Penjelasan Tentang Golongan Darah Dan Macam-Macam
Golongan Darah – Hai sahabat, artikel kali ini akan menjelaskan tentang
golongan darah dan macam-macam golongan darah. Yuk, langsung dibahas.
![]() |
Penjelasan Tentang Golongan Darah Dan Macam-Macam Golongan Darah |
- Golongan Darah
Pernahkah anda memeriksakan golongan darah anda?
Apakah hasilnya? A, B, AB atau O? golongan darah merupakan salah satu ciri yang
diwariskan pada manusia. Penentuan golongan darah ini berdasarkan ada atau
tidaknya reaksi pengumpulan antardarah. Berdasarkan hal tersebut, terdapat
beberapa macam penggolongan darah, diantaranya sistem ABO, sistem MN, dan
sistem RN.
A. Sistem ABO
Penggolongan darah sistem ABO ditemukan oleh K.
Landsteiner sekitar tahun 1900. Ia menemukan bahw terkadang jika darah
seseorang dicampurkan dengan yang lain, terjadi reaksi penggumpalan (aglutinasi). Akan tetapi pada orang lain hal
tersebut terkadang tidak terjadi. Berdasarkan hal inilah terbentuk empat jenis
golongan darah, A, B, AB, atau O (nol).
Proses penggumpalan antargolongan darah dipengaruhi
oleh kandungan aglunitogen atau antigen (antibody generator) serta aglutinin
(antibody) pada darah-darah tersebut. Jika antigen bertemu dengan antibody
lawannya, darah akan menggumpal.
Golongan darah dikendalikan oleh Gen I
(Iso-aglunitogen) Yang memiliki tida macam alel, IA, Ib, dan IO. Alel IA
mengendalikan pembentukan antigen A dan Alael IB mengendalikan pembentukan
antigen B. Adapun alel IO tidak membentuk antigen. Alel IO bersifat resesif
terhadap alel IA dan IB Alel IA dan IB bersifat kodominan, dua gen tersebut
terekspresikan dan tidak ada yang dominan.
B. Sistem MN
Pada tahun 1927, K. Landsteiner dan P. Levine
menemukan antigen baru yang disebut antigen-M dan antigen-N. Sel darah merah
manusia dapat mengandung salah satu atau kedua antigen tersebut sehingga
terdapat golongan darah M, MN, dan N.
Pada darah manusia, tidak terdapat agglutinin (zat
penggumpal) untuk antigen-antigen ini sehingga transfuse darah tidak
dipengaruhi sistem golongan darah ini (Suryo, 2011:262). Namun, jika antigen
tesebut disuntikkan ke dalam tubuh kelinci akan terbentuk anti-M atau anti-N
dalam darah kelinci yang dapat menggumpalkan darah tersebut. Kemudian, zat
anti-M dan anti-N yang dihasilkan darah kelinci, digunakan untuk menentukan
golongan darah MN pada manusia dengan melihat reaksi penggumpalan eritrosit.
Hal inilah yang menentukan penggolana darah sistem MN pda manusia.
c. Sistem Rhesus
Penggolongan darah berdasarkan sitem Rh ditemukan
oleh K. Landsteiner dan A.S Weiner pada tahun 1940. Rh merupakan singkatan dari
rhesus, diambil dari nama kera macaca rhesus. Pada kera ini didapati antigen
yang memicu penggumpalan darah kera oleh antibody darah kelinci dan marmot yang
disuntikkan. Kelinci dan marmot membentuk antiserum yang kemudian digunakan
untuk menguji darah manusia.
![]() |
Penjelasan Tentang Golongan Darah Dan Macam-Macam Golongan Darah |
Berdasarkan pengujian, darah mansuia dibadakan ata
Rh+ dan Rh. Individu Rh+ memiliki antigen rhesus. Adapun individu Rh tidak memiliki antigen rhesus. Pembentukan
antigen Rh ini dikendalikan oleh gen IRh yang dominan terhadap Irh.
Perkawinan antara pria dengan Rh+ dan wanita dengan
Rh- dapat menyebabkan keturunannya menderita penyakit weritoblastois fetalis.
Jika bayi yang dilahirkan memiliki Rh-, kemungkinan bayi tersebut terlahir
normal. Kelainan terjadi jika janin yang dikandung Rh- yang diwariskan dari
orangtua laki-laki.
Jika anin yang dikandung Rh+,s edangkan ibu Rh-,
pada kehamilan pertama bayi tersebut terlahir selamat. Hal ini disebabkan
antibody ibu terhadap antigen Rh- belum banyak diproduksi. Akan tetapi, pada
kehamilan kedul, jika janin Rh+, janin tersebut akan diserang oleh antibody ibu
(antibody- Rh+). Akibatnya, jika Janis Rh+, akan menderita eritroblastosis
fetalis. Keadaan ini tidak terjadi jika pria Rh- dan wanita Rh+ atau keduanya
memiliki golongan Rh yang sama.
Demikianlah Penjelasan Tentang Golongan Darah Dan
Macam-Macam Golongan Darah Semoga bermanfaat.
Baca juga artikel sebelumnya : Pewarisan Sifat Pada Manusia (Abnormalitas dan Penyakit Turunan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar