https://shope.ee/6Kb2s7Y65L

Artikel Tentang Kelompok Dalam Dan Kelompok Luar (W.G. Summer, 1940)

Artikel Tentang Kelompok Dalam Dan Kelompok Luar (W.G. Summer, 1940) – Hai sahabat, Pada artikel akali ini kita akan membahas tentang Kelompok dalam dan kelompok Luar, Yuk, langsung dibahas :

Artikel Tentang Kelompok Dalam Dan Kelompok Luar (W.G. Summer, 1940)
Artikel Tentang Kelompok Dalam Dan Kelompok Luar (W.G. Summer, 1940)


Dalam proses sosialisasi, anda menyerap berbagai hal yang selanjutnya menjadi bahan pembentuk bagi kepribadian Ana. Di Sampng itu, ternyata dalam prose sosialisasi atau pergaulaun di masyarakat, anda juga dapat menentukan pada osisi manakah anda berada diantara berbagai macam kelompok sosial yang ada.

Setiap kali anda berinteraksi dengan orang lain, maka akan selalu terjadi proses identifikasi diri. Artinya, setiap kali anda berinteraksi dengan ora lain, maka secara tidak langsung anda akan menyatakan termasuk bagian kelompok sosial mankah anda sebenarnya. Bentuk konkret dari proses identifikasi diri tersebut, dapat berupa pernyataan-pernyataan anda seperit, “Daerahku sekarang sedang musim mangga,” atau  “Sayang sekali ya, group bandmu dulu bubar.” Pernyataan “Daerahku” menunjukkan bahwa anda mengidentifikasikan diri anda sebagai bagian dari daerah yang dimaksud. Sebuah kelompok sosial yang melibatkan anda sebagai anggotanya disebtut in group. Pada kelompok-kelompok seperti inilah, Anda selalu mengidentifikasikan diri atau menganggap sebgai bagian dari kelompok tersebut.

Sebaliknya, Pernyataan “Grup bandmu” merujuk kepada kelompok pemain music milk orang lain. Artinya, anda tidak menjadi anggota dalam kelompok pemain music tersebut. Anda berada di luarnya, sehingga anda disebut sebagai out group. Pada kelompok-kelompok seperti itu, anda tidak dianggap sebagai anggotanya.

Banyak sekali kelompok sosial yang melibatkan anda sebagai anggotanya. Tapi banyak pula kelompok sosial yang tidak melibatkan anda sebagai anggota. Kelompok sosial yang melibatkan anda sebagai anggotanya disebut in-group, sedangkan kelompok sosial yang tidak melibatkan anda sebagai anggotanya disebut Out-group. Apabila anda mengatakan, “Kami adalah siswa SMA Negeri Sumber, sedangkan dia adalah siswa SMA Negeri 1 Rembang.” Maka anda telah mengklasifikasikan (menggolongkan) dua kelompok sosial. SMA Negeri Sumber Anda klasifikasikan sebagai In-Group, sedang SMA Negeri 1 Rembang Anda klasifikasikan sebagai Out-Group bagi diri anda. Tentu saja klasifikasi ini berdasarkan posisi anda terhadap kedua kelompok sosial tersebut. Jika kelompok sosial itu dilihat dari posisi orang lain (siswa SMA Negeri 1 Rembang), maka akan diperoleh klasifikasi yang sebaliknya. Oleh karena itu, klasifikasi kelompok sosial menurut kriteria ini menempatkan setiap kelompok sosial berdasarkan posisi seseorang.

In-Group adalah sekelompok orang yang memiliki rasa solidaritas, kesetiaan dan kerelaan berkoban untuk kepentingan dalam kelompoknya. Contoh, anda adalah anggota dari keluarga anda, anggota kelas anda, anggota klik anda, anggota tim olahraga tertentu yang anda ikuti, anggota pramuka di sekolah, anggota osis, anggota majelis taklim atau jemaat gereja yang anda ikuti dan anggota RW dan RT di tempat tinggal anda.

Sementara itu, di luar kelompok-kelompok yang anda ikut tersebut juga banyak terdapat kelompok sosial lain. Bentuknya dapat berupa keluarga orang lain, kelas orang lain, dan palang merah remaja sekolah lain. Kelompok sosial yang tidak melibatkan anda sebagai anggotanya dan yang tidak anda ikuti disebut kelompok luar (out-groups).

Kelompok dalam dan kelompok luar memiliki pengaruh penting terhadap perilaku seseorang. Terhadap kelompok dalam, seseorang akan memperlihatkan rasa setia, pengakuan, dan bantuan, sedang terhadap kelompok luar, seseorang akan memperlihatkan sikap-sikap tertentu, acuh-tak acuh, persaingan lunak, hingga permusuhan.

