
dominan (PP) dan heterzogito (Pp) akan menderita polidaktili. Adapun individu
dengan gen homozigot resesif (pp) bersifat normal.
Gen Polidaktili
memiliki pengaruh yang bervariasi terhadap fenotipe. Terkadang menghasilkan
jari tambahan di tangan, kaki atau keduanya. Polidaktili juga memperlihatkan
sifat penetrasi parsial, terkadang gen tersebut tidak memengaruhi apa-apa dan
individu dengan gen tersebut tetap memiliki jmlah jari kaki dan tangan yang
normal.
b. Pewarisan penyakit
turunan pada Gonosom
Selain melalui autosom,
terdapat beberapa penyakit turunan yang diwariskan melalui gosonom (kromosm
seks) sehingga penyakit tersebut terpaut seks. Beberapa penyakit tersebut,
antara lain buta warna dan hemophilia.
1. Buta warna
Buta warna meruakan
penyakit turunan yang menyebabkan penderita tidak dapat membedakan warna-warna
tertentu. Terapat dua jenis buta warna, yakni buta warna parsial dan buta warna
total. Pada buta warna parsial, penderita tidak dapat membedakan beberapa warna
saja, contoh merah-hijau dan biru-hijau. Adapaun buta warna total ia tidak bisa
membedakan semua jenis warna.
Buta warna disebabkan
oleh gen resesif buta warna (cb) yang terpaut para kromosom X. oleh karena itu,
terdapat beberapa kombinasi penotipe yang dapat terjadi.
Jika laki-laki buta
warna menikah wanita normal, semua anaknya normal heterozigot. Aakan tetapi,
jika wanita buta warna menikahi laki-laki normal, semua anak laki-lakinya buta
warna.
2. Hemofilia
Kelainan lain yang
diwariskan melalui gonosom, diantaranya hemophilia. Kelainan ini menyebabkan
tubuh tidak dapat membuat protein yang diperlukan dalam pembekuan darha.
Penderita Hemofilia dapat kehabisan darah dan meninggal dunia hanya karena luka
kecil.
Selama beberapa
generasi, kasus hemophilia terjadi pada keluarga kerajaan inggris. Setelah para
ilmuwan meneliti peta silsilah keluarga kerajaan, diketahui bahwa gen hemofilia
diturunkan dari ratu Victoria yang memiliki genotype heterozigot (carrier)
hemofilia.
Hemofilia dikendalikan
oleh gen resesif yang terpatu kromoso X seperti halnya buta warna. Pada
perempuan dengan gen resesif homozigot, gen ini bersifat letal. Mungkin, calon
bayi ttersebut akanmati dalam kandungan sehingga tidak akan ditemukan wanita
hemofilia. Laki-laki penderita hemofilia umumnya tidak hidp hingga dewasa
karena sulitnya penanganan hemofilia.
Demikianlah Pewarisan
Sifat Pada Manusia (Abnormalitas dan Penyakit Turunan) . Semoga bermanfaat.
Baca juga artikel sebelumnya : Determinasi Dan Pautan Seks Dalam Pola Pewarisan Sifat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar