Artikel Yang Membahas
Tentang Perwilayahan Berdasarkan Fenomena Geografis – Hai sahabat, pada artikel
kali ini kita akan membahas tentang Perwilayahan Berdasarkan Fenomena
Geografis. Yuk, langsung dibaca:
Artikel Yang Membahas Tentang Perwilayahan Berdasarkan Fenomena Geografis |
- Perwilayahan
Berdasarkan Fenomena Geografis
Seiring dengan keamjuan
peradaban manusia, muncul tempat-tempat yang berkembang menjadi pusat
pertumbuhan. Perkembangan tempat-tempat ini tergantung potensi sumber daya yang
dimilikinya. Wilayah di sekitarnya cepat atau lambat tentu akan terpengaruh
sehingga akan mengalami perkembangan juga.
Perwilayahan di setiap
Negara berbeda-beda karena memiliki karakteristik yang tidak sama. Di
indonesia, perwilayahan didasarkan sumber daya yang ada di masing-masing
daerah.
Dengan demikian, pembangunan dapat direncanakan dengan baik, sehingga
pembangunan dapat merata di semua wilayah. Tujuan perwilayahan adalah sbb:\
1. Untuk meratakan
pembangunan di semua wilayah sehingga dapat mengurangi kesenjangan antara
wilayah yang satu dengan wilyah yang lain.
2. Memudahkan
koordinasi berbagai program pembangunan pada tiap daerah.
3. Mensosialisasikan
berbagai program pembangunan kepada aparatur pemerintah dan masyarakat serta
para pengusaha.
Artikel Yang Membahas Tentang Perwilayahan Berdasarkan Fenomena Geografis |
Secara garis besar,
perwilayahan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu egiolan generalization
(generasi wilayah) dan regional classification (klasifikasi wilayah).
1. Generasi Wilayah
Generasi wilayah
merupakan proses pembagian permukaan Bumi tertentu menjadi bebegapa bagian.
Generlisasi dilakukan dengan menyamakan beberapa unsure sehingga menyebabkan
hilangnya beberapa faktor yang dianggap kurang penting atau kurang sesuai
dengan tujuan generalisasi.
2. Klasifikasi Wilayah
Berikut ini beberapa
penggolongan atau klasifikasi wilayah:
a. Core Region, yaitu
wilayah yang biasanya berupa daerah metropoloitan yang terdiri atas dua atau
lebih kota-kota kelompok. Contoh : Kota Jakarta.
b. Development Axes
(Poros pembangunan), yaitu daerah yang menghubungkan dua atau lebih core
region. Biasanya berupa jalur memanjang di koridor transportasi. Contoh : Jalur
transportasi yang menghubungkan kota Yogyakarta, Solo dan semarang.
c. Resource Frontier
Region, yaitu suatu wilayah baru yang mulai berkembang dan nantinya akan
menjadi daerah yang produktif, darah ini biasanya terletak jauh dari Core
region.
Contoh : Daerah
transmigrasi, kawasan industri, daerah perkebunan dan sebagainya.
d. Depresed region atau
daerah tertekan, yaitu suatu daerah yang mengalami penurunan tingkat ekonominya
dan daerahnya sulit untuk berkembang. Daerah ini biasanya tertekan secara
sosial dan ekonomi, sehingga cenderug menjadi daerah yang tertinggal
dibandingkan dengan daerah lainnya.
e. Special Proble
Region, yaitu suatu daerah yang terletak pada lokasi yang khusus dengan
karakteristik tertentu.
Contoh: Daerah perbatasan, daerah cagar
purbakala, perumahan militer, dan lain sebagainya.
Demikianlah Artikel
Yang Membahas Tentang Perwilayahan Berdasarkan Fenomena Geografis. Semoga
bermanfaat.
Baca juga artikel sebelumnya : Apa Pengertian Dari Wilayah Formal Dan Fungsional? Berikut Penjelasannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar