https://shope.ee/6Kb2s7Y65L

Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani

Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani - Masih dalam pelajaran penjas, sebelumnya kita mempelajari : Pengertian Lompat jauh, Teknik Lompat Jauh dan taktik serta strategi Lompat Jauh. Kali ini kita belajar Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani :

Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani
Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani


A. Hakikat Kebugaran Jasmani

Kebugaran Jasmani, Kesegaran Jasmani, atau kesamaptaan Jasmani memiliki makna yang sama. Namun, pada umumnya selalu disebut sebagai kebugaran Jasmnai. Kebugaran Jasmnai merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan yang cukup berat dan cukup lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti. 

Seseorang yang memiliki derajat kebugaran jasmani masih memiliki tenaga cadangan untuk menghadapi suatu pekerjaan atau keadaan yang mendesak. Sementara itu, orang yang sehat belum tentu memiliki kebugaran jasmani yang tinggi dan belum tentu dapat mengerjakan sesuatu pekerjaan atau berolahraga yang cukup berat dan lama. Namun sebaliknya, orang yang memiliki kebugaran jasmani pasti sehat.

Latihan kondisi fisik (Phsysical conditioning) sangat penting untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kebugaran jasmani (Phsyical fitness). Derajat kebugaran jasmani seseorang sangat menentukan kemampuan fisiknya dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Semakin tinggi derajat kesegaran jasmani seseorang semakin tinggi pula kemampuan kerja fisiknya.

Kurangnya daya tahan, kelentukan persendia, kekuatan otot, dan kelincahan merupakan penyebab utama timbulnya cedera. Faktor timbulnya cedera salah satunya dikarenakan program latihan kondisi fik yang dilakukan tidak sempurna. Oleh karena itu, program latihan kebugaran jasmani perlu direncanakan secara sistematis. Tujuannya untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan kemampuan ergosistem tubuh.

Proses latihan kebugaran jasmani yang dilakukan secara cermat, continue dengan beban yang terus meningkat akn mudah meningkatkan kebugaran jasmani. Hal ini akan menyebabkan seseorang menjadi terampil, kuat dan efisien dalam bergerak.

Seorang atlet atau siswa dalam cabang oahraga tertentu perlu memerhatikan ciri khusu olahraga prestasi agar potensinya optimal. Karakteristik yang berlainan dari setiap cabang olahraga menuntu komponen kondisi fisik yang memiliki kekhususan dalam program latihannya.

Adapun komponen fisik yang harus dipelihara dan ditingkatkan dalam program latihan olahraga pada umumnya, antara lain sebagai berikut :
1. Daya tahan umum (General endurance)
2. daya tahan optimal (stamina)
3. Kekuatan (Strength)
4. Kecepatan
5. Kelincahan
6. Koordinasi
7. tenaga eksplosif
8. Kelentukan
9. Keseimbangan
10. Ketepatan

Untuk itu, dalam pelaksanaan program latihan harus mengetahui prinsip-prinsip latihan, maksud dan tujuan latihan, fungsi dan cara melakukan latihannya. Hal tersebut untuk menghindari kecelakaan dan cedera otot.

Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani
Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani


B. Bentuk latihan kebugaran Jasmani

Untuk meningkatkan kebugaran jasmani, anda perlu mengenal beberapa unsur yang perlu dilatih, yaitu kekuatan, kecepatan, daya tahan otot jantung dan paru-paru, kelincahan, daya ledak (power) dan kelentukan.

Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani
Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani



1. Latihan kekuatan

Latihan kekuatan (stenght training) pada umumnya dilakukan dengan pemberian beban, baik beban internal (tubuh sendiri) maupun eksternal (peralatan fitness)

Adapun hal-hal yang menunjang keselamatan saat melakukan program latihan, antara lain, sbb:
a. Pakailah pakaian yang sesuai dan nyaman untuk berolahraga. Misalnya kaos dan training. Selain itu pakaian harus elstik, tidak menghambat gerakan, serta dapat menyerap keringat.
b. Gunakan sepatu yang dilengkapi kaos kaki
c. Istirahatlah dalam setiap seri
d. Hindari penggunaan beban yang terlalu berat, terutama pada pemula

Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil yang optimal perlu memerhatikan beberapa hal berikut, antara lain sebagai berikut :
a. Lakukan pemanasan yang cukp pada otot-otot yang akan dilatih (warming up) sebelum memulai latihan.
b. Prinsip latihan peningkatan beban secara sistematis dan terencana (overload system(.
c. Pergunakan beban sesuai kemampuan
d. Lakukan setiap gerakan dengan repetisi dan set yang benar. Repetisi adalah jumlah ulangan angkatan pada saat mengangkat beban, sedangkan set adalah jumlah setiap ulangan.
e. Setiap bentuk latihan harus dilakukan dalam ruang gerak yang luas
f. Harus mendapat pengawasan dan bantuan dari instruktur yang berpengalaman.
g. Lakukan pendinginan (Cooling down) setelah berlatih.

Ada sistem latihan yang harus diperhatikan saat emlakukan latihan beban, antara lain sebagai berikut ;
a. Sistem set (set system). Sistem latihan ini dilakukan dengan menggunakan 8 – 12 repetisi sebanyak 3 set
b. Sistem superset (Superset system), pelaksanaanya dilakukan dengan cara setiap bentuk latihan disusul dengan bentuk latihan antagonisnya, misalnya latihan biceps, kemudian latihan triceps (otot lengan)
c. Split routines. Pelaksanaanya hanya melatih tubuh bagian atas, kemudian melatih tubuh bagian bawah.

Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani
Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani


2. Latihan kecepatan

Latihan kecepatan diberikan dalam bentuk latihan lari dan sekaligus dengan latihan reaksi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melatih komponen kecepatan antara lain sebagai berikut :
a. Lakukan pada awal dari suatu unit latihan, pada saat otot-otot masih kuat
b. Intensitas latihan pada tingkat sub-maksimal atau maksimal
c. Jarak antara 30-80 meter dianggap jarak yang baik untuk pembinaan kecepatan secara umum
d. Jumlah pengulangan antara 10-16 kali dan terdiri atas 3-4 seri.
e. Untuk keepatan daya ledak (Explosive speed) dapat dilatih dengan penambahan beban yang tidak lebih dari 20% dari beban maksimal.

Bentuk latihan kecepatan reaksi dapat dilakukan dengan berbgai rangsangan-rangsangan luar, seperti L tepukan tangan, bunyi peluit, atau suara seabgai aba-aba untuk muli yang sekaligus juga melatih reaksi pemain.

3. Latihan daya tahan

Latihan daya tahan (endurance training) merupakan latihan untuk bekerja atau berlatih dalam waktu yang lama tanpa mengalam kelelahan. Daya tahan otot (muscular endurance) dapat dilakukan dengan latihan yang melibatkan satu otot pada tubuh. Caranya dengan melakukan suatu gerakan berulang-ulang dalam waktu yang relative lama.
Untuk melatih daya tahan otot biceps, latihan yang dilakukan adalah dengan mengangkat beban (dumble) ringan. Dilakukan sebanyak lebih dari 20 ulangan dengan beban kira-kira 10-15 kg.

Selain itu, untuk melatih daya tahan jantung dan paru-paru (General endurance) biasanya dengan melakukan latihan yang bersifat aerobic, yaitu latihan yang dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Banyak kegiatan dalam membina daya tahan yang dapat dilakukan, diantaranya lari lintas alam (cross country), fatlek (Speed play), circuit training, dan interval training.

a. Lari lintas alam

Lari lintas alam merupakan salah satu nomor lari jarak jauh yang dilakukan di alam terbuka, seperti jalan raya, pegunungan, pemukiman atua hutan. Teknik lari lintas alam memiliki dasar yang sama dengan teknik lari jarak jauh (marathon). Jarak tempuh dan waktu berlari hrus dapat terukur dengan baik sehingga dapat dipantau tingkat perkembangan dalam rangka penambahan pbeban dan kualitas latihan.

b. Fartlek

Fartlek atau biasa disebut speed play merupakan salah satu bentuk latihan  untuk peningkatan daya tahan. Latihan ini mengombinasikan berbagai bentuk atau jenis lari lambat, cepat berkelok-kelok, lompat atau loncat.

c. Circuit Training

Circuit training adalah latihan yang dilakukan dengan membentuk beberapa pos latihan. Setiap pos memiliki satu bentuk latihan dengan fungsi dan tujuan tertentu. Tujuan dari Circuit training pada dasarnya adalah mengombinasikan beberapa bentuk latihan untuk meningkatkan beberapa komponen fisik secara bertahap dan berkesinambungan.