Artikel Tentang Kelompok Dalam Dan Kelompok Luar (W.G. Summer, 1940)
Artikel Tentang Kelompok Dalam Dan Kelompok Luar (W.G. Summer, 1940)


Pemilihan kelompok menjadi in-groups dan out-groups dapat ditemui dalam peristiwa perkelahian pelajar. Setiap kelompok memiliki rasa solidaritas yang kuat untuk kelompoknya dan sekaligus menganggap kelompok di luar dirinya sebagai musuh. Dalam konsep seperti ini interaksi sosial yang terjadi ada dua mcam, yaitu interaksi dengan sesama anggota in-group bersifat kerja sama, simpati, kedekatan, dan interaksi antara anggota kelompok in-group dengan anggota kelompok out-group diwarnai oleh antagonisme (pertentangan) atau atipati. Antagonisme memang tidak harus diartikan sebagai sikap permusuhan, tetapi secara umum, dalam hubungan yang bersifat antagonis dan antipasti selalu melibatkan etnosentrisme.

Sikap yang didasari oleh etnosentrisme menganggap segala sesuatu yang berasal dari kelompok dalam (in-group) sebagai yang terbaik, sedangkan segala sesuatu yang berada dari luar kelompok (out groups) dianggap kurang baik. Segala sesuatu yang dimaksud di sini meliputi kebiasaan, sifat, tata cara, tata kelakuan, nilai-nilai dan norma-norma. Dengan demikian, etnosentrisme dapat didefinisikan sebagai suatu sikap yang mendasarkan nilai-nilai kebudayaan kelompok dalam terhadap kelompok luar. Setiap orang cenderung menilai kelompok luar menggunakan nilai-nilai kelompoknya sendiri.
Penilaian yang menggunakan ukuran-ukuran kebudayaan kelompok in-group biasanya diwarnai oleh prasangka atau stereotip. Setiap kelompok in-group meyakini bahwa segala sesuatu yang berasal dari kelompoknya selalu lebih baik daripada yang berasal dari kelompok-luar (out group). Padahal kalau diteliti lebih jauh, bisa saja prasangka itu salah atau kurang tepat. Sebagai contoh, seorang anak yang berasal dari keluarga yang anggota-anggota prianya (ayah dan kak lelaki) merokok, tentu menganggap merokok sebagai hal yang biasa dan tidak merugikan, karena dalam kehidupan sehari-harinya selalu tersosialisasi keyakinan itu. Kalau dia anak perempuan, mungkin bahkan menganggap lelaki lain di luar keluarganya yang tidak merokok sebagai kurang jantan. Adapun kalau dia anak lelaki, jika di sekolah dinasehati guru agar tidak merokok, maka para guru atau sekolah dianggap sebagai kelompok sosial yang aneh. Penilaian aneh tersebut didsasrkan pada keyakinan yang telah tertanam dalam keluarganya bahwa merokok bukan hal yang buruk dan merugikan, sehingga ketika di sekolah dinasehati seperti itu, justru dianggap aneh; padahal merokok memang merugikan terutama apabila ditinjau dari segi kesehatan.

Demikianlah etnosentrisme dan stereotip selalu mewarnai hubungan antara in-group dan out-group. Walaupun selalu ada antagonism antara in-group dengan out-group, namun keberadaan kedua tipe kelompok sosial itu tidak dapat dihilangkan dari masyarakat. Di dalam masyarakat apapun selalu ada kedua jenis kelompok tersebut, meski dalam masyarakat sederhana, keberadaan kelompok in-group dan out-group mungkin tidak sebanyak yang ada di masyarakat perkotaan. Setiap individu dalam masyarakat apapun senantiasa menjadi anggota kelompok tertentu yang dikategorikan sebagai kelompok in-group.

Ada sebuah pertanyaa, mengapa dalam in-group muncul etnosentrisme dan sterotip? Banyak alasan yang dapat dikemukakan mengenai hal itu, akan tetapi alasan yang sering muncul berkaitan dengan hal itu adalah eksistensi dan prestise. Esistensi kelompok muncul sebagai akibat meningkatnya intensitas interaksi antarkelompok sosial. Dalam proses interaksi tersebut, kelompok cenderung ingin tampil lebih menonjol dibanding dengan kelompok lain. Setiap kelompok menginginkan adanya pengakuan dari kelompok lain atas keberadaanya. Sebagai cara untuk memperjuangkan eksistensinya, satu kelompok sosial akan mereproduksi nilai dan citra positif yang dapat diperbandingkan dengan kelompok lain. Stereotip terhadap kelompok lain adalah salah satu cara agar proses perbandingan nilai dan citra yang terjadi dapat dimenangkannya. Etnosentrisme dan stereotip menjadi cara kelompok tertentu untuk memenangkan kompetisi dalam interaksi antarkelompok dalam struktur sosial yang ada.

Demikianlah Artikel Tentang Kelompok Dalam Dan Kelompok Luar (W.G. Summer, 1940). Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga

  • 4 Pilihan Dalam Berkehidupan - 4 pilihan dalam berkehidupan :Ada 4 Pilihan dalam berkehidupan, kamu bisa pilih salah satunya, atau lebih dari itu :1. Dengan kedudukan Jadilah yang paling...
    5 bulan yang lalu

Artikel Tentang Hasil Budaya Manusia Purba Dalam Sejarah (Zaman Batu dan Zaman Logam)

Artikel Tentang Hasil Budaya Manusia Purba Dalam Sejarah (Zaman Batu dan Zaman Logam) – Hai sahabat, kali ini kita akan membahas tentang A...