https://shope.ee/6Kb2s7Y65L

Artikel Tentang Hubungan Antar Kelompok Sosial Dalam Sosiologi

Artikel Tentang Hubungan Antar Kelompok Sosial Dalam Sosiologi – Hai sahabat, pada artikel sosiologi kali ini kita akan membahas tentang Hubungan Antar Kelompok sosial. Yuk, langsung dibahas.

Artikel Tentang Hubungan Antar Kelompok Sosial Dalam Sosiologi
Artikel Tentang Hubungan Antar Kelompok Sosial Dalam Sosiologi 


Salah satu penyebab utama terjadinya dinamika kelompok adalah hubungan antarkelompok. Hubungan antarkelompok dapat terjadi dua kelompok sosial atau lebih. Secara umum, hubungan antarkelompok mengarah ke dua kemungkinan, yaitu asosiati atau disosiatif.

Ini tari pembicaraan kita akli ini tertuju kepada hubungan anarkelompok yang memiliki perbedaan status sosial, ras, etnik atau agama. Sebab, keempat tipe kelompok itulah yang memiliki ciri-ciri khusus dalam hubungan antarkelompok. Dalam satu kelompok suatu kebudayaan yang dominan akan memengaruhi bentuk hubungan antarkelompok di suatu masyarakat. Penelitan yang diadakan di medan dan Bandung oelh Edward M. Bruner menunjukkan hal itu. Kota Medan adalah amsyaraakt Multikultural yang terdiri dari kelompok-kelompok etnik tanpa ada satu pun kebudayaan mayoritas (dominan). Keadaan ini membuat persaingan antarkelompok demikian ketak yang terkadang mengakibatkan hubungan sosial mengalami ketegangan. Hubungan yang terjadi didasari kepentingan yang berkembang secara rasional. Setiap kelompok termotivasi untuk berprestasi dan menguasai sumber daya-sumber daya dalam masyarakat. Berbeda dengan kota bandung yang memiliki kebudayaan mayoritas, yaitu Sunda. Kebudayaan sunda mendominasi hubungan antarkelompok yang ada disana, sehingga kelompok pendatang harus menyesuaikan diri dengan kebduayaan yang sudah ada. Keadaan ini menghasilkan hubungan yang serah dan relative tanpa gejolak. Namun, potensi konflik tetap ada walaupun dalam bentuk yang relative kecil dan terselubung seperti gossip atau pegunjingan di kelompok pendatang.

Kelompok minoritas dapat terjadi juga karena suatu bangsa menganeksasi (menjajah) bangsa lain. Bangsa-bangsa di Asia dan AFRIKA SEBELUM tahun 1945 banyak yang dijajah oleh bangsa-bangsa eropa. Mereka menjadi kelompok minoritas di negerinya sendiri sebelum merdeka. Bangsa-bangsa yang terjajah secara politik, sosial dan ekonomi dikendalikan oelh bangsa penjajah. Kekayaan alam mereka dikuras untuk kemakmuran negeri penjajah, selam penjajahan masing berlangsung nasib mereka tidak lebih dari sebagai kaum minoritas. Negara-negara eropa yang telah menjajah asia dan Afrika selama 1400-an hingga 1900-an, antara lain Belgia, Perancis, Inggris, Portugal, Belanda , dan spanyol.

Artikel Tentang Hubungan Antar Kelompok Sosial Dalam Sosiologi
Artikel Tentang Hubungan Antar Kelompok Sosial Dalam Sosiologi 


Nasib kelompok minoritas kadanng-kadang lebih buruk lagi. Para pendtang tidak cukup hanya mendominasi kelompok minoritas, tetapi juga mengusir mereka dari wilayahnya sendiri. Seperti kedatangan orang kulit putih yang kemudian mengusir orang-orang Indian Cherokee dan memindahkan mereka ke tempat reservasi di Oklahoma. Bahkan, lebh dari itu, tidak jarang kelompok pendatang yang ingin menamankan dominasinya dengan sistematiks melakukan pembantaian etnis (genocide). Nasib buruk kaum minoritas yang dibasmi oleh pendatang juga terjadi di Amerika Serikat, yaitu pembunuhan terhadap bangsa Indian (Penduduk asli benua Amerika) oleh kulit putih yang datang mendominasi. Sejarah kekjaman Nazi yang membunuh sekitar enam juta orang Yahudi juga merupakan bentuk genocide lainnya.

Kelompok mayoritas tidak harus berarti jumlahnya lebih banyak. Walaupun jumlahnya sedikit, sebuah kelompok dapat dikatakan sebagai mayoritas jika memiliki pengaruh lebih besar terhadap kelompok lain.

Kelompok mayoritas memiliki kekuatan lebih besar sehingga menguasai kelompok minoritas. Kekuatan atau keunggulan kelompok bisa disebabkan oleh ciri-ciri fisik, ekonomi, budaya atau perilaku, sedangkan kelompok minoritas dianggap tidak unggul atau lebih rendah daripada kelompok mayoritas. Akibat adanya perbedaan kekuatan atau pengaruh, kelompok minoritas memperoleh perlakuan Ekspolitatif dan diskriminatif dari kelompok mayoritas. Di samping itu, hubungan antarkelompok juga diwarnai ciri-ciri khusus dalam bentuk eksploitasi, diskriminasi, difusi, akulturasi, segregasi, paternalisasi, pluralisme, integrasi dan asimilasi. Berikut ini, diuraikan ciri-ciri hubungan antar kelompok:

1. Eksploitasi

Keunggulan dalam hal ciri-ciri fisik pernah mengakibatkan eksploitasi kelompok orang kulit putih terhadap orang kulit hitam di berbagai belahan dunia. Bentuk eksploitasi itu berupa perbudakan. Pada saat ini, keunggulan ekonomi dan budaya yang banyak menyebabkan terjadinya dominasi kelompok mayoritas terhadap minoritas. Masyarakat maju yang kuat secara ekonomi cenderung menguasai masyarakat miskin. Fenomena itu tampak dengan jelas pada hubungan antara kelompok Negara-negara maju dengan Negara-negara terbelakang. Apabila secara ekonomi sudah dominan, pada umumnya aspek budayapun akan dominan.

2. Diskriminasi

Diskriminasi adalah perlakuan yang berbeda dialami seseorang atau sekelompok orang mengenai hal-hal tertentu. Misalnya, secara fisik kaum wanita dianggap lemah dan emosional dibandingkan dengan kamu pria. Keadaan ini membuat kaum wanita mengalami diskriminasi tidak hanya dialami kelompok wanita, tetapi juga penderita cacat, penderita penyakit AIDS, penganut agama, atau etnik tertentu.

Diskriminasi dapat dialami oleh individu, dapat pula dialami oleh kelompok sosial. Penderita AIDS yang dikucilkan masyakat atau dikeluarkan dari pekejaan adalah diskriminasi terhadap individu, sedangkan kebijakan kelompok sosial (organisasi atau Negara) yang hanya menguntungkan kelompok tertentu dan merugikan kelompok lain adalah bentuk diskriminasi kelompok terhadap kelompok sosial lain.

3. Segregasi

Segregasi meruapakan pemisahan kelompok sosial berdasarkan tradisi atau hukum. Kelompok yang mengalami perlakuan ini biasanya berbeda dalam hal asal-usul etnik, agama, kesejahteraan, atau kebudayaan. Segregasi dapat terjadi dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat. Misalnya, dalam hal memperoleh perumahan, pendidikan, pekerjaan dan penggunaan berbagai fasilitas umum (sarana transportasi, rumah makan dan lain-lain).

Salah satu wujud segregasi yan ada di indonesia adalah rintangan perkawinan antarsuku dan antarkelompok sosial. Beberapa suku di Indonesia masih melarang terjadinya perkawinan anatarsuku, misalnya masyarakat Batik tradisional.

Demikian juga halangan perkawinan antara kelas sosial yang berbeda. Misalnya, orang kaya cenderung menikahkan anaknya dengan sesama orang kaya.

Artikel Tentang Hubungan Antar Kelompok Sosial Dalam Sosiologi
Artikel Tentang Hubungan Antar Kelompok Sosial Dalam Sosiologi 


4. Difusi

Tidak ada satu masyarakat pun yang benar-benar terisolasi sehinggatidak pernah berhubungan dengan masyarakat lain. Pada saat terjadi kontak itulah terjadi proses saling meminjam unsure budaya. Dengan cara demikian, akhrinya unsure-unusr dan pola-pola budaya cenderung menyebar dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya.. Proses penyebaran unusr dan pola kebudayaan seperti ini disebut difusi. Ada dua macam difusi, yaitu difusi intramasyarakat, dan difusi antarmasyarakat. Difusi Intramasyarakat terjadi bila unsure kebudayaan yang tersebar bersal dari masyarakat itu sendiri, sedangkan difusi antarmasyarakat terjadi bila ada kontak antara suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya.

Dinamika sosial pada umumnya terjadi akbat adanya difusi. Difusi berlangsung secara dua arah, saling memberi dan saling menerima. Namun, umumnya masyarakat dengan teknologi lebih sederhanalah yang lebih banyak menyerap unsure budaya dari masyarakat yang lebih maju. Demikian pula, kelompok sosial berstatus rendah lebih banyak menyerap unsure budaya dari kelompok sosial berstatus tinggi. Difusi disertai seleksi dan modifikasi. Jadi, unsure budaya yang diserap tidak selalu sama persis dengan aslinya. Dengan bantuan teknologi komunikasi dan sarana transportasi yang telah berkembang maju seperti sekarang ini, proses difusi tidak harus melalui kontak langsung dengan sumber aslinya.

5. Asimilasi

Kontak budaya juga terjadi melalui perpindahan orang dari suatu masyarakat ke masyarakat lain sehingga menimbulkan proses asimilasi. Asimilasi terjadi bila kebudayaan masyarakat yang didatangi bersifat dominan. Dalam keadaan seperti itu, cara-cara dan tradisi-tradisi yang dibawa dari kelompok kebudayaan yang mendominasi. Oleh karena itu, proses asimilasi membuat kelompok minoritas menjadi lebur karena anggota-anggota kelompok kehilangan beberapa ciri budayanya. Sementara itu, masyarakat yang didatangi menerima unsure-unsur baru dalam kebuayaanya. Unsur baru hanya memperkaya variasi, namun dapat pula menjadi penyebab perubaahan yang cukup nyata di masyaraakt.

6. Akulturasi

Pada saat pertama kali terjadi kontak antara dua kelompok sosial yang memiliki kebudayaan berbeda dan kemudan terus-menerus berhubungan, terjadilah pertukaran unsure-unsur kebudayaan itu. Proses ini disebut akulturasi. Akulturasi juga terjadi jika suatu bangsa menjajah atau menaklukan bangsa lain. Hubungan perdagangan juga mengakibatkan akulturasi. Dalam akulturasi, kecuali terjadi penyerapan unsure-unsur budaya juga terjadi percampuran unsure-unsur budaya. Unsur yang sering bercampur antara lain bahasa, cara dan model busana, tarian, music, resep makanan, dan berbagai peralatan. Misalnya kita sebagai orang indonesia telah lama menyerap unsure budaya dalam bentuk model berpakaian ala dunia islam dan ala barat, begitu juga dengan bahasa indonesia yang banyak menyerap dari berbagai bahasa lain (sanskerta, Belanda, Arab, Cina, Inggris, dan lain-lain).

Melalui akulturasi, bagian-bagian tertentu dari salah satu atau kedua kebudayaan kelompok sosial yang membaur terjadi perubahan. Akan tetapi, keberadaan kelompok-kelompok sosial itu masih berbeda nyata. Disinilah perbedaan antara akulturasi dengan asimilasi, karena dalam asimilasi salah satu kelompok sosial menjadi bagian dari kelompok lainnya dan identitasnya hilang.

Dalam akulturasi, unsure-unsur budaya asing yang mudah diserap biasanya memiliki ciri-ciri mudah dipakai, sangat bermanfaat dna mudah disesuaikan dengan kondisi setempat. Misalnya, peralatan tulis-menulis, komunikasi, transportasi, sarana pertanian dan mata pencaharian hidup lainnya. Unsur-unsur budaya itu biasanya berhubungan dengan perkembangan teknologi. Berbagai unsure yang berhubungan dengan pemenuhan rasa senang, baik dalam bentuk music, mode pakaian, dan rekreasi juga mudah diserap masyarakat lain. Sementara itu, unsure-unsur yang berhubungan dengan kepercayaan, nilai dan norma sosial, dan bahan makanan pokok tidak mudah diserap.

Artikel Tentang Hubungan Antar Kelompok Sosial Dalam Sosiologi
Artikel Tentang Hubungan Antar Kelompok Sosial Dalam Sosiologi 


7. Paternalisme

Paternalisasi terjadi pada saat Indonesia dijajah Belanda. Orang Belanda sebagai kelompok pendatang telah menjajah indonesia selama 350 tahun. Awal mulanya, mereka mendirikan perusahaan dagan, lama-kelamaan mendirikan benten dan menaklukan raja-raja pribumi. Jumlahnya yang sedikit (mninoritas) tidak mungkin mampu mengontrol wilayah yang demikian luas (jauh lebih luas dari negeri Belanda sendiri). Raja-raja pribumi masih diberi kekuasaan terhadap penduduk, akan tetapi raja-raja itu harus mengakui kedaulatan Belanda sebagai penjajah.

Paternalisme juga sering dijadikan pola kerja sama antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil. Pengusaha besar memberi bantuan modal dan jaringan pemasaran kepada pengusaha kecil. Dalam istilah hubungan seperti itu pengusaha besar disebut bapak angkat sedangkan industri kecil disebut anak asuh.

Demikianlah Artikel Tentang Hubungan Antar Kelompok Sosial Dalam Sosiologi. Semoga bermanfaat.

Baca juga artikel sebelumnya : Artikel Tentang Dinamika Kelompok Sosial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga

  • 4 Pilihan Dalam Berkehidupan - 4 pilihan dalam berkehidupan :Ada 4 Pilihan dalam berkehidupan, kamu bisa pilih salah satunya, atau lebih dari itu :1. Dengan kedudukan Jadilah yang paling...
    5 bulan yang lalu

Artikel Tentang Hasil Budaya Manusia Purba Dalam Sejarah (Zaman Batu dan Zaman Logam)

Artikel Tentang Hasil Budaya Manusia Purba Dalam Sejarah (Zaman Batu dan Zaman Logam) – Hai sahabat, kali ini kita akan membahas tentang A...