Circuit training dapat dilakukan di lapangan, alam bebas, atau menggunakan mesin untuk latihan beban.
1. Jarak yang ditempuh
2. Bobot atau beban latihan
3. Variasi berat dan ringan antar pos
4. Keterlibatan otot (otot besar, otot kecil, otot badan atas, otot badan bawah)
5. Waktu melakukan gerakan atau latihan
6. Komponen fisik yang dilatih (misalnya kecpetan atau kelincahan)
7. Jumlah pengulangan latihan

Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani
Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani


Berikut bentuk latihan Circuit training dengan tujuan pos

1. Pos 1 melakukan latihan bermain lompat tali (Skipping) selama 40 detik
2. Pos 2 lari bolak-balik (suttle run) dengan jarak 5 meter sebanyak 8 kali.
3. Pos 3 push up sebanyak 20 kali
4. Pos 4 sit up sebanyak 30 kali
5. Pos 5 back up sebanyak 30 kali
6. Pos 6 squat jump sebanyak 30 kali
7. Pos 7 squat thrust sebanyak 30 kali

d. Internal training

iNternal training adalah bentuk latihan dengan memerlukan faktor-faktor berikut :
1. Menetapkan jarak yang akan ditempuh, Misalkan 200, 400, atau 800 meter bergantung pada siswa.
2. Menentukan pengulangan lari. Misalnya 400 meter sebanyak 5 kali
3. Menetapkan tempo atau ritme kecepatan berlari(detik/menit)
4. Menetapkan istirahat atau interval. Waktu istirahat antarulangan lari ditetapkan selama beberapa detik atau menit. Istirahat dilakukan dengan jalan pelan-pelan, jogging, senam ringan dan mengatur napas.

Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani
Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani


4. Latihan kelentukan

Latihan kelentukan (Flexibility training) dapat dikembangkan menjadi dua bentuk latihan, yaitu peregangan dinamis dan peregangan statis.

a. Peregangan dinamis

Peregangan dinamis dilakukan dengan menggerakkan anggota tubuh secara berirama atau dengan gerakan memantul-mantulkannya (bounching). Contoh peregangan dinamis adalah sebagai berikut :
1. Duduk selonjor dengan kedua kaki lurus, usahakan untuk mencapai ujung jari kaki dengan jari-jari tangan, sambil melakukan gerakan merengut pinggang.
2. Duduk dengan sikap “lari gawang”. Kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dilipat ke belakang
3. Berbaring terlungkup, tangan dilipat ke depan dada. Angkat kepala dan dada secara berulang-ulang setinggi mungkin ke atas.
4. Sikap jongkok, kedua tangan bertumpu di lantas. Lemparkan kaki lurus ke belakang secara gentian kiri dan kanan.
5. Berdiri kangkang kedua tangan direntangkan ke samping. Bungkukkan badan sambil tangan kanan menyentuh ujung kaki kiri, kembali ke sikap semula.

b. Peregangan statis

Peregangan statis dilakukan dengan meregangkan tubuh atau anggota tubuh, dan mempertahankan sikap tersebut tanpa bergerak (static) untuk beberapa saat.

Contoh pergerakan statis adaah sebgai berikut :

1. Berdiri dengan kedua kaki rapat. Bungkukkan badan sehingga jari tangan menyentuh lantai. Pertahankan sikap ini tanpa bergerak (Static) selama 20-30 detik.
2. Berdiri dengan kaki kangkang lebar. Bungkukkan badan sehingga kedua telapak tangan bertumpu di lantai. Pertahankan sikap ini selama 20-30 detik.
3. Duduk bersila dengan telapak kaki bertemu. Tarik tumit kea rah dalam dengan kedua tangan. Pertahankan sikap ini selama 20-30 detik
4. Duduk dengan satu kaki lurus ke depan, kaki lainnya dilipat. Kedua tangan memegang pergelangan kaki yang lurus
5. Sikap berbaring. Tarik kedua luttut dengan kedua tangan kea rah/menyentuh dada. Kepala diangkat. Pertahankan sikap ini selama 20-30 detik.

Demikianlah materi Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani.. Semoga bermanfaat.

Sumber : Buku Penjas yang ditulis oleh Ely maryani dan Jaja Suharja Husdarta


Tag: Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani,Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani, Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani, Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani, Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani, Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani, Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani, Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani, Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani, Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga

  • 4 Pilihan Dalam Berkehidupan - 4 pilihan dalam berkehidupan :Ada 4 Pilihan dalam berkehidupan, kamu bisa pilih salah satunya, atau lebih dari itu :1. Dengan kedudukan Jadilah yang paling...
    6 bulan yang lalu

Artikel Tentang Hasil Budaya Manusia Purba Dalam Sejarah (Zaman Batu dan Zaman Logam)

Artikel Tentang Hasil Budaya Manusia Purba Dalam Sejarah (Zaman Batu dan Zaman Logam) – Hai sahabat, kali ini kita akan membahas tentang A...