Determinasi Dan Pautan
Seks Dalam Pola Pewarisan Sifat – Hai sahabat, artikel kali ini kita akan
membahas tentang Determinasi Dan Pautan Seks Dalam Pola Pewarisan Sifat.
Silahkan dibaca:
Determinasi Dan Pautan Seks Dalam Pola Pewarisan Sifat |
- Determinasi dan
Pautan s3ks
Prinsip pewarisan sifat
yang diajukan Mendel berlaku bagi banyak ciri dan sifat yang diturunkan. Akan
tetapi, pola pewarisan sifat yang ada di dalam lebih beraneka ragam. Diantaranya
penentuan (determinasi) jenis kelamin dan gen pautan s3ks.
a. Determinasi s3ks
Determinasi s3ks,
seperti halnya penentuan ciri khas lain dari makhlk hidup, diturunkan dari
induk kepada keturunannya. Mekanisme penentuan jenis kelamin ini melalui mekanisme
yang sama dengan penentuan ciri lain.
Seperti yang telah anda
ketahui pada bab sebelumnya, penentuan jenis kelamin satu individu bergantung
pada kromosom seks. Penentuan ini dilakukan semenjak pembentukan gamet dan
proses fertilisasi. Berdasarkan tipe kromosom dan makhluk hidup yang
memilikinya, determinasi seks dapat dibedakan atas tipe XY, ZW, XO, dan ZO.
1. Tipe XY
Determinasi seks
berdasarkan kromosom tipe XY ini berlaku pada manusia, sebagian hewan dan
tumbuhan. Pada betina, memiliki jenis kromosom S3ks XX, sedangkan jantan
memiliki jenis kromosom seks XY. Bagaimanakah kromosom ini diwariskan?
Jika diperhatikan,
kromosom dalam sel tubuh, misalnya pada lalat drosophila, berada dalam keadaan
berpasangan dengan kromosom homolognya. Pada lalat Drosophila, anda dapat
dengan mudah mengelompokkan 8 buah kromosom dalam empat pasangan. Akan tetapi
pada lalat jantan, hal tersebut berbeda. Anda dapat mengelompokkan enam buah
kromosom dalam tiga pasang kromosom sama, tetapi masih terdapat dua kromosom
yang tidak mirip. Kedua kromosom ini, yaitu kromosom X dan Y.
Kromosom X dan Y
diberikan dari satu sel ke sel keturunannya seperti kromosom lain, Kecuali saat
proses meiosis. Sel tubuh betina memiliki sepaasang kromosom X sehingga saat
meisosis dan pembentukan gamet, semua sel gamet betina memiliki kromosom X.
Adapuns el tubuhjantan memiliki kromosom X dan Y sehingga saat meiosis dan
pembentukan gamet, terdapat gamet dengan kromosom X dan gamet dengan kromosom
Y.
Melalui fertilisasi,
gamet jantan melebur dengan gamet betina menghasilkan individu XX (betina) dan
XY (Jantan) dengan perbandingan fenotipe 1:1. Oleh karena itu, kemungkinan
didapat individu jantan adalah 50% dan betina 50%.
Mekanisme kromosom X
dan Y juga terjadi pada manusia dan menghasilkan jenis kelamin lakilaki dan
perempuan dengan kemungkinan yang sama. Apa yang terjadi pada gen-gen yang
terdapat di kromosom X atau Y? Jawab kali ini pertama ditemukan oleh Thomas
Hunt Morgan, bahwa pewarisan sifat dapat berpautan dengan jenis kelamin.
Penjelasan lebih lanjt dapat anda temukan pada bahasan pautan s3ks.
2. Tipe ZW
Penentuan jenis kelamin
berdasarkan tipe ini berlaku pada beberapa unggas, kupu-kupu, reptile dan
beberapa jenis ikan. Penentuan jenis kelamin dipe ini kebalikan dengan tipe XY.
Jika manusia laki-laki XY dan perempuan XX, pada tipe ini terjadi kebalikannya.
Untuk menghindari kekeliruan, maka dipakai lambang ZZ untuk jantan dan ZW untuk
betina.
3. Tipe XO
Pada tipe ini, kromosom
seks atau gomosom yang dimiliki jantan hanya X saja (XO), Sedangkan betina XX.
Penentuan jenis kelamin tipe ini berlaku pada beberapa jenis serangga, seperti
kutu, belalang, serta anggota orthoptera dan Heterroptera lain.
4. Tipe Ploidi
Penentuan jenis kelamin
tipe ini tidak ditentukan oleh kromosom kelamin, tetapi ditentukan oleh jumlah
set kromosom yang dimiliki. Pada lebah, betina memiliki jumlah kromosom diploid
(2n) hasil fertilisasi. Adapun lebah jantan merupakan individu (n) yang dapat
tumbuh dan berkembang menjadi individu utuh meskipun tidak dibuahi. Proses ini
disebut juga parthenogenesis.
b. Pautan s3ks
Determinasi Dan Pautan Seks Dalam Pola Pewarisan Sifat |
Thomas hunt Morgan
merupakan orang pertama yang membuktikan adanya gen pautan seks. Fenomena ini
dapat diamati pada persilangan lalat buah (Drosophila) jantan mata putih dengan
betina mata normal atau merah.
Dari hasil persilangan
didapatkan semua lalat generasi F1 baik jantan maupun betina, 100% bermata
merah.
Pada generasi F2.
Diketahi bahwa tidak ada satupun lalat betina dengan mata putih. Sifat mata
putih hanya ditemukan pada lalat jantan. Dari hasil tersebut, morgan menduga
bahwa gen untuk mata putih terletak pada kromosom X.Jika digunakan simbol W
untuk alel mata merah dan w untuk mata putih,jantan mata putih pada P memiliki
kromosom XwY. Adapun betina mata mera adalah XwXw.
Percobaan morgan
menjelaskan bahwa terdapat sifat yang diturunkan dan terpaut jenis kelamin.
Pola ini berlaku juga pada gen-gen yang terletak pada kromosom X. Ketika gen
resesif terdapat pada salah satu kromosom x DI Individu betina, sifat tersebut
dapat terkspresikan atau tidak. Hal ini bergantung ada atua tidaknya gen
dominan pada kromosom lain. Akan tetapi, pada individu jantan, semua gen
kromosom X akan terekspresikan. Hal ini disebabkan tidak terdapat kromosom X
lain sebagai alel gen tersebut.
Demikianlah Determinasi
Dan Pautan Seks Dalam Pola Pewarisan Sifat. Semoga bermanfaat.
Baca juga artikel sebelumnya : Pautan Dan Pindah Silang Dalam Pola Pewarisan Sifat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar