https://shope.ee/6Kb2s7Y65L

Sebab-Sebab Timbulnya Revolusi Industri dan Tahap perkembangan Industri

Sebab-Sebab Timbulnya Revolusi Industri dan Tahap perkembangan Industri - Perubahan besar, secara cepat, dan radikal yang mempengaruhi kehidupan corak manusia sering disebut sebagai revolusi. Istilah Revolusi biasanya digunakan dalam melihat perubahan politik atau sistem pemerintahan. Namun, Revolusi Industri di Inggris pada hakikatnya adalah perubahan dalam cara pembuatan barang-barang yang semula dikerjakan dengan tangan (tenaga manusia) kemudian digantikan dengan tenaga mesin. Dengan demikian, barang-barang dapat dihasilkan dalam jumlah banyak dengan waktu yang relative singkat.

Sebab-Sebab Timbulnya Revolusi Industri dan Tahap perkembangan Industri
Sebab-Sebab Timbulnya Revolusi Industri dan Tahap perkembangan Industri


1. Sebab-Sebab Timbulnya Revolusi Industri

Revolusi Industri untuk pertama kalinya muncul di Inggris. Mengapa muncul di Inggris? Banyak Faktor mempengaruhinya. Adapun Faktor-Faktor yang menyebabkannya adalah sebagai berikut :

a. Situasi Politik yang stabil. Adanya Revolusi Glorius tahun 1688 yang mengharuskan raja bersumpah setia kepada Bill Of Right sehingga raja tunduk kepada undang-undang dan hanya menarik pajak berdasarkan persetujuan parlemen

b Inggris kaya bahan tambang, seperti batu bara, biji besi, timah, dan kaoulin. Di samping itu, wol juga yang sangat menunjang industri tekstil.

c. Adanya penemuan baru di bidang teknologi yang dapat mempermudah cara kerja dan meningkatkan hasil produksi, misalnya alat-alat pemintal, mesin tenun, mesin uap, dan sebagainya.

d. Kemakmuran inggris akibat majunya pelayaran dan perdagangan sehingga dapat menyediakan modal yang besar untuk bidang usaha. Di samping itu, di Inggris juga tersedia bahan mentah yang cukup karena Inggris mempunyai banyak daerah jajahan yang menghasilkan bahan mentah tersebut.

e. Pemerintah memberikan perlindungan hukum terhadap hasil-hasil penemuan baru (Hak paten) sehingga mendorong kegiatan penelitian ilmiah. Lebih-Lebih setelah dibentuknya lembaga ilmiah Royal Society for Improving Natural Knowledge maka perkembangan teknologi dan industri bertambah maju

f. Arus urbanissasi yang besar akibat Revolusi Agraria di pedesaan mendorong pemerintah inggris untuk membuka industri yang lebih banyak agar dapat menampung mereka.

Sebab-Sebab Timbulnya Revolusi Industri dan Tahap perkembangan Industri
Sebab-Sebab Timbulnya Revolusi Industri dan Tahap perkembangan Industri


2. Tahap perkembangan Industri

Pada akhir abad pertengahan kota-kota di Eropa berkembang sebagai pusat kerajinan dan perdagangan. Warga kota (Kaum Borjuis) yang merupakan warga berjiwa bebas menjadi tulang punggung perekonomian kota. Merka bersaing secara bebas untuk keamjuan dalam perekonomian. Pertumbuhan kerajinan menjadi industri melalui beberapa tahapan, seperti berikut :

a. Domestic System

Tahap ini dapat disebut sebagai tahap kerajina rumah (Home industri). Para pekerja bekerja di rumah masing-masing dengan alat yang mereka miliki sendiri. Bahkan, kerajinan diperoleh dari pengusaha yang setelah selesai dikerjakan disetorkan kepadanya. Upah diperoleh berdasarkan jumlah barang yang dikerjakan. Dengan cara kerja yang demikian, majikanyang memiliki usaha hanya membayar tenaga kerja atas dasar prestasi atau hasil. Para majikan tidak direpotkan soal tempat kerja dan gaji.

b. Manufactur

Setelah kerajinan industri makin berkembang diperlukan tempat khusus untuk bekerja agar majikan dapat mengawasi dengan baik cara mengerjakan dan mutu produksinya. Sebuah manufactur (pabrik) dengan puluhan tenaga kerja didirikan dan biasanya berada di bagian belakang rumah majikan. Rumah bagian tengah untuk tempat tinggal dan bagian depan sebagai toko untuk menjual produknya.
Hubungan majikan dengan pekerja (buruh) lebih akrab karena tempat kerjanya jadi satu dan jumlah buruhnya masih sedikit. Barang-barang yang dibuat kadang-kadang juga masih berdasarkan pesanan.

c. Factory system

Tahap Factory System sudah merupakan industri yang menggunakan mesin. Tempatnya di daerah Industri yang telah ditentukan, bisa did dalam atau di luar kota. Tempat tersebut untuk tempat kerja, sedangkan majikan tinggal di tempat lain. Demikian juga toko tempat pemasaran hasil industri diadakan di tempat lain. Jumlah tenaga kerjanya sudah puluhan, bahkan ratusan. Barang-barang produksinya untuk dipasarkan.


Itulah Sebab-Sebab Timbulnya Revolusi Industri dan Tahap perkembangan Industri. Semoga bermanfaat.

Tag: Sebab-Sebab Timbulnya Revolusi Industri dan Tahap perkembangan Industri, Sebab-Sebab Timbulnya Revolusi Industri dan Tahap perkembangan Industri, Sebab-Sebab Timbulnya Revolusi Industri dan Tahap perkembangan Industri, Sebab-Sebab Timbulnya Revolusi Industri dan Tahap perkembangan Industri, Sebab-Sebab Timbulnya Revolusi Industri dan Tahap perkembangan Industri, Sebab-Sebab Timbulnya Revolusi Industri dan Tahap perkembangan Industri, Sebab-Sebab Timbulnya Revolusi Industri dan Tahap perkembangan Industri, Sebab-Sebab Timbulnya Revolusi Industri dan Tahap perkembangan Industri, Sebab-Sebab Timbulnya Revolusi Industri dan Tahap perkembangan Industri, Sebab-Sebab Timbulnya Revolusi Industri dan Tahap perkembangan Industri

Perbedaan agama, kepercayaan dan Kebudayaan

Perbedaan agama, kepercayaan dan Kebudayaan -  Dalam kehidupan di dunia ini, kita pasti memeluk suatu agama. Dengan agama, kehidupan kita akan teratur, baik dalam aspek jasmaniah maupun rohaniah. Sebagai manusia yang beragama kita harus menghayati dan mengamalkan ajaran agama kita masing-masing. Oleh karena itu agama dapat dijadikan sebagai landasan,pegangan, dan tuntunan untuk berbuat dan berprilaku dalam menghadapi segala macam permasalahan kehidupan.


Perbedaan agama, kepercayaan dan Kebudayaan
Perbedaan agama, kepercayaan dan Kebudayaan


Agama mengandung tiga inti pokok dasar sebagai berikut :
1. Iman
2. Ibadat (Liturgi)
3. Akhlak
Iman merupakan kekuatan abstrak yang dapat menyatukan dan menggalang persatuan antara anggota masyarakat. Iman menggerakkan setiap anggota masyarakat untuk beramal, baik dalam bentuk ibadat maupun dalam bentuk amal lainnya demi kepentingan bersama.

Ibadat(liturgy) mempunyai peran ganda sebagai berikut :
Akhlak sebagai bagian pokok agama merupakan bagian dari pembentukan sikap mental yang merupakan syarat terpenting dalam membina dan memelihara ketentraman masyrakat. Jika dalam suatu masyarakat yang anggotanya terdiri atas pribadi-pribadi berakhlak baik, akan terbina dan terpelihara ketentraman. Dengan demikian akhlak merupakan kekuatan moral serta pencerminan dari kebersihan dan kesucian jiwa yang mempunyai kekuatan lebih dari hukum, undang-undang atau peraturan-peraturan lainnya.

Pada masa kehidupan manusia purba, kehidupan manusia sangat tergantung pada keadaan alam sekitarnya. Manusia purba belum memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengatasi segala bentuk perubahan alam. Mereka selalu berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam mengatasi berbagai bentuk perubahan alam lingkungan di sekitarnya. Ketergantungan hidup manusia purba terhadap kondisi alam memunculkan pola pemikiran yang mengakui adanya kekuatan-kekuatan gaib di sekitarnya. Mereka menghadapi kekuatan-kekuatan gaib tesebut dengan kekuatan gaib pula, yaitu dengan mengadakan upacara-upacara khusu sesuai dengan kejadian atau peristiwa yang ia alam. Misal : Mengalami bhaya banjir besar mereka berupa mengadakan upacara ritual untuk mencegah terjadinya banjir ketika memulai bercocok tanam mereka mengadakan upacara khusus agar hasil tanamanya baik, dan sebagainya.

Perbedaan agama, kepercayaan dan Kebudayaan
Perbedaan agama, kepercayaan dan Kebudayaan


Pada mulanya upacara-upacara tersebut dilakukan secara orang perorang, namun kemudian dengan alasan tujuan yang sama mereka secara berkelompok menyelenggarakan upacara bersama dan dipimpin oleh salah seorang di antara mereka yang dianggap lebih pintar dan dianggap memiliki kekuatan gaib melebihi lainnya. Orang itu kemudia dikenal sebagia dukun, dengan diberi kedudukan dan status sosial yang tinggi/terhormat di tengah kehidupan mereka.

Terjadinya berbagai peristiwa alam yang sering menimpa masyarakat purba pada masa itu, menjadikan masyarakat itu percaya kepada berbagai kekuatan gaib yang lambat laun berubah menjadi kepercayaan terhadap banyak dewa atau Polytheisme. Adanya sistem kepercayaan itu, mereka mengenal adanya dewa bumi, dewa angin, dewa laut, dewa hujan dan sebagainya. Kehidupan masyarakat Yunani Kuno termasuk salah satu masyarakat tertua di dunia yang memiliki sistem kepercayaan polytheisme yang kemudia berkembang menjadi Monotheisme sampai sekarang ini.

Kepercayaan telah menjadi bagian yang melekat dalam kehidupan manusia, bahkan di era modern in sekarang ini, banyak orang yang beragama tetapi tetap memegang teguh pada kepercayaan tertentu yang merupakan bagian dari kebudayaan atau tradisi bangsanya.

Munculnya kepercayaan bersifat dari proses pengalaman hidup yang dialami manusia berkaitan dengan lingkungan sekitarnya. Keterbatasan ilmu pengetahuan yang dikuasai manusia menumbuhkan pola perilaku yang berlandaskan pada kepasrahan manusia terhadap alam lingkungan tempat ia mengangtungkan hidupnya. Dengan demikian kepercayaan merupakan bagian dari kebudayaan manusia.

Adapun kebudayaan mengandung makna sebagai bentuk perilaku manusia yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Orang bekerja menanam padi untuk memperoleh makanan, orang melakukan ritual khusu sebelumbekerja agar diperoleh keselamatan, dan sebagainya. Adapun yang dilakukan manusia merupakan bentuk kebudayaan. Sesuatu yang dihasilkan dari perilaku tersebut merupakan wujud atau hasil kebudayaan manusia.

Merealisasikan agama dalam kehidupan merupakan bentuk kebudayaan, akan tetapi agama itu sendiri bukan merupakan hasil kebudayaan. Dengan agama manusia menjadi berbudaya atau agama sebagai sarana membudayakan manusia.

Perbedaan agama, kepercayaan dan Kebudayaan
Perbedaan agama, kepercayaan dan Kebudayaan


Secara Ringkas, perbedaan agama dengan kebudayaan sebagai berikut :

1. Agama bersumber pada wahyu Ilahi, Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan kebudayaan merupakanhasil pikiran dan buah tangan manusia.
2. Agama bersifat mutlak, tidak mengalami perubahan dan tidak boleh dirubah, sedangkan kebudayaan bersifat relative dan mengalami perubahan seirama dengan perubahan dan perkembangan alam pikiran manusia.
3. Agama mengandung sistem creed, sistem ritual, dan sistem moral dalam mengatur segala aspek kehidupan, sedangkan kebudayaan tidak.
4. Agama sebagai pegangan dan tuntunan hidup, kebudayaan sebagai aksi atau reaksi manusia terhadap alam sekitarnya.
5. Agama sebagai alat revolusi rohani bagi pemeluknya untuk membebaskan diri dari berbagai tekanan hidup, sedangkan kebudayaan tidak.



Tag: Perbedaan agama, kepercayaan dan Kebudayaan,Perbedaan agama, kepercayaan dan Kebudayaan, Perbedaan agama, kepercayaan dan Kebudayaan, Perbedaan agama, kepercayaan dan Kebudayaan, Perbedaan agama, kepercayaan dan Kebudayaan, Perbedaan agama, kepercayaan dan Kebudayaan, Perbedaan agama, kepercayaan dan Kebudayaan, Perbedaan agama, kepercayaan dan Kebudayaan, Perbedaan agama, kepercayaan dan Kebudayaan, Perbedaan agama, kepercayaan dan Kebudayaan, Perbedaan agama, kepercayaan dan Kebudayaan, Perbedaan agama, kepercayaan dan Kebudayaan, Perbedaan agama, kepercayaan dan Kebudayaan, Perbedaan agama, kepercayaan dan Kebudayaan, Perbedaan agama, kepercayaan dan Kebudayaan, Perbedaan agama, kepercayaan dan Kebudayaan, Perbedaan agama, kepercayaan dan Kebudayaan, 

Pencak Silat ; Aspek-Aspek Pencak Silat, Pertandingan Pencak silat,Tata Cara Pertandingan Pencak Silat

Pencak Silat ; Aspek-Aspek Pencak Silat, Pertandingan Pencak silat,Tata Cara Pertandingan Pencak Silat - Pencak silat sebagai seni budaya bangsa Indonesia dan Bangsa Asia Tenggara, memang telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini terbukti dengan makin banyaknya bpeserta dari Negara-negara asing yang semakin aktif mengikuti kejuaran-kejuaraan lingkup regional maupun nonregional, baik yang diselenggarakan oleh komunitas maupun oleh Negara. Juga semakin menjamurnya padepokan-padepokan pencak silat di Negara-negara asing antara lain: Belanda, Prancis, Inggris dan Amerika Serikat. Hal tersebut tentunya menggembirakan bagi komunitas pencak silat, apalagi dilakukannya proses standarisasi mulai dari metode pelatihan, jurus dan sistem pertandingan akan menyebabkan semakin mudahnya penyebaran pencak silat ke seluru penjuru dunia.

Pencak Silat ; Aspek-Aspek Pencak Silat, Pertandingan Pencak silat,Tata Cara Pertandingan Pencak Silat
Pencak Silat ; Aspek-Aspek Pencak Silat, Pertandingan Pencak silat,Tata Cara Pertandingan Pencak Silat



1. Aspek-Aspek Pencak Silat

Pencak silat adalah, kepandaian bertarung dalam pertandingan (atau perkelahian) seni bela diri khas Indonesia. Dalam pencak silat terdapat empat aspek yang terkandung di dalamnya, yaitu sarana pembinaan mental spiritual, bela diri, olahraga, dan seni yang tidak dapat dipisahkan. Seperti tercermin dalam lambang trisula yang ketiga ujungnya mencerminkan unsure seni, bela diri dan olahraga, sementara gagangnya diyakini melambangkan pembinaan mental spiritual.

a. Pencak silat sebagai seni
Pencak silat merupakan wujud prilaku budaya suatu kelompok, yang di dalamnya terkandung unsure adat, tradisi, hingga filsafat.
b. Pencak silat sebagia Olahraga
Pencak silat melangkah menjadi suatu jenis “Gerak badan”, senam atau jurus yang dapat dipertandingkan.
c. Pencak silat sebagai Bela diri
Pencak silat tumbuh dan berawal dari naluri manusia untuk melakukan pembelaan terhadap serangan fisik yang menghampirinya.
d. Pencak silat sebagai pembinaan Mental Spiritual
Sebagai pembinaan mental spiritual, lebih banyak ditujukan untuk membentuk sikap dan watak kepribadian. Tujuan utama dari pendidikan pencak silat adalah pembentukan sikap yang positif dan sportivitas yang tinggi serta memiliki iman dan takwa kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Sifat-sifat positif tersebut, antara lain sederhana, tenggang rasa, sopan, ebrani, setia, tanggung jawab, bijaksana, lurus dan jujur, taat, lapang dada, satria dan waspada.

Pencak Silat ; Aspek-Aspek Pencak Silat, Pertandingan Pencak silat,Tata Cara Pertandingan Pencak Silat
Pencak Silat ; Aspek-Aspek Pencak Silat, Pertandingan Pencak silat,Tata Cara Pertandingan Pencak Silat


2. Pertandingan Pencak silat

Olahraga pencak silat merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Dalam pertandingan pencak silat, terdapat pembagian kelas menurut jenis umur dan berat badan. Berikut ini berbagai kelas dalam pencak silat
a. Pembagian kelas
1. Menurut umur
Menurut umurnya, pesilat terbagi atas 3 golongan, yaitu :
a. Golongan remaja berumur di atas 14 sampai 17 tahun
b. Golongan Teruna berumur 17 sampai 21 tahun
c. Golongan Dewasa berumur 21 tahun sampai 35 tahun

2. Menurut berat badan
a. Golongan remaja
kelas A, 33-39 kg
Kelas B, di atas 36-39 kg
Kelas C, DI atas 39-42
Kelas D, di atas 42-45 kg
Kelas E, di atas 55-48
Kelas F, di atas Di atas 48-51 kg
Kelas g, di atas 51-54 kg
Kelas H, di atas 54-57 kg
Kelas I, di atas 57-60 kg


b. Golongan Teruna
Kelas A, 40-45 kg
Kelas B, di atas 45-50 kg
Kelas C, di atas 50-55 kg
Kelas D, di atas 55-60 kg
Kelas E, di atas 60-65 kg
Kelas F, di atas 65-70 kg
Kelas g, di atas 70-75 kg
Kelas h, di atas 75-80 kg
Dengan seterusnya selisih 5 kg
Kelas bebas, berat di atas 65 kg.

b. Waktu pertandingan
Permainan dilangsungkan dalam 3 babak yang setiap babak terdiri dari 2 menit dan waktu istirahat 1 menit.

c. sasaran
Sasaran perkenaan adalah dada, perut, punggung dan pinggang kiri serta kanan. Bagian tungkai lengan dapat dijadikan sasaran serangan menjatuhkan dan mengunci tetapi tidak mempunyai nilai sebagai sasaran perkenaan. Setiap pertandingan dipimpin oleh 1 orang wasita dan dibantu 5 orang juri penilai.

Pencak Silat ; Aspek-Aspek Pencak Silat, Pertandingan Pencak silat,Tata Cara Pertandingan Pencak Silat
Pencak Silat ; Aspek-Aspek Pencak Silat, Pertandingan Pencak silat,Tata Cara Pertandingan Pencak Silat


3. Tata Cara Pertandingan Pencak Silat

Pertandingan Dipimpin oleh seorang ketua pertandingan dan dibantu 5 orang juri. Tata cara pertandingan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Pesilat yang akan melaksanakan pertandingan memasuki gelanggang pertandingan, kemudian memberi hormat secara berurutan kepada ketua pertandingan, dilanjutkan kepada juri atau penonton.
b. Pertandingan atau peragaan dilakukan setelah gong berbunyi atau lampu hijau menyala. Tanda peringatan dengan peluit, bel atau lampu kuning. Tanda tersebut akan diberikan sepuluh detik menjelang waktu berakhir.
c. Setelah waktu yang ditentukan berakhir, pengamat waktu kembali memukul gong atau menyalakan lampu merah. Pesilat diberi kesempatan 15 detik untuk menyelesaikan peragaanya.

d. pesilat kembali memberi hormat secara berurutan kepada juri atau penonton, dilanjutkan kepada ketua pertandingan. Kemudia pesilat keluar gelanggang.

Sumber : Buku Penjas yang ditulis oleh Ely maryani dan Jaja Suharja Husdarta

TagL: Pencak Silat ; Aspek-Aspek Pencak Silat, Pertandingan Pencak silat,Tata Cara Pertandingan Pencak Silat Pencak Silat ; Aspek-Aspek Pencak Silat, Pertandingan Pencak silat,Tata Cara Pertandingan Pencak Silat, Pencak Silat ; Aspek-Aspek Pencak Silat, Pertandingan Pencak silat,Tata Cara Pertandingan Pencak Silat, Pencak Silat ; Aspek-Aspek Pencak Silat, Pertandingan Pencak silat,Tata Cara Pertandingan Pencak Silat, Pencak Silat ; Aspek-Aspek Pencak Silat, Pertandingan Pencak silat,Tata Cara Pertandingan Pencak Silat, Pencak Silat ; Aspek-Aspek Pencak Silat, Pertandingan Pencak silat,Tata Cara Pertandingan Pencak Silat, Pencak Silat ; Aspek-Aspek Pencak Silat, Pertandingan Pencak silat,Tata Cara Pertandingan Pencak Silat, Pencak Silat ; Aspek-Aspek Pencak Silat, Pertandingan Pencak silat,Tata Cara Pertandingan Pencak Silat, Pencak Silat ; Aspek-Aspek Pencak Silat, Pertandingan Pencak silat,Tata Cara Pertandingan Pencak Silat, Pencak Silat ; Aspek-Aspek Pencak Silat, Pertandingan Pencak silat,Tata Cara Pertandingan Pencak Silat,

Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram

Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram - Lempar Cakram adalah salah satu nomor lempar dalam cabang olahraga atletik. Pada acara Olimpiade Sejak 708 M, lempar cakram merupakan bagian dalam pancalomba (pentattlon). Pada awalnya cakram terbuat dari batu terupam halus dan kemudian dari perunggu dicor dan ditempa. Cara melakkan lemparan pada mulanya menirukan nelayan yang melempar jaringnya berulang-ulang. Kemudian, ditemukan lemparan dengan sikap badan menyiku secara khusus dengan badan agak bersandar ke depan.


Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram
Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram


a. Peraturan Lempar Cakram

1. Sarana dan Prasarana

Bahan cakram terbuat dari kayu atau bahan lain dengan bingkai dari metal. Bingkai berbentuk lingkaran penuh dan tepat di tengah-tengah cakram ada beban yang dapat dilepaspindahkan. Ukuran cakram untuk putra dan putrid adalah sebagai berikut :

a. Berat Cakram untuk putra : 2 kg
Garis tengah : 219-221 mm
b. Berat Cakram untuk putri : 1 kg
Garis tengah : 180-182

2. Lapangan Lempar cakram

Ukuran Lapangan Lempar Cakram adalah sebagai berikut :

a. Lingkaran untuk melempar berdiameter 2,50 meter dalam perlombaan yang resmi terbuat dari metal atau baja.
b. Permukaan lantai tempat melempar harus datar dan tidak licin, terbuat dari semen, aspal dan lain-lain.
c. Lingkaran lemparan dikelilingi oleh sangkar/pagar kawat untuk menjamin keselamatan petugas, dan penonton.
d. Bentuk seperti huruf C, dengan diameter 7 Meter, mulut 3,3 meter. Sektor lemparan dibatasi oleh garis yang berbentuk sudut 40 derajat di pusat lingkaran.

3. Juri Lempar Cakram

Perlombaan lempar Cakram perlu dipimpin oleh wasit atau juri yang tegas, jujur, adil, jeli dan penuh wibawa. Penguasaan peraturan perlombaan, pertandingan dan pengalaman memimpin harus terus ditingkatkan agar menunjang lancarnya perlombaan lempar cakram. Jumlah wasit atau juri dalam perlombaan lempar cakram adalah 5 orang, yaitu juri 1-5. Setiap juri tersbut membiliki tugas dan wewenang yang berbeda, antara lain sebagai berikut :

a. Juri 1
Memanggil peserta dan mengawasi gerakan kaki yang salah pada sisi lingkaran pada saat pelempar berputar, seperti di belakang lingkaran lempar
b. Juri 2
Mengawasi gerakan kaki yang slah pada sisi lingkaran seperti pada saat cakram sedang dilepaskan dari tangan pelempar. Juri 2 hendaknya memegang pengeras suara (megaphone) untuk memberitahukan pelempar agar siap sedia. Ia pun memegang bendera isyarat bahwa suatu lemparan tersebut sah atau tidak.
c.Juri 3
Menempatkan alat pengukur atau ujung pita meteran pada saat setelah ditempatkannya bendera sebagai pertanda tempat jatuhnya cakram.
d. Juri 4 dan Juri 5
Bertugas untuk melihat dan mengamati tempat jatuhnya cakram pertama (Terdekat). Bagi peserta yang kidal, tentu posisi juri atau wasit harus berubah menyesuaikan dengan keadaan.

Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram
Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram


b. Teknik Lempar Cakram

Cara melakaukan teknik gerakan lempar cakram adalah sebagai berikut :

1. Cara melakukan Awalan
Posisi berdiri menyamping arah lemparan. Kaki direnggangkan selebar badan, sedikit ditekuk dan rileks. Berat badan pada kedua kaki. Pusatkan perhatian dan lakukan persiapan untuk melakukan awalan agar mantap. Kemudian, cakram diayun-ayunkan ke samping kanan belakang lalu ke kiri. Gerakan ini diulang-ulangi dua tiga kali dilanjutkan dengan awalan berputar.
Lengan yang memegang cakram diayunkan ke sampng kanan-belakang diikuti oleh gerakan memilin badan ke kanan, kaki kiri mengikuti gerakan dengan tumit agak terangkat. Dipilin ke kiri dengan tangan kiri dibawa ke kiri juga, Berat badan dipindahkan ke kaki kiri, Kaki kanan kendor dan sedikit terangkat.

2. Sikap badan Saat Melempar Cakram
Kaki kanan ditolakkan untuk mengangkat panggul dan posisi rendah di atas kaki kanan didorong ke depan-atas, selanjutnya badan yang semula condong ke belakang dan terpilin ke kanan diputar ke kiri diikuti dengan gerakan panggul yang memutar ke kiri pula. Berat badan dipindahkan dari kaki kanan ke kaki kiri. Setelah posisi badan siap lempar, dengan waktu yang tepat cakram dilemparkan ke arah depan-atas.

3. Cara melemparkan cakram
Lepasnya cakram setinggi dagu dengan lengan lurus ke depan, sudut lemparan kira-kira 30 derajat. Cakram terlepas dari pegangan dengan berputar menurut putaran jarum jam, putaran cakram terjadi karena tekanan dari jari telunjuk.

4. Sikap Badan Setelah Melempar Cakram
Lepasnya Cakram diikuti dengan badan yang condong ke depan.

Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram
Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram


c. Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram

Hal-Hal yang harus dihindari dalam Lempar Cakram adalah sebagai berikut :
1. Jatuh ke belakang pada awal Putaran
2. Berputar di tempat.
3. Badan Membungkuk ke depan.
4. Melompat tinggi di udara.
5. Kaki terlalu tegang dan penempatannya kurang sempurna.
6. Membawa berat badan pada kaki depan dan membiarkan jatuh.
7. Melakukan lemparan terlalu dini.

Hal-Hal yang harus diutamakan dalam Lempar Cakram adalah sebagai berikut :
1. Melakukan putaran dengan sempurna dan lakukan putaran yang besar antara badan bagian atas dan bawah.
2. Doronglah cakram melewati lingkaran.
3. Capai jarak yang cukup pada saat melayang melintasi lingkaran.
4. Mendaratlah pada jari-Jari kaki kanan dan Putarlah secara progresif.
5. Mendaratlah dengan kaki kanan di titik pusat lingakran dan kaki kiri sedikit ke kiri dan garis lemparan.

Sumber : Buku Penjas yang ditulis oleh Ely maryani dan Jaja Suharja Husdarta


Tag: Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram, Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram, Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram,Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram, Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram, Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram, Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram, Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram, Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram

Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru

Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru - Tolak Peluru merupakan salah satu nomor yang terdapat dalam nomor lempar pada cabang olahraga atletik. Tolak peluru dilakukan tidak dilempar akan tetapi ditolak atau didorong. Hal ini sesuai pula dengan peraturan, bahwa peluru itu harus didorong atau ditolak dari bahu dengan satu tangan.


Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru
Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru


Tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong suatu alat bundar (peluru) dengan berat tertentu yang terbuat dari logam yang dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya.

a. Peraturan Tolak Peluru

1. Sarana dan Prasarana

- Sektor lemparan/lapangan dibatasi oleh 2 garis yang menuju ke pusat lingkaran, lewat tepi balok lemparan yang panjangnya 1,22 m; tinggi 10 cm, dan tebalnya 11,4 cm.
- Berat peluru : pria 7,26 kg dan wanita 4 kg.
- Sepatu yang dipergunakan mempunyai alas yang keras dan tanpa paku.

2. Peraturan tolak Peluru

Tolakan Peluru yang dilakukan oleh peserta dianggap gagal, jika:

- Menyentuh balok batas sebelah atas dan menyentuh tanah di luar lingkaran.
- Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah
- Peluru jatuh di luar sektor lingkaran
- Berjalan keluar lingkaran di daerah lemparan
- Peluru diletakkan di muka dada atau belakang kepala
- dipanggil sudah 2 menit belum melempar
- Peserta gagal melempar setelah 3 kali lemparan.

3. Juri Tolak Peluru

Untuk menentukan pemenang perlu adanya juri untuk memutuskan pemenangnya. Kemampuan wasit harus meyakinkan, serta penguasaan peraturan perlombaan dan pertandingan akan menunjang kelancaran jalannyanperlombaan dalam tolak peluru. Wasit atau juri dalam perlombaan tolak peluru berjumlah 3 orang, yaitu juri 1, 2 dan 3. Setiap juri memiliki tugas dan wewenang yang berbeda-beda. Berikut Tugas dan wewenang Setiap Juri

a. Juri 1
Mengawasi tangan dan kesalahan kaki yang terjadi pada sisi dekat dengannya. Juri 1 juga bertugas memanggil peserta dan mengukur hasilnya.

b. Juri 2
Berkenaan dengan kesalahan kaki yang terjadi pada bagian atas papan penahan dan lingkaran-lempar pada sisi papan penahan. Juri 2 memegang bendera untuk memutuskan bahwa lemparan tersebut sah atau tidak.

c. Juri 3
Bertugas untuk menentukan tempat jatuhnya peluru. Ia akan menancapkan paku atau bendera kecil tempat peluru tersebut jatuh. Bagi peserta yang menggunakan tangan kidal, tentu wasit harus berubah menyesuaikan kondisinya.

Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru
Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru


b. Teknik melakukan tolak Peluru

Gaya yang sering digunakan dalam tolak peluru, yaitu gaya lama atau gaya ortodoks dan gaya baru atau gaya O’brian. Apabila terdapat gaya lain, ituhanya merupakan variasi dari kedua gaya tersebut. Tujuan dalam tolak peluru adalah menolak sejauh-jauhnya untuk memperoleh jarak yang optimal. Untuk mencapai tolakan yang jauh, seorang atlet harus memahami dan menguasai teknik tolak peluru.

Teknik tolak peluru terdiri atas empat tahapan, yaitu memegang peluru, sikap badan saat akan menolakkan peluru, cara menolakkan peluru, dan sikap bada setelah menolakkan peluru.

1. Cara memegang dan meletakkan peluru

Peluru diletakkan pada telapak tangan bagian atas atau pada ujung telapak tangan yang dekat dengan jari-jari tangan. Jari-jari tangn direnggangkan. Jari kelingking dan ibu jari digunakan untuk memegang/menahan peluru bagian samping yaitu agar peluru tidak tergelincir ke dalam atau ke luar.
Setelah peluru dipegang dengan baik, letakkan pada bahu dan menempel pada leher. Siku diangkat ke samping sedikit agak serong ke depan.

2. Sikap Badan saat akan menolakkan peluru

Berdiri menyamping kea rah tolakan, kedua kaki dibuka lebar. Kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dengan lutut dibengkokkan ke depan sedikit agak serong ke samping kanan.
Berat badan pada kaki kanan, badan agak condong ke samping.Tangan KANAN memegan peluru bahu, tangan kiri dengan sikut dibengkokkan berada di depan sedikit agak serong ke atas.

3. Cara menolakkan peluru

Bersamaan dengan memutar badan kea rah tolakan, siku ditarik serong ke atas ke belakang (kea rah samping kiri), pinggul dan pinggang serta perut di dorong ke depan agak ke atas hingga dada terbuka menghadap ke depan serong ke atas ke arah tolakan. Dagu diangkat atau agak ditengadahkan, pandangan tertuju ke arah tolakan.

Saat tubuh menghadap ke arah tolakan, secepatnya peluru ditolakkan sekuat-kuatnya ke atas ke depan kea rah tolakan ebrsamaan dengan bantuan menolakkan kaki kanan dan mendorong seluruh badan ke atas serong ke depan.

4. Sikap Badan Setelah Menolakkan Peluru

Setelah peluru yang ditolakkan atau didorong tersebut lepas dari tangan, secepatnya kaki yang dipergunakan untuk menolak itu diturunkan atau mendarat (kaki kanan) kira-kira menempati tempat bekas kaki kiri (kaki depan), dengan lutut agak dibengkokkan.

Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru
Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru


c. Hal-Hal yang harus dihindari dan diutamakan

Dalam tolak peluru,terdapat beberapa peraturan atau hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan. Hal-Hal yang harus dihindari dalam tolak peluru adalah sebagai berikut :

a. Sikap awal yang tidak seimbang
b. Saat menolakkan peluru tidak disertai dengan gerakan melompat
c. Mengangkat tubuh terlalu tinggi saat meluncur
d. Tarikan kaki kanan tidak jauh
e. Gerakan kaki kiri terlalu kea rah samping kiri
f. Terlalu cepat menegakkan badan
g. Mendarat dengan badan menghadap ke samping

Hal-Hal yang harus diutamakan dalam tolak peluru adalah sebagai berikut :

a. Kaki kiri selalu rendah
b. Lakukan gaerakan kaki yang seimbang sempurna dengan kaki kiri mendorong ke belakang.
c. Seluruh badan rileks.
d. Usahakan gerakan yang cepat dan menjangkau jauh dari kaki kanan.
e. Putarlah kaki kanan ke dalam selama meluncur peluru.
f. Usahakan pinggang kiri dan bahu menghadap ke belakang sejauh mungkin.
g. Usahakan lengan kiri dalam posisi tertutup.

h. Tahanlah kuat-kuat dengan kaki kiri untuk menjaga keseimbangan badan.

Sumber : Buku Penjas yang ditulis oleh Ely maryani dan Jaja Suharja Husdarta

Tag: Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru, Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru, Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru, Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru, Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru, Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru, Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru, Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru, Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru, Pengertian Tolak Peluru, Peraturan tolak Peluru dan Teknik melakukan tolak Peluru

Renang gaya dada, Renang gaya bebas dan Renang gaya punggung

Renang gaya dada, Renang gaya bebas dan Renang gaya punggung - Setelah mempelajari tentang Pengertian Senam Aerobik, Manfaat senam Aerobik, dan latihan senam Aerobik, Kali ini kita belajar tentang Renang gaya dada, Renang gaya bebas dan Renang gaya punggung :Berikut pembahasannya :



Renang gaya dada, Renang gaya bebas dan Renang gaya punggung
Renang gaya dada, Renang gaya bebas dan Renang gaya punggung


A. Renang gaya dada

Pada renang gaya dada (breaststroke) terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, terutama kemampuan mengatur koordinasi tubuh saat di permukaan air. Pengaturan posisi dan koordinasi tubuh dalam gaya dada saat berada di permukaan air adalah sebagai berikut :

1. Koordinasi gerakan Tungkai

Gerakan Tungkai dalam gaya dada adalah sebagai berikut :
a. Saat tubuh sejajar dengan permukaan air, kedua tungkai cukup lebar
b. Tariklah kedua tungkai bagian bawah ke atas secara maksimal. Pada akhir tarikan, arahkan telapak kaki dengan memutar pergelangan kaki sehingga telapak kaki mengarah pada sikap mendorong.
c. Doronglah air dengan kedua tungkai secara serentak, sehingga tungkai membentuk setengah lingkaran dengan diakhiri oleh suatu lecutan pergelangan kaki. Kedua kaki berada dalam satu garis yang lurus di Belakang tubuh.

2. Koordinasi Gerakan Lengan

Cara melakukan koordinasi gerakan lengan adalah kedua lengan lurus ke depan, kemudian membuka ke samping, dengan kedua lengan lebih lebar dari bahu. Akhir dari sikap membuka, mengambil sikap untuk melakukan tarikan (pull) dengan siku tinggi dan tetap di bawah permukaan air. Saat kedua lengan saling bertemu, lanjutkan dengan mengapit kedua siku pada satu bidang datar.

3. Latihan Koordinasi Renang gaya Dada

Sebagai latihan untuk dapat meningkatkan kemampuan koordinasi renang gaya dada, Sebaiknya lakukan beberapa bentuk latihan sebagai berikut :
a. Latihan Koordinasi gerakan secara perlahan pada jarak 20-30 meter secara berulang. Latihan ini bertujuan untuk melatih keluwesan dan keharmonisan gerakan
b. Latihan dengan meningkatkan keceptan dan jarak yang diperpanjang misalnya pada jarak 50-70 meter.
c. Latihan renang dengan sistem interval, misalnya dengan cara 6 x 25 meter dengan interval 1 menit.
d. Latihan renang dengan dimulai dari balok start secara berulang-ulang sampai terlihat kemajuan yang berarti baik secara teknik maupun waktu tempuhnya menjadi lebih baik.

Renang gaya dada, Renang gaya bebas dan Renang gaya punggung
Renang gaya dada, Renang gaya bebas dan Renang gaya punggung


B. Renang Gaya Bebas

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan untuk melakukan renang gaya bebas, terutama kemampuan koordinasi tubuh saat di permukaan air. Pengaturan posisi dan koordinasi tubuh dalam renang gaya bebas, adalah sebagai berikut :

1. Koordinasi Gerakan Tungkai

Gerakan tungkai dalam gaya bebas adalah sebagai berikut :
a. Gerakan tungkai dilakukan dengan naik turun pada bagian yang vertikal, bergantian antara tungkai kanan dan kiri. Gerakan dimulai dari pangkal paha, dan pada gerakan menendang tekuk pada lutut, kemudian luruskan pada akhir tendangan.
b. Gerakan ke atas dilakukan dengan gerakan lurus, ampliptudo gerakan yaitu jarak antara suatu tungkai maksimal, sedangkan ritme atau kecepatan gerakan, bergantung pada setiap perenang.
c. Gerakan tendangan dilakukan dengan keras

2. Koordinasi Gerakan Lengan dan Pernapasan

Gerakan Lengan pada gaya bebas terdiri atas dua gerakan, yaitu sebagai berikut :
a. Gerakan Recovery, gerakan lengan selama di luar air yaitu memindahkan telapak tangan saat keluar dari air untuk dibawa ke depan kepala dan masuk ke dalam air.
b. Gerakan mendayung yang terdiri atas gerakan dorong. Gerakan ini dimulai dari ujung jari tengah menyentuh air sampai dengan selesai melakukan ayunan keluar dari air.

Pernapasan pada gaya bebas sangat memengaruhi posisi badan untuk steamline. Putaran untuk pernapasan haruslah dilakukan dengan aksis (Sumbu putaran) garis sepanjang badan, sehingga kepala tidak akan naik terlalu tinggi.

Harus ada irama tertentu antara lengan, tendangan kaki dan olengan badan. Bagaimana cara perenang mengembalikan napas kea rah kanan. Saat berenan, permukaai air berada di antara garis rambut dan kening dengan posisis yang enak untuk kepala. Tengokkan kepla kea rah lengan untuk mengambil napas.

Pada saat lengan kanan berada di air, Mulut berada di luar permukaan air, mengambil napas melalui mulut untuk dibuka lebar-lebar pada ketinggian permukaan yang ditimbulkan oleh kepala karena melaju ke depan. Pada saat recovery lengan kanan, kepala menoleh kea rah bawah, dan mata melihat air, pengeluaran napas kembali, udara harus dibuang keluar sebelum mulai mengambil napas kembali.

Renang gaya dada, Renang gaya bebas dan Renang gaya punggung
Renang gaya dada, Renang gaya bebas dan Renang gaya punggung


C. Renang gaya Punggung

Gaya punggung mulai dikenal sejak sekitar 1912. Posisi tubuh pada renang gaya punggung sangat menguntungkan, karena muka menghadap ke atas sehingga memudahkan untuk mengambil napas. Berikut beberapa koordinasi gerak renang gaya punggung.

1. Koordinasi gerakan tungkai

Gerakan Tungkai gaya punggung sama dengan gerakan tungkai gaya bebas, namun berbeda posisi tubuh. Perenang dapat melakukan latihan gerakan tungkai dengan telentang, kedua lengan di atas kepala sejajar dengan telinga. Adapun teknik gerakan tungkai pada gaya punggung adalah sebagai berikut :

1. Tungkai digerakkan dari bawah ke atas
2. Saat tungkai digerakkan, lutut tidak jeluar dari permukaan air
3. Saat melakukan tendangan, lutut diluruskan
4. Pada akhir tendangan, seluruh permukaan tungkai berada pada satu garis lurus pinggul, perut dan dada.
5. Gerakan tungkai dilakukan seperti gerakan mencambuk.

2. Koordinasi gerakan lengan

Teknik gerakan lengan pada gaya punggung adalah sebagai berikut :
a. Gerakan tangan dimulai dari garis tengah badan yang diperkirakan berada di atas kepala

b. Cara tarikan di bawah permukaan air, yaitu setelah kelingking masuk ke permukaa air, telap tangan menghadap keluar. Ketika telapak tangan melakukan gerakan menarik, siku memebnetuk sudt hampir sejajar dengan tubu. Lakukan gerakan dorongan tangan yang berakhir di samping paha.

Sumber : Buku Penjas yang ditulis oleh Ely maryani dan Jaja Suharja Husdarta

Tag: Renang gaya dada, Renang gaya bebas dan Renang gaya punggung, Renang gaya dada, Renang gaya bebas dan Renang gaya punggung, Renang gaya dada, Renang gaya bebas dan Renang gaya punggung, Renang gaya dada, Renang gaya bebas dan Renang gaya punggung, Renang gaya dada, Renang gaya bebas dan Renang gaya punggung, Renang gaya dada, Renang gaya bebas dan Renang gaya punggung, Renang gaya dada, Renang gaya bebas dan Renang gaya punggung, Renang gaya dada, Renang gaya bebas dan Renang gaya punggung, Renang gaya dada, Renang gaya bebas dan Renang gaya punggung, Renang gaya dada, Renang gaya bebas dan Renang gaya punggung

Pengertian Senam Aerobik, Manfaat senam Aerobik, dan latihan senam Aerobik

Pengertian Senam Aerobik, Manfaat senam Aerobik, dan latihan senam Aerobik - Setelah mempelajari Salto belakang dan beberapa kesalahan umum saat melakukan gerakan salto belakang, kali ini kita mempelajari tentang Pengertian Senam Aerobik, Manfaat senam Aerobik, dan latihan senam Aerobik :

Pengertian Senam Aerobik, Manfaat senam Aerobik, dan latihan senam Aerobik
Pengertian Senam Aerobik, Manfaat senam Aerobik, dan latihan senam Aerobik


1. Pengertian Senam Aerobik

Tarian Aerobik popular pada akhir tahun 1970-an. Namun, saat ini senam aerobic digemari berbagai kalangan usia. Hal tersebut dapat anda lihat setiap minggu pagi, lapang-lapang atau di pelataran parkir dijadikan sebagai tempat untuk melakukan senam aerobic. Lantas, apa yang dimaksud dengan senam Aerobik?

Senam Aerobik adalah serangkaian gerak yang dipadukan dengan irama music yang telah dipilih dengan durasi tertentu. Aerobik mengandung pengertian suatu sistem latihan fisik yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi permasukan oksigen di dalam jaringan tubuh. Pemasukan oksigen ini ditentukan oleh kapasitas maksimal paru-paru saat menghirup udara. Latihan aerobic yang dilakukan secara teratur dengan takaran yang cukup akan memperbaiki kerja jantung dan paru-paru.

Pengertian Senam Aerobik, Manfaat senam Aerobik, dan latihan senam Aerobik
Pengertian Senam Aerobik, Manfaat senam Aerobik, dan latihan senam Aerobik


2. Manfaat senam Aerobik

Senam Aerobik mempunyai banyak manfaat bagi kebugaran tubuh. Tidak heran semakin hari semakin banyak orang yang menggemari latihan aerobic. Berikut ini merupakan manfaat melakukan senam aerobic.

a. Meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru

Selama bergerak, otot membutuhkan asupan oksigen untuk bekerja. Ketika beban kerja meningkat, tubuh menanggapinya dengan meningkatkan jumlah oksigen yang dikirim ke seluruh otot dan jangung. Akibatnya, detak jantung dan frekuensi pernapasan meningkat sampai memenuhi kebutuhannya. Oksigen diubah menjadi karbondioksida, yang kemudian diembuskan. Selain itu, tubuh akan berkeringat membakar kalori dan lemak.

b. Meningkatkan kekuatan otot

Otot-otot harus dilatih melebihi beban normal. Hal ini disebut prinsip beban lebih (Overload system). Untuk meningkatkan kekuatan otot, harus dilatih pada intensitas yang tinggi dalam waktu singkat, mempergunakan tenaga yang maksimal dan dilakukan secara diulang-ulang. Selain itu, berikan beban yang bervariasi supaya lebih, karena intensitas latihan yang beragam, dari latihan berintensitas tinggi sampai dengan intensitas yang sangat rendah, sebagai contoh aktivitas bersepeda.

c. Meningkatkan kelentukan

Kelentukan adalah gerakan yang berada di sekeliling sendi. Setelah menyelesaikan latihan aerobic, melakukan peregangan akan membantu meningkatkan kelentukan dan juga membantu sirkulasi darah ke jantung. Otot sifatnya seperti pita karet. Semakin kuat mengangkatnya, semakin elastic karet itu. Jika secara rutin meregangkan badan selesai latihan, akan membuat otot persendian akan berkembang.

d. Komposisi tubuh

Latihan aerobic yang tepat akan membantu mengubah posisi tubuh, menghindari tubuh menjadi gemuk dan membentuk otot-otot. Hal terpenting yang harus diingat adalah bahwa aerobic tidak dapat mengurangi berat badan hanya pada satu bagian tubuh saja.

Pengertian Senam Aerobik, Manfaat senam Aerobik, dan latihan senam Aerobik
Pengertian Senam Aerobik, Manfaat senam Aerobik, dan latihan senam Aerobik


3. Latihan senam Aerobik

Lakukan latihan senam Aerobik secara teratur. Aturan latihan senam aerobic tersebut adalah sebagai berikut :

a. Pemanasan

Pemanasan (warming up) adalah persiapan emosional, psikologis, dan fisik untuk melakukan latihan. Tujuan latihan pemanasan adalah menaikkan denyut jantung secara berangsur-angsur, mempersiapkan otot-otot dan persendian, meningkatkan suhu inti tubuh, meningkatkan sirkulasi cairan tubuh, dan mempersiapkan diri secara psikologis dan emosional.

b. Gerakan Inti Aerobik

Gerakan inti merupakan gerakan yang telah aktif dengan mengikuti alur tertentu. Gerakan inti bertujuan untuk menguatkan otot-otot tubuh dan melatih koordinasi gerak antaranggota tubuh.

c. Gerakan pendinginan

Gerakan pendinginan bertujuan untuk mengembalikan frekuensi denyut jantung supaya kembali mendekati normal. Pelaksanaan gerakan dilakukan secara bertahap dari intensitasi tinggi ke intensitas yang rendah.

Dalam melakukan senam aerobic selalu diiringi music. Irama musik dalam aerobk berfungsi sebagai panduan gerak, pemberi motivasi, dan semangat peserta yang melakukan senam aerobic. Oleh kaerena itu, pilihlah irama music aerobic yang menyenangkan, penuh energy, dan mempunyai warna yang menggerakkan. Musik yang dipilih biasanya mempunyai empat ketukan per irama dengan irama yang tetap. 

Menurut cara melakukan dan music yang mengiringinya, senam aerobic dpat dibagi sebagi sebagai berikut :
1. Low impact aerobic, yaitu senam aerobic gerakan ringan.
2. Higt impact aerobic, yaitu senam aerobic gerakan keras.
3. Discorobic, yaitu kombinasi antara gerakan ringan dan keras
4. Rockrobic, yaitu kombinasi antara gerakan ringan dank eras.
5. Aerobik Sport, yaitu kombinasi antara gerakan aerobic keras dan ringan.
6. Aerobic dance, yaitu senam aerobic yang dilakukan dengan kombinasi bentuk tarian yang indah.

7. Aerobik dengan menggunakan alat, pada dasarnya adalah upaya menambah variasi, intensitas, serta volume latihan agar lebih meningkat. Biasanya, menggunakan peralatan, antara lain kursi, bangku, tali (pita), tongkat, dan bola.

Sumber : Buku Penjas yang ditulis oleh Ely maryani dan Jaja Suharja Husdarta

Tag: Pengertian Senam Aerobik, Manfaat senam Aerobik, dan latihan senam Aerobik, Pengertian Senam Aerobik, Manfaat senam Aerobik, dan latihan senam Aerobik Pengertian Senam Aerobik, Manfaat senam Aerobik, dan latihan senam Aerobik, Pengertian Senam Aerobik, Manfaat senam Aerobik, dan latihan senam Aerobik, Pengertian Senam Aerobik, Manfaat senam Aerobik, dan latihan senam Aerobik, Pengertian Senam Aerobik, Manfaat senam Aerobik, dan latihan senam Aerobik, Pengertian Senam Aerobik, Manfaat senam Aerobik, dan latihan senam Aerobik, Pengertian Senam Aerobik, Manfaat senam Aerobik, dan latihan senam Aerobik, Pengertian Senam Aerobik, Manfaat senam Aerobik, dan latihan senam Aerobik, Pengertian Senam Aerobik, Manfaat senam Aerobik, dan latihan senam Aerobik

Salto belakang dan beberapa kesalahan umum saat melakukan gerakan salto belakang

Salto belakang dan beberapa kesalahan umum saat melakukan gerakan salto belakang - Salto belakang atau biasa disebut flic-flac adalah suatu bentuk gerakan dalam senam lantai yang dimulai dengan berdiri, kemudian membengkokkan lutut. Setelah itu menolakkan kedua kaki serta melemparkan kedua tangan ke belakang hingga mendarat, tangan dijadikan tumpuan untuk gerakan selanjutnya,  badan membususr disertai lemparan kedua kaki ke belakang hingga berdiri tegak. 


Salto belakang dan beberapa kesalahan umum saat melakukan gerakan salto belakang
Salto belakang dan beberapa kesalahan umum saat melakukan gerakan salto belakang


Poros putaran sama dengan gerak salto depan. Cara melakukan gerakan flic-flac adalah sebagai berikut :

a. Awalan : Berdiri dengan kaki rapat, kedua lengan lurus ke depan
b. Tolakan : Turunkan lengan dan ayun ke belakang, lutut ditekk hingga setengah jongkok. Ayunkan kembali kedua lengan ke depan atas, bersamaan dengan tolakan belakang kaki yang kuat, kepala tegak dilipat ke belakang
c. Layangan : Badan melenting, kedua kaki lurus, badan melayang sebelum kedua tangan menumpu di atas matras. Setelah mecapai posisi handstand, kedua kaki dihentakkan (snap), panggul ditekuk disertai dengan tolakan tangan.
d. Pendaratan : Kedua kaki mendarat, dada dan kepala terangkat, kedua lengan lurus ke depan.

Salto belakang dan beberapa kesalahan umum saat melakukan gerakan salto belakang
Salto belakang dan beberapa kesalahan umum saat melakukan gerakan salto belakang


Bagi pemula, gerakan ini cukup sulit  dan beresiko tinggi. Untuk keselamatan, siapkan peralatan yang memadai dan bimbingan atau bantuan. Latihan untuk pemuladapat dilakukan sebagai berikut :

a. Lakukan secara berpasangan
b. Pasangan saling membelakangi.
c. Kedua tangan lurus ke atas, salah satu memengai pergelangan tangan. Kemudian bungkukkan badan sehingga telapa tangan temanmu yang dipegang menyentuh lantai.

Salto belakang dan beberapa kesalahan umum saat melakukan gerakan salto belakang
Salto belakang dan beberapa kesalahan umum saat melakukan gerakan salto belakang


Beberapa kesalahan umum saat melakukan gerakan salto belakang, diantaranya :

a. Ayunan lengan ke atas belakang kurang kuat
b. Kepala tidak tegak dilipat ke belakang
c. Tolakkan kaki kurang kuat, terlalu cepat atau terlalu lambat menolak.
d. Lengan tumpu bengkok, tumpuan tangan terlalu cepat atau terlalu lambat.
e. Tolakan cepat menghentakkan kaki sebelum sikap handstand.

f. Tolakan tangan kurang kuat.

Sumber : Buku Penjas yang ditulis oleh Ely maryani dan Jaja Suharja Husdarta

Tag: Salto belakang dan beberapa kesalahan umum saat melakukan gerakan salto belakang, Salto belakang dan beberapa kesalahan umum saat melakukan gerakan salto belakang, Salto belakang dan beberapa kesalahan umum saat melakukan gerakan salto belakang, Salto belakang dan beberapa kesalahan umum saat melakukan gerakan salto belakang, Salto belakang dan beberapa kesalahan umum saat melakukan gerakan salto belakang, Salto belakang dan beberapa kesalahan umum saat melakukan gerakan salto belakang, Salto belakang dan beberapa kesalahan umum saat melakukan gerakan salto belakang ,Salto belakang dan beberapa kesalahan umum saat melakukan gerakan salto belakang, Salto belakang dan beberapa kesalahan umum saat melakukan gerakan salto belakang, Salto belakang dan beberapa kesalahan umum saat melakukan gerakan salto belakang

Baca Juga

  • 4 Pilihan Dalam Berkehidupan - 4 pilihan dalam berkehidupan :Ada 4 Pilihan dalam berkehidupan, kamu bisa pilih salah satunya, atau lebih dari itu :1. Dengan kedudukan Jadilah yang paling...
    4 minggu yang lalu

Artikel Tentang Hasil Budaya Manusia Purba Dalam Sejarah (Zaman Batu dan Zaman Logam)

Artikel Tentang Hasil Budaya Manusia Purba Dalam Sejarah (Zaman Batu dan Zaman Logam) – Hai sahabat, kali ini kita akan membahas tentang A...