Artikel Tentang Pengaruh Budaya Asing Di Indonesia
(Pengaruh Hindu) – Hai sahabat, Pada Artikel kali ini kita akan membahas
tentang Pengaruh Budaya Asing di Indonesia. Yuk, langsung dibaca:
Artikel Tentang Pengaruh Budaya Asing Di Indonesia (Pengaruh Hindu) |
Coba kalian amati budaya yang berkembang di
lingkungan sekitar kalian sekarang ini. Apakah budaya tersebut benar-benar asli
dari daerah tempat tinggal kalian atua sudah bercampur dengan pengaruh budaya
asing? Dalam benak kalian tentunya timbul pertanyaan, mengapa budaya asing yang
berasal dari luar dapat berkembang di lingungan sekitar tempat tinggal kalian?
Ada fakta yang selalu membuat penasaran para
Antrapolog, yaitu terdapat kemiripan atau persaman dari beberapa ciri kebudayaan
dan berbagai masyarakat di seluruh dunia. Para Antropolog menemukan bahwa ada
persamaan unsure-unsur kebudayaan masyarakat Indonesia dengan kebudayaan
masyarakat lainnya di berbagai belahan dunia. Fakta Budaya ini melahirkan
beberapa teori dalam antropologi.
Persoalan utama yang harus dijawab adalah
bagaimanakan terjadinya persamaan unsure-unsur kebudayaan masyarakat indonesia
dengan masyarakat lainnya di berbagai tempat dunia ini? Jawabannya dapat kita
peroleh dengan mempelajari teori-teori difusi kebudayaan.
Menurut Dwi Wahyudiarto (2005;37) “Ilmu
Paleontropologi memperikrakan bahwa makhluk manusia terjadi di suatu daerah
tertentu di muka bumi, yaitu daerah Sabana Tropikal di Afrika Timur”. Dari
daerah ini manusia menyebar ke seluruh muka bumi. Penyebaran manusia terjadi
dalam waktu yang sangat lama akibat dari pertumbuhan penduduk, migrasi serta
adaptasi fisik dan sosial budaya. Menurut Koentjaraningrat (1999:151-152)
“Penyebaran dan migrasi kelompok-kelompok manusia diikuti oleh penyebaran
berbagai unsure kebudayaan yang disebut dengan proses difusi.” Atas dasar teori
ini, sekarang kita dapat memberi jawaban atas pertanyaan, “Apa penyeba
terdapatnya kesamaan unsure-unsur kebudayaanpada berbagai masyarakat di dunia
termasuk masyarakat Indonesia?” Jawabannya adalah persamaan unsure-unusr
kebudayaan disebabkan adanya penyebaran kebudayaan dari suatu masyarakat ke
masyarakat lainnya, adanya penyebaran kebudayaan dari masyarakat asing ke
masyarakat indonesia, atau sebaliknya.
1. Pengaruh Budaya Hindu
Tanda-tanda tertua dari adanya pengaruh kebudayaan
Hindu di indonesia ditemukan di Jawa barat dekat kota Jakarta sekarang, atau di
pedalaman daerah sungai Cisadane dekat kota Bogor sekarang. Batu-batu
bertulisan juga ditemukan di daerah Muara Kaman, Kutai, Pantai Kalimantan
Timur. Dari bentuk dan gaya huruf tulisan pada batu disebut huruf Palawa,
diperkirakan dibuat pada abad ke-4 Masehi.
Menurut para ahli sejarha Purbakala Indonesia,
kerajaan-kerajaan yang disebut dlam tulisan-tulisan pada batu-batu tadi
merupakan kerajaan-kerajaan Indonesia asli, yang hidup makmur berdasrkan
perdagangan dengan Negara-negara di India selatan. Raja-rajanya mengadopsi
konsep-konsep Hindu dengan cara mengundang ahli-ahli dan orang-orang pandai
dari golongan Brahmana (Pendeta) di india selatan yang beranama Wisnu dan
Brahma.
Artikel Tentang Pengaruh Budaya Asing Di Indonesia (Pengaruh Hindu) |
Para aahli dan orang panda tadi diminta untuk
memberi nasehat mengenai sruktur dan upacara-upacara kenegaraan menurut sistem
Negara-negara di India selatan. Dengan demikian, pengaruh kebudayaan Hindu beserta kesusasteraan Hindu masuk ke dalam
kebudayaan Indonesia, tetapi hanya dalam lapisan-lapisan dan lingkungan
masyarkat tlapisan dan lingkungan masyarakat istana.
Pada zamannya, kebudayaan Hindu mempunyai kekuatan
dan pengaruh besar dan serupa dengan teknologi Barat pada zamans ekarang ini,
merembet dan memengaruhi kehidupan hampir semua bangsa-bangsa di dunia.
Kebudayaan intelektual dari agama Hindu sangat mempengaruhi dunia Asia Tenggara
pada zaman dulu. Hal ini nampak pada konsepsi mengenai susunan Negara yang amat
hierarkis dengan aeka bagian-bagiannya yang digolongkan ke dalam empat atau
delapan bagian besar yang bersifat sederajat dan yang tersusun simetris. Semua
golongan dan fraksi diorientasikan ke atas ialah sang raja, yang dianggap
keturunan dewa, yang bersifat keramat, yang merupakan puncak dari segala hal
dalam Negara dan yang merupakan pusat dari alam semesta. Konsepsi ini
diterapkan sepeunuhnya oleh Negara-negara kerajaan Indonesia yang terletak di
pedalaman yang ekonominya berdasarkan sistem pertanian padi dengan irigasi di
sawah-sawah. Kemudian diterapkan sebagian oleh kerajaan-kerajaan nusantara yang
terletak di pantai atau di pesisir yang ekonominya berdasarkan perdagangan
maritime dengan armada-armada perdagangan yang menyeberangi laut sampai jauh.
Hal in terjadi pada Negara Kutai di pantai Timur Kalimantan dan Sriwijaya di
Palembang atau di pertengahan sungai Kampang Sumatera tengah atau mungkin juga
di Kota Jambi sekarang.
Negara mataram kuno, Negara Kediri, Negara singosari
dan Negara majapahit pada dasarnya merupakan Negara agraris, terletak di daerah
subur, di lembah-lembah sungai yang dikelilingi oleh gunung berapi dan
rakyatnya hidup bercocok tanam padi di sawah. Di Negara seperti inilah konsepsi
Hindu mengenai raja keturunan dewa diserap sepenuhnya ke dalam kebudayaan
pribumi dan berkembang biak dengan berbagai bentuk penjelmaannya
sendiri-sendiri. Negara majapahitlah yang paling jaya dalam pertengahan abad
ke-14, akibat dari surplus produksi pertanian yang dialihkan ke sektor
perdagangan yang menyebabkan ekspansi ke tempat-tempat pantai yang strategis di
seluruh nusantara serta kea rah barat sampai di beberapa tempat di Vietnam
Selatan dan Kea rah timur sampai di beberapa tempat di bagian barat Irian Jaya
atau papua (Koentjaraningrat, 199:23).
Demikianlah Artikel Tentang Pengaruh Budaya Asing Di
Indonesia (Pengaruh Hindu) Semoga bermanfaat.
Baca juga artikel sebelumnya : Kehidupan Beberapa suku Bangsa Indonesia yang menggambarkan kebudayaan Suku Bangsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar