https://shope.ee/6Kb2s7Y65L

Artikel Tentang Penjelasan Lengkap Pengertian Bahasa Dan Penjabarannya

Artikel Tentang Penjelasan Lengkap Pengertian Bahasa Dan Penjabarannya - Hai sahabat, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang pengertian bahasa dan penjabarannya. Yuk, langsung dibahas :

Artikel Tentang Penjelasan Lengkap Pengertian Bahasa Dan Penjabarannya
Artikel Tentang Penjelasan Lengkap Pengertian Bahasa Dan Penjabarannya 


Setiap hari kalian pasti menggunakan bahasa. Cara kalian dalam berbahasa dapat menunjukkan kepribadian kalian. Berbahasa dengan baik dan benar dapat mempermudah dan memperlancar kalian dalam berkomunikasi.

Bahasa merupakan salah satu unsure dari 7 unsur kebudayaan universal. Suatu kenayataan dan pengalaman bahwa dalam setiap masyarakat manusia selalu terdapat bahasa yang cukup rumit susunnanya. Dapat dikatakan juga bahwa bahasa bersifat simbolis atau perlambangan. Artinya suatu perkatan mampu melambangkan arti apapun, walaupun hal atau barang yang dilambangkan artinya oleh kata itu tidak hadir. Orang tua dapat menjelaskan secara mendetail sekali kepada anak-anaknya mengenai sifat-sifat ular, memerinci panjangnya, besarnya dan warnanya, bentuknya dan cara-cara bergerak. Menunjukkan tempat-tempat dimana anaknya mungkin menemukan ular dan menerangkan kepadanya bagaimana menghindarkannya. Jadi tanpa pernah melihat ular, anak dapat menyimpan keterangan lisan itu di dalam ingantanya. Saat sang anaak ketemu ular, ia mungkin teringat akan kata yang menjadi perlambang untuk binatang itu dan keterangan yang berhubungan dengan itu dan dengan demikian menjauhkan diri dari bahaya.

Anak memahami bahasa yang dicuapkan orangtuanya ketika bercerita tentang ular. Kalian memahami bahasa yang diucapkan orang lain, dan menjawabnya dengan bahasa yang dipahaminya pula, sehingga percakapan itu berkembang dan penuh makna. Menurut Chris Baker (2005) bahasa lebih tepatnya bersifat konstitutif terhadpa nilai, makana dan pengetahuan. Artinya bahasa memberi makna pada benda-benda material dan praktik-praktik sosial, menjadikan benda-benda dan praktik-praktik itu dapat kita pahami serta menghadirkannya pada diri kita dalam batasan yang digariskan oleh bahasa. Bahsa mengkonstruksi makna. Lewat strukturnya, bahasa menentukan makna-makna mana saja yang bisa atau tidak bisa dipakai dalam kondisi tertentu oleh subjek-subjek pengguna bahasa.

Artikel Tentang Penjelasan Lengkap Pengertian Bahasa Dan Penjabarannya
Artikel Tentang Penjelasan Lengkap Pengertian Bahasa Dan Penjabarannya 


1. Struktualisme
Saussure adalah seorang tokoh yang berhasil menjelaskan pemunculan makna dan referensi pada suatu sistem perbedaan yang tersetruktur dalam bahas,a oleh karena itu ia dianggap sebagai tokoh pendiri strukturalisme. Saussure menyelidiki aturan-aturan dan konvensi-konvensi yang mengatur bahasa (langue), dan bukan penggunaan khudus dan ujaran-ujaran yang dipakai sehari-hari (parole). Strukturalisme pada umumnya lebih tertarik pada struktur-struktur bahasa daripada pemakaan aktualnya (Chris Baker, 2005: 90).

Menurut Saussure yang dikutip dari buku Chirs Baker (2005: 90-92), bahasa mengandung sebuah sistem pemaknaan yang terdiri dari serangkaian tanda (signs) yang dianalisis menurut bagian-bagian penyusunnya, yaitu penanda (signifier) dan petanda (signified). Penanda adalah bentuk-bentuk dan medium yang diambil oleh suatu tanda, seperti sebuah bunyi, gambar atau coretan yang membentuk kata di suatu halaman. Sedangkan petanda adalah konsep dan makna-makna. Hubungan antara petanda dan penanda bersifat tidak pasti, dalam arti harus selalu demikian. Pengaturan hubungan antara pedanda dan penanda bersifat arbitrer, sehingga binatang yang biasa kita sebut sebagai “Kucing” misalnya bisa saja diwakili oleh penanda yang lain, seperti kuda atau meja.

Menurut Saussure seperti yang diktup dari buku Chris Baker (2005: 90-92), makna diproduksi lewat proses seleksi dan kombinasi tanda-tanda menurut sumbu sintagmatis dan paradigmatic. Sumbu sintagmatis tersusun dari kombinasi linear tanda-tanda yang membentuk kalimat sedangkan paragdimatis menunjuk pada medan tanda (misalnya sinonim) yang darinya bisa dipilih tanda yang manapun. Makna terakumulasi seiring sumbu sintagmatis, sedangkan seleksi dari medan paradigmatic bisa mengubah makna pada titik manapun dalam suatu kalimat.

Pada sumbu paradigmatic, pemilihan antara pejuang kemerdekaan dengan teroris akan menghasilkan perbedaan makna yang signifikan. Hal itu mengubah bagaimana kita memahami karakter dari pelaku dan akan memengaruhi kombinasi di sumbu sintamatis karena berdasarkan konvensi dan meskipun sebenarnya secara gramatikal bisa dibenarkan, pemilihan kata “Teroris” tidak akan dikombinasikan dengan kata “membebaskan.”

Karakter arbitrer hubungan penanda – petanda menunjukkan bahwa makna itu mengalir secara cultural dan historis bersifat spesifik, tidak bersifat tetap dan khusus. Fakta bahwa “Teroris” dan “Pembebasan” merupakan suatu kombinasi yang langka juga menunjukkan bahwa makna itu diatur di bawah kondisi-kondisi sosial – historis yang khas. Culleh dalm buku Chris Baker (2005:91) mengungkapkan “Karena sifatnya yang arbitrer, maka tanda sepenuhnya berada di bawha pengaruh sejarah dan kombinasi dari suatu penanda dan petanda pada suatu saat tertentu merupakan akibat dari proses sejarah.”

Strukturalisme berpendapat bahasa memiliki kode-kode cultural. Salah satu contohnya adalah organisasi dan regulasi warna ke dalam kode cultural lampu lalu lintas. Menurut Saussure yang dikutip dari buku Chris Baker (2005:92), warna merah baru mempunyai makna dalam relasi perbedaan antara mera,hijau, biru dan lain-lain. Tandatanda ini kemudian diatur menjadi suatu urutan yang bisa memunculkan makna melalui konvensi-konvensi penggunaanya dalam konteks tertentu. Maka lampu litnas hijau memakai “Merah” untuk berhenti, dan “Hijau” untuk menandakan terus. Ini adalah kode cultural yang untuk sementara waktu menetapkan hubungan antara warna-warna dan makna. Di sini tanda telah dijadikan kode-kode yang dialamiahkan. Makna terasa begitu gambling. (Kita tahu kapan harus berhenti atau terus). Para penganut strukturalisme sering juga disebut dengan pendkung esensialisme.

Artikel Tentang Penjelasan Lengkap Pengertian Bahasa Dan Penjabarannya
Artikel Tentang Penjelasan Lengkap Pengertian Bahasa Dan Penjabarannya 


2. Pasca Strukturalisme

Pasca Strukturalisme menolak gagasan tentang adanya struktur dasar yang memunculkan makan. Bhasa bukanlah sesuatu yang otonom, terlepas dari hubungan antarteks. Menurut Pasca strukturalisme makna selalu tertunda dan berada dalam proses. Makna tekstual bersifat labil dan tidak bisa dikurung dalam sebuah kata, kalimat atau teks tertentu. Makna tidak memiliki sumber orisinalitas tunggal melainkan merupakan hasil hubungan-hubugan antarteks yang disebut intertekstualitas.

