Pengaruh Budaya Asing di Indonesia, Pengaruh Budaya
Eropa – Hai sahabat, untuk artikel kali ini kita akan membahs tentang pengaruh
budaya asing di Indonesia yaitu pengaruh Budaya Eropa. Yuk, langsung dibahas.
![]() |
Pengaruh Budaya Asing di Indonesia, Pengaruh Budaya Eropa |
Pengaruh kebudayaan Eropa di Nusantara berawal dari
kegiatan perdagangan portugis pada pertengahan abad ke-16, sesudah neara
Portugal menaklukan pelabuhan Negara malaka yang sangat srategis sebagai pntu
masuk laut nusantara dair arah Bart pada tahun 1511. Kedatangan orang Portugis
diikuti oleh orang-orang Eropa lainnya, seperti orang Belanda, orang Spanyol
dan Orang Inggris. Tujuannya sama, yaitu melakukan perdangan rempah-rempah.
Orang Belandalah yang paling berhasil dalam usaha perdagangan itu dengan
perusahaan dagangnya yang dikenal dengan VOC yang kemudia memaksakan monopoli
perdagangan rempah-rempah.
Pada akhir abad ke 18, perusahaan perdagangan
Belanda, VOC mengalami kemunduran dan dinyatakan bangkrut pada tahun 1799.
Semua miliknya di Indoneis adiambil oleh kerajaan Beladna dan dengan demikian
Indonesia menjadi darah Jajahan Belanda. Kerajaan Belanda terus-menerus
berupaya untuk menguasai seluruh wilayah Nusantara. Usaha tersebut baru
berhasil pada tahun 1903 dengan dikuasainya daerah Aceh setelah berperang 30
tahun. Pusat-pusat kekusaaan pemerintahan Belanda merupakan kota-kota
pemerintahan seperti kota provinsi, kota kabupaten, dna kota distrik. Kota-kota
itu selain berbeda dalam hal besar kecilnya, pada umumnya mempunyai pola yang
sama. Pusat kota merupakan suatu lapangan (alun-alun) yang dikelilingi oleh
gedung-gedung penting, seperti rumah dan kantor kepala kota, masjid, penjara,
rumah gadai dan beberapa kantor lainnya. Kemudia ada kampung Cina yang berupa
toko-toko barang kelontong, pasar dan beberapa pertukangan dan industri kecil
yang memberi pelayanan kepada penduduk kota.
Dalam kota-kota pusat pemerintahan itu berkembanglah
dua lpisan sosial. Lapisan pertama adalah kaum buruh yang telah meninggalkan
pekerjaan sebagai petani dan yang bekerja dengan tangan dalam berbagia lapangan
pertukangan sebagia pelayan di rumah tangga, seorng pegawai atau
pedagang-pedagan Tionghoa, atau sebagia buruh dalam perusaah dan industri
keicl. Apisan kedua adalah kaum pegawai (Di jawa yang disebut Priyayi), yang
bekerja di belakang meja tulis. Pendidikan Barat di sekolah-sekolah Belanda dan
kemahiran dalam bahasa Belanda menjadi syarat untuk dapat masuk dalam
masyarakat lapisan kedua ini.
Melalui perkembangan sistem pendidikan
sekolah-sekolah Belanda, pengaruh kebudayaan Eropa masuk ke dalam kebudayaan
Indonesia. Salah satu pengaruh yang sangat positif adalah ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam kehidupan orang Indonesia. Walaupun sampai sekarang apresiasi
terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi masih terbatas pada suatu kelompok
masyarakat, tetapi muncul kesadaran pada masarakat Indonesia terhadap
pentingnya hal itu terhadap kemajuan yang dicita-citakan. Akhirnya harus
disebut juga, pengaruh budaya Eropa membawa turut serta masuknya agama Katolik
dan agama Kristen Protestan ke masyarakat Indonesia. Agama-agama tersebut
biasanya disiarkan dengan sengaja oleh organisasi-organisasi penyiar agama
(Missie untuk agama Katolik dan Zending untuk agama Kristen Protestan) yang
semuanya bersifat swasta. Penyiaran dilakukan terutama di daerah-daerah dengan
penduduk yang belum mengalami pengaruh agama Hindu dan Buddha, atau yang belum
memeluk agama islam. Daerah-darah itu diantaranya adalah Irian Jaya dan Papua,
Maluku Tengah dan Seltan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Bagian
TImur dan pedalaman Kalimantan.
![]() |
Pengaruh Budaya Asing di Indonesia, Pengaruh Budaya Eropa |
Jadi yang perlu kalian perhatikan mengenai pengaruh
budaya asing adalah dampak positif dan negatifnya. Jika masuknya pengaruh
bduaya asing tersebut memberikan peningkatan dan kemajuan bagi kehidupan
masyarakat maka diakatakan bersifat positif.
Contoh pengaruh bduaya asing yang
positif antara lain, sbb:
a. Nilai-nilai positif dalam kehidupan bermasyarakat
seperti adanya kesadaran tentang pentingnya pendidikan.
b. Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat
berguna untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat.
Sedangkan jika masuknya pengaruh budaya asing
tersebut memberikan dampak yang tidak baik bagi kehidupan masyarkat maka
dikatakan bersifat negative.
Beberapa contoh pengaruh budaya asing yang negative
antara lain, sbb:
a. Masuknya nilai-nilai budaya asing yang negative
seperti budaya permisif dan pragmatism sehingga banyak yang bergaya hidup
hedonis dan serba instan.
b. Keberadaan adat-istiadat dan budaya bangsa dapat
terancam
c. Semangat kegotongroyongan terkikis oleh budaya
egoism dan individualism
d. Menurunnya moral bangsa yang ditandai dengan
berbagai aksi kejahatan yang meniru atau pengaruh dari budaya asing.
Demikianlah Pengaruh Budaya Asing di Indonesia,
Pengaruh Budaya Eropa. Semoga bermanfaat.
Baca juga artikel sebelumnya : Artikel yang membahas tentang Gelombang Berjalan dan Gelombang Stasioner
Tidak ada komentar:
Posting Komentar