https://shope.ee/6Kb2s7Y65L

Determinasi Dan Pautan Seks Dalam Pola Pewarisan Sifat

Determinasi Dan Pautan Seks Dalam Pola Pewarisan Sifat – Hai sahabat, artikel kali ini kita akan membahas tentang Determinasi Dan Pautan Seks Dalam Pola Pewarisan Sifat. Silahkan dibaca:

Determinasi Dan Pautan Seks Dalam Pola Pewarisan Sifat
Determinasi Dan Pautan Seks Dalam Pola Pewarisan Sifat

- Determinasi dan Pautan s3ks

Prinsip pewarisan sifat yang diajukan Mendel berlaku bagi banyak ciri dan sifat yang diturunkan. Akan tetapi, pola pewarisan sifat yang ada di dalam lebih beraneka ragam. Diantaranya penentuan (determinasi) jenis kelamin dan gen pautan s3ks.

a. Determinasi s3ks

Determinasi s3ks, seperti halnya penentuan ciri khas lain dari makhlk hidup, diturunkan dari induk kepada keturunannya. Mekanisme penentuan jenis kelamin ini melalui mekanisme yang sama dengan penentuan ciri lain.

Seperti yang telah anda ketahui pada bab sebelumnya, penentuan jenis kelamin satu individu bergantung pada kromosom seks. Penentuan ini dilakukan semenjak pembentukan gamet dan proses fertilisasi. Berdasarkan tipe kromosom dan makhluk hidup yang memilikinya, determinasi seks dapat dibedakan atas tipe XY, ZW, XO, dan ZO.

1. Tipe XY

Determinasi seks berdasarkan kromosom tipe XY ini berlaku pada manusia, sebagian hewan dan tumbuhan. Pada betina, memiliki jenis kromosom S3ks XX, sedangkan jantan memiliki jenis kromosom seks XY. Bagaimanakah kromosom ini diwariskan?

Jika diperhatikan, kromosom dalam sel tubuh, misalnya pada lalat drosophila, berada dalam keadaan berpasangan dengan kromosom homolognya. Pada lalat Drosophila, anda dapat dengan mudah mengelompokkan 8 buah kromosom dalam empat pasangan. Akan tetapi pada lalat jantan, hal tersebut berbeda. Anda dapat mengelompokkan enam buah kromosom dalam tiga pasang kromosom sama, tetapi masih terdapat dua kromosom yang tidak mirip. Kedua kromosom ini, yaitu kromosom X dan Y.

Kromosom X dan Y diberikan dari satu sel ke sel keturunannya seperti kromosom lain, Kecuali saat proses meiosis. Sel tubuh betina memiliki sepaasang kromosom X sehingga saat meisosis dan pembentukan gamet, semua sel gamet betina memiliki kromosom X. Adapuns el tubuhjantan memiliki kromosom X dan Y sehingga saat meiosis dan pembentukan gamet, terdapat gamet dengan kromosom X dan gamet dengan kromosom Y.

Melalui fertilisasi, gamet jantan melebur dengan gamet betina menghasilkan individu XX (betina) dan XY (Jantan) dengan perbandingan fenotipe 1:1. Oleh karena itu, kemungkinan didapat individu jantan adalah 50% dan betina 50%.

Mekanisme kromosom X dan Y juga terjadi pada manusia dan menghasilkan jenis kelamin lakilaki dan perempuan dengan kemungkinan yang sama. Apa yang terjadi pada gen-gen yang terdapat di kromosom X atau Y? Jawab kali ini pertama ditemukan oleh Thomas Hunt Morgan, bahwa pewarisan sifat dapat berpautan dengan jenis kelamin. Penjelasan lebih lanjt dapat anda temukan pada bahasan pautan s3ks.

2. Tipe ZW

Penentuan jenis kelamin berdasarkan tipe ini berlaku pada beberapa unggas, kupu-kupu, reptile dan beberapa jenis ikan. Penentuan jenis kelamin dipe ini kebalikan dengan tipe XY. Jika manusia laki-laki XY dan perempuan XX, pada tipe ini terjadi kebalikannya. Untuk menghindari kekeliruan, maka dipakai lambang ZZ untuk jantan dan ZW untuk betina.

3. Tipe XO

Pada tipe ini, kromosom seks atau gomosom yang dimiliki jantan hanya X saja (XO), Sedangkan betina XX. Penentuan jenis kelamin tipe ini berlaku pada beberapa jenis serangga, seperti kutu, belalang, serta anggota orthoptera dan Heterroptera lain.

4. Tipe Ploidi

Penentuan jenis kelamin tipe ini tidak ditentukan oleh kromosom kelamin, tetapi ditentukan oleh jumlah set kromosom yang dimiliki. Pada lebah, betina memiliki jumlah kromosom diploid (2n) hasil fertilisasi. Adapun lebah jantan merupakan individu (n) yang dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu utuh meskipun tidak dibuahi. Proses ini disebut juga parthenogenesis.

b. Pautan s3ks

Determinasi Dan Pautan Seks Dalam Pola Pewarisan Sifat
Determinasi Dan Pautan Seks Dalam Pola Pewarisan Sifat


Thomas hunt Morgan merupakan orang pertama yang membuktikan adanya gen pautan seks. Fenomena ini dapat diamati pada persilangan lalat buah (Drosophila) jantan mata putih dengan betina mata normal atau merah.

Dari hasil persilangan didapatkan semua lalat generasi F1 baik jantan maupun betina, 100% bermata merah.

Pada generasi F2. Diketahi bahwa tidak ada satupun lalat betina dengan mata putih. Sifat mata putih hanya ditemukan pada lalat jantan. Dari hasil tersebut, morgan menduga bahwa gen untuk mata putih terletak pada kromosom X.Jika digunakan simbol W untuk alel mata merah dan w untuk mata putih,jantan mata putih pada P memiliki kromosom XwY. Adapun betina mata mera adalah XwXw.

Percobaan morgan menjelaskan bahwa terdapat sifat yang diturunkan dan terpaut jenis kelamin. Pola ini berlaku juga pada gen-gen yang terletak pada kromosom X. Ketika gen resesif terdapat pada salah satu kromosom x DI Individu betina, sifat tersebut dapat terkspresikan atau tidak. Hal ini bergantung ada atua tidaknya gen dominan pada kromosom lain. Akan tetapi, pada individu jantan, semua gen kromosom X akan terekspresikan. Hal ini disebabkan tidak terdapat kromosom X lain sebagai alel gen tersebut.

Demikianlah Determinasi Dan Pautan Seks Dalam Pola Pewarisan Sifat. Semoga bermanfaat.

Baca juga artikel sebelumnya : Pautan Dan Pindah Silang Dalam Pola Pewarisan Sifat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga

  • 4 Pilihan Dalam Berkehidupan - 4 pilihan dalam berkehidupan :Ada 4 Pilihan dalam berkehidupan, kamu bisa pilih salah satunya, atau lebih dari itu :1. Dengan kedudukan Jadilah yang paling...
    6 bulan yang lalu

Artikel Tentang Hasil Budaya Manusia Purba Dalam Sejarah (Zaman Batu dan Zaman Logam)

Artikel Tentang Hasil Budaya Manusia Purba Dalam Sejarah (Zaman Batu dan Zaman Logam) – Hai sahabat, kali ini kita akan membahas tentang A...