Pasca strukturalisme menggagas bahwa makna hanya ada di dalam tanda, tidak ada makna di luar tanda yang merupakansuatu bentuk “Representasi” grafis. Menurut Derrida yang dikutip dari buku Chris Baker (2005 : 99), dalam konteks ini, tulisan berada pada pangkal asal mula makna. Tulisan adalah Arche writing yang bermakna tulisan selalu merupakan bagian dari luar teks dan teks turur membentuk apa yang ada di luarnya. Manusia tidak akan bisa berpikir tentang pengetahuan dan kebenaran dan kebudayaan tanpa adanya tanda atau tulisan. Tulisan adalah jejak permanen yang selalu sudah ada sebelum persepsi menyadari dirinya.

Menurut Derrida dikutip dari buku Chris Baker (2005: 100), makna terlahir melalaui penanda, bukan dari referensi dengan sebuah objek yang independen. Makna tidak mungkin bisa tetap dan baku. Kata-kata selalu mengandung banyak makna, yang di dalamnya terdapat pula jejak atua guna makna-makna lain yang berasal dari kata-kata lain (yang berhubungan) dalam konteks yangberhubungan. Bahasa bersifat non representasional dan makna secara inheren bersifat tidak stabil dan karenanya selalu berada daam pergeseran.Derrida memperkenalkan differance untuk memahami makna kata-kata dari suatu bahasa. Difference berasal dari kata difference dan deferral Difference berarti perbedaan, sedangkan defferel berarti penundaan. Produksi makna yang terjadi dalamproses pemaknaan selalu mengalami perbedaan dan penundaan.

Derrida yang dikutip dari buku Chris Baker (101), memberi contoh kartu pos yang sudha diberi motif tertentu. Menurutnya kartu pos bisa saja salah sasaran. Kartu pos bisa sampai pada seseorang dan menghasilkan makna-makna yang sama sekali berbeda dari apa yang dimaksudkan. Bisa saja karena salah sasaran, makna yang sesungguhnya digantikan oleh makna yang beredar tanpa sumber atau tujuan yang sepenuhnya pasti. Nalar tidak mampu memastikan dan mendefinisikan secara permanen makna dari sebuah konsep. Oleh karena itu makna dari setiap tanda dan kata selalu mengalami perbedaan dna penundaan dalam proses pemaknaan oleh orang-orang yng berbeda. Ajaran yang demikian menyebabkanpara penganut pasca strukturalisme disebut pendukung antiesensialsme.

Demikianlah Artikel Tentang Penjelasan Lengkap Pengertian Bahasa Dan Penjabarannya. Smoga bermanfaat.


Tag : Artikel Tentang Penjelasan Lengkap Pengertian Bahasa Dan Penjabarannya , Artikel Tentang Penjelasan Lengkap Pengertian Bahasa Dan Penjabarannya , Artikel Tentang Penjelasan Lengkap Pengertian Bahasa Dan Penjabarannya , Artikel Tentang Penjelasan Lengkap Pengertian Bahasa Dan Penjabarannya  Artikel Tentang Penjelasan Lengkap Pengertian Bahasa Dan Penjabarannya , Artikel Tentang Penjelasan Lengkap Pengertian Bahasa Dan Penjabarannya , Artikel Tentang Penjelasan Lengkap Pengertian Bahasa Dan Penjabarannya , Artikel Tentang Penjelasan Lengkap Pengertian Bahasa Dan Penjabarannya , Artikel Tentang Penjelasan Lengkap Pengertian Bahasa Dan Penjabarannya , Artikel Tentang Penjelasan Lengkap Pengertian Bahasa Dan Penjabarannya 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga

  • 4 Pilihan Dalam Berkehidupan - 4 pilihan dalam berkehidupan :Ada 4 Pilihan dalam berkehidupan, kamu bisa pilih salah satunya, atau lebih dari itu :1. Dengan kedudukan Jadilah yang paling...
    8 bulan yang lalu

Artikel Tentang Hasil Budaya Manusia Purba Dalam Sejarah (Zaman Batu dan Zaman Logam)

Artikel Tentang Hasil Budaya Manusia Purba Dalam Sejarah (Zaman Batu dan Zaman Logam) – Hai sahabat, kali ini kita akan membahas tentang A...