Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani - Masih dalam pelajaran penjas, sebelumnya kita mempelajari : Pengertian Lompat jauh, Teknik Lompat Jauh dan taktik serta strategi Lompat Jauh. Kali ini kita belajar Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani :
Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani |
A. Hakikat Kebugaran Jasmani
Kebugaran Jasmani, Kesegaran Jasmani, atau kesamaptaan
Jasmani memiliki makna yang sama. Namun, pada umumnya selalu disebut sebagai
kebugaran Jasmnai. Kebugaran Jasmnai merupakan kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan yang cukup berat dan cukup lama tanpa
mengalami kelelahan yang berarti.
Seseorang yang memiliki derajat kebugaran
jasmani masih memiliki tenaga cadangan untuk menghadapi suatu pekerjaan atau
keadaan yang mendesak. Sementara itu, orang yang sehat belum tentu memiliki
kebugaran jasmani yang tinggi dan belum tentu dapat mengerjakan sesuatu
pekerjaan atau berolahraga yang cukup berat dan lama. Namun sebaliknya, orang
yang memiliki kebugaran jasmani pasti sehat.
Latihan kondisi fisik (Phsysical conditioning) sangat penting
untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kebugaran jasmani (Phsyical
fitness). Derajat kebugaran jasmani seseorang sangat menentukan kemampuan
fisiknya dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Semakin tinggi derajat kesegaran
jasmani seseorang semakin tinggi pula kemampuan kerja fisiknya.
Kurangnya daya tahan, kelentukan persendia, kekuatan otot,
dan kelincahan merupakan penyebab utama timbulnya cedera. Faktor timbulnya
cedera salah satunya dikarenakan program latihan kondisi fik yang dilakukan tidak
sempurna. Oleh karena itu, program latihan kebugaran jasmani perlu direncanakan
secara sistematis. Tujuannya untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan kemampuan
ergosistem tubuh.
Proses latihan kebugaran jasmani yang dilakukan secara
cermat, continue dengan beban yang terus meningkat akn mudah meningkatkan
kebugaran jasmani. Hal ini akan menyebabkan seseorang menjadi terampil, kuat
dan efisien dalam bergerak.
Seorang atlet atau siswa dalam cabang oahraga tertentu perlu
memerhatikan ciri khusu olahraga prestasi agar potensinya optimal.
Karakteristik yang berlainan dari setiap cabang olahraga menuntu komponen
kondisi fisik yang memiliki kekhususan dalam program latihannya.
Adapun komponen fisik yang harus dipelihara dan ditingkatkan
dalam program latihan olahraga pada umumnya, antara lain sebagai berikut :
1. Daya tahan umum (General endurance)
2. daya tahan optimal (stamina)
3. Kekuatan (Strength)
4. Kecepatan
5. Kelincahan
6. Koordinasi
7. tenaga eksplosif
8. Kelentukan
9. Keseimbangan
10. Ketepatan
Untuk itu, dalam pelaksanaan program latihan harus
mengetahui prinsip-prinsip latihan, maksud dan tujuan latihan, fungsi dan cara
melakukan latihannya. Hal tersebut untuk menghindari kecelakaan dan cedera
otot.
Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani |
B. Bentuk latihan kebugaran Jasmani
Untuk meningkatkan kebugaran jasmani, anda perlu mengenal
beberapa unsur yang perlu dilatih, yaitu kekuatan, kecepatan, daya tahan otot
jantung dan paru-paru, kelincahan, daya ledak (power) dan kelentukan.
Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani |
1. Latihan kekuatan
Latihan kekuatan (stenght training) pada umumnya dilakukan
dengan pemberian beban, baik beban internal (tubuh sendiri) maupun eksternal
(peralatan fitness)
Adapun hal-hal yang menunjang keselamatan saat melakukan
program latihan, antara lain, sbb:
a. Pakailah pakaian yang sesuai dan nyaman untuk
berolahraga. Misalnya kaos dan training. Selain itu pakaian harus elstik, tidak
menghambat gerakan, serta dapat menyerap keringat.
b. Gunakan sepatu yang dilengkapi kaos kaki
c. Istirahatlah dalam setiap seri
d. Hindari penggunaan beban yang terlalu berat, terutama
pada pemula
Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil yang optimal perlu
memerhatikan beberapa hal berikut, antara lain sebagai berikut :
a. Lakukan pemanasan yang cukp pada otot-otot yang akan
dilatih (warming up) sebelum memulai latihan.
b. Prinsip latihan peningkatan beban secara sistematis dan
terencana (overload system(.
c. Pergunakan beban sesuai kemampuan
d. Lakukan setiap gerakan dengan repetisi dan set yang
benar. Repetisi adalah jumlah ulangan angkatan pada saat mengangkat beban,
sedangkan set adalah jumlah setiap ulangan.
e. Setiap bentuk latihan harus dilakukan dalam ruang gerak
yang luas
f. Harus mendapat pengawasan dan bantuan dari instruktur
yang berpengalaman.
g. Lakukan pendinginan (Cooling down) setelah berlatih.
Ada sistem latihan yang harus diperhatikan saat emlakukan
latihan beban, antara lain sebagai berikut ;
a. Sistem set (set system). Sistem latihan ini dilakukan
dengan menggunakan 8 – 12 repetisi sebanyak 3 set
b. Sistem superset (Superset system), pelaksanaanya
dilakukan dengan cara setiap bentuk latihan disusul dengan bentuk latihan
antagonisnya, misalnya latihan biceps, kemudian latihan triceps (otot lengan)
c. Split routines. Pelaksanaanya hanya melatih tubuh bagian
atas, kemudian melatih tubuh bagian bawah.
Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani |
2. Latihan kecepatan
Latihan kecepatan diberikan dalam bentuk latihan lari dan
sekaligus dengan latihan reaksi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
melatih komponen kecepatan antara lain sebagai berikut :
a. Lakukan pada awal dari suatu unit latihan, pada saat otot-otot
masih kuat
b. Intensitas latihan pada tingkat sub-maksimal atau
maksimal
c. Jarak antara 30-80 meter dianggap jarak yang baik untuk
pembinaan kecepatan secara umum
d. Jumlah pengulangan antara 10-16 kali dan terdiri atas 3-4
seri.
e. Untuk keepatan daya ledak (Explosive speed) dapat dilatih
dengan penambahan beban yang tidak lebih dari 20% dari beban maksimal.
Bentuk latihan kecepatan reaksi dapat dilakukan dengan
berbgai rangsangan-rangsangan luar, seperti L tepukan tangan, bunyi peluit,
atau suara seabgai aba-aba untuk muli yang sekaligus juga melatih reaksi
pemain.
3. Latihan daya tahan
Latihan daya tahan (endurance training) merupakan latihan
untuk bekerja atau berlatih dalam waktu yang lama tanpa mengalam kelelahan.
Daya tahan otot (muscular endurance) dapat dilakukan dengan latihan yang
melibatkan satu otot pada tubuh. Caranya dengan melakukan suatu gerakan
berulang-ulang dalam waktu yang relative lama.
Untuk melatih daya tahan otot biceps, latihan yang dilakukan
adalah dengan mengangkat beban (dumble) ringan. Dilakukan sebanyak lebih dari
20 ulangan dengan beban kira-kira 10-15 kg.
Selain itu, untuk melatih daya tahan jantung dan paru-paru
(General endurance) biasanya dengan melakukan latihan yang bersifat aerobic, yaitu
latihan yang dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Banyak kegiatan dalam
membina daya tahan yang dapat dilakukan, diantaranya lari lintas alam (cross
country), fatlek (Speed play), circuit training, dan interval training.
a. Lari lintas alam
Lari lintas alam merupakan salah satu nomor lari jarak jauh
yang dilakukan di alam terbuka, seperti jalan raya, pegunungan, pemukiman atua
hutan. Teknik lari lintas alam memiliki dasar yang sama dengan teknik lari
jarak jauh (marathon). Jarak tempuh dan waktu berlari hrus dapat terukur dengan
baik sehingga dapat dipantau tingkat perkembangan dalam rangka penambahan
pbeban dan kualitas latihan.
b. Fartlek
Fartlek atau biasa disebut speed play merupakan salah satu
bentuk latihan untuk peningkatan daya
tahan. Latihan ini mengombinasikan berbagai bentuk atau jenis lari lambat,
cepat berkelok-kelok, lompat atau loncat.
c. Circuit Training
Circuit training adalah latihan yang dilakukan dengan
membentuk beberapa pos latihan. Setiap pos memiliki satu bentuk latihan dengan
fungsi dan tujuan tertentu. Tujuan dari Circuit training pada dasarnya adalah
mengombinasikan beberapa bentuk latihan untuk meningkatkan beberapa komponen
fisik secara bertahap dan berkesinambungan.
Circuit training dapat dilakukan di lapangan, alam bebas,
atau menggunakan mesin untuk latihan beban.
1. Jarak yang ditempuh
2. Bobot atau beban latihan
3. Variasi berat dan ringan antar pos
4. Keterlibatan otot (otot besar, otot kecil, otot badan
atas, otot badan bawah)
5. Waktu melakukan gerakan atau latihan
6. Komponen fisik yang dilatih (misalnya kecpetan atau
kelincahan)
7. Jumlah pengulangan latihan
Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani |
Berikut bentuk latihan Circuit training dengan tujuan pos
1. Pos 1 melakukan latihan bermain lompat tali (Skipping)
selama 40 detik
2. Pos 2 lari bolak-balik (suttle run) dengan jarak 5 meter
sebanyak 8 kali.
3. Pos 3 push up sebanyak 20 kali
4. Pos 4 sit up sebanyak 30 kali
5. Pos 5 back up sebanyak 30 kali
6. Pos 6 squat jump sebanyak 30 kali
7. Pos 7 squat thrust sebanyak 30 kali
d. Internal training
iNternal training adalah bentuk latihan dengan memerlukan
faktor-faktor berikut :
1. Menetapkan jarak yang akan ditempuh, Misalkan 200, 400,
atau 800 meter bergantung pada siswa.
2. Menentukan pengulangan lari. Misalnya 400 meter sebanