https://shope.ee/6Kb2s7Y65L

Pengaruh Budaya Asing di Indonesia, Pengaruh Budaya Eropa

Pengaruh Budaya Asing di Indonesia, Pengaruh Budaya Eropa – Hai sahabat, untuk artikel kali ini kita akan membahs tentang pengaruh budaya asing di Indonesia yaitu pengaruh Budaya Eropa. Yuk, langsung dibahas.

Pengaruh Budaya Asing di Indonesia, Pengaruh Budaya Eropa
Pengaruh Budaya Asing di Indonesia, Pengaruh Budaya Eropa


Pengaruh kebudayaan Eropa di Nusantara berawal dari kegiatan perdagangan portugis pada pertengahan abad ke-16, sesudah neara Portugal menaklukan pelabuhan Negara malaka yang sangat srategis sebagai pntu masuk laut nusantara dair arah Bart pada tahun 1511. Kedatangan orang Portugis diikuti oleh orang-orang Eropa lainnya, seperti orang Belanda, orang Spanyol dan Orang Inggris. Tujuannya sama, yaitu melakukan perdangan rempah-rempah. Orang Belandalah yang paling berhasil dalam usaha perdagangan itu dengan perusahaan dagangnya yang dikenal dengan VOC yang kemudia memaksakan monopoli perdagangan rempah-rempah.

Pada akhir abad ke 18, perusahaan perdagangan Belanda, VOC mengalami kemunduran dan dinyatakan bangkrut pada tahun 1799. Semua miliknya di Indoneis adiambil oleh kerajaan Beladna dan dengan demikian Indonesia menjadi darah Jajahan Belanda. Kerajaan Belanda terus-menerus berupaya untuk menguasai seluruh wilayah Nusantara. Usaha tersebut baru berhasil pada tahun 1903 dengan dikuasainya daerah Aceh setelah berperang 30 tahun. Pusat-pusat kekusaaan pemerintahan Belanda merupakan kota-kota pemerintahan seperti kota provinsi, kota kabupaten, dna kota distrik. Kota-kota itu selain berbeda dalam hal besar kecilnya, pada umumnya mempunyai pola yang sama. Pusat kota merupakan suatu lapangan (alun-alun) yang dikelilingi oleh gedung-gedung penting, seperti rumah dan kantor kepala kota, masjid, penjara, rumah gadai dan beberapa kantor lainnya. Kemudia ada kampung Cina yang berupa toko-toko barang kelontong, pasar dan beberapa pertukangan dan industri kecil yang memberi pelayanan kepada penduduk kota.

Dalam kota-kota pusat pemerintahan itu berkembanglah dua lpisan sosial. Lapisan pertama adalah kaum buruh yang telah meninggalkan pekerjaan sebagai petani dan yang bekerja dengan tangan dalam berbagia lapangan pertukangan sebagia pelayan di rumah tangga, seorng pegawai atau pedagang-pedagan Tionghoa, atau sebagia buruh dalam perusaah dan industri keicl. Apisan kedua adalah kaum pegawai (Di jawa yang disebut Priyayi), yang bekerja di belakang meja tulis. Pendidikan Barat di sekolah-sekolah Belanda dan kemahiran dalam bahasa Belanda menjadi syarat untuk dapat masuk dalam masyarakat lapisan kedua ini.

Melalui perkembangan sistem pendidikan sekolah-sekolah Belanda, pengaruh kebudayaan Eropa masuk ke dalam kebudayaan Indonesia. Salah satu pengaruh yang sangat positif adalah ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan orang Indonesia. Walaupun sampai sekarang apresiasi terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi masih terbatas pada suatu kelompok masyarakat, tetapi muncul kesadaran pada masarakat Indonesia terhadap pentingnya hal itu terhadap kemajuan yang dicita-citakan. Akhirnya harus disebut juga, pengaruh budaya Eropa membawa turut serta masuknya agama Katolik dan agama Kristen Protestan ke masyarakat Indonesia. Agama-agama tersebut biasanya disiarkan dengan sengaja oleh organisasi-organisasi penyiar agama (Missie untuk agama Katolik dan Zending untuk agama Kristen Protestan) yang semuanya bersifat swasta. Penyiaran dilakukan terutama di daerah-daerah dengan penduduk yang belum mengalami pengaruh agama Hindu dan Buddha, atau yang belum memeluk agama islam. Daerah-darah itu diantaranya adalah Irian Jaya dan Papua, Maluku Tengah dan Seltan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Bagian TImur dan pedalaman Kalimantan.

Pengaruh Budaya Asing di Indonesia, Pengaruh Budaya Eropa
Pengaruh Budaya Asing di Indonesia, Pengaruh Budaya Eropa


Jadi yang perlu kalian perhatikan mengenai pengaruh budaya asing adalah dampak positif dan negatifnya. Jika masuknya pengaruh bduaya asing tersebut memberikan peningkatan dan kemajuan bagi kehidupan masyarakat maka diakatakan bersifat positif. 

Contoh pengaruh bduaya asing yang positif antara lain, sbb:
a. Nilai-nilai positif dalam kehidupan bermasyarakat seperti adanya kesadaran tentang pentingnya pendidikan.
b. Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat berguna untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat.

Sedangkan jika masuknya pengaruh budaya asing tersebut memberikan dampak yang tidak baik bagi kehidupan masyarkat maka dikatakan bersifat negative.

Beberapa contoh pengaruh budaya asing yang negative antara lain, sbb:
a. Masuknya nilai-nilai budaya asing yang negative seperti budaya permisif dan pragmatism sehingga banyak yang bergaya hidup hedonis dan serba instan.
b. Keberadaan adat-istiadat dan budaya bangsa dapat terancam
c. Semangat kegotongroyongan terkikis oleh budaya egoism dan individualism
d. Menurunnya moral bangsa yang ditandai dengan berbagai aksi kejahatan yang meniru atau pengaruh dari budaya asing.

Demikianlah Pengaruh Budaya Asing di Indonesia, Pengaruh Budaya Eropa. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga

  • 4 Pilihan Dalam Berkehidupan - 4 pilihan dalam berkehidupan :Ada 4 Pilihan dalam berkehidupan, kamu bisa pilih salah satunya, atau lebih dari itu :1. Dengan kedudukan Jadilah yang paling...
    4 minggu yang lalu

Artikel Tentang Hasil Budaya Manusia Purba Dalam Sejarah (Zaman Batu dan Zaman Logam)

Artikel Tentang Hasil Budaya Manusia Purba Dalam Sejarah (Zaman Batu dan Zaman Logam) – Hai sahabat, kali ini kita akan membahas tentang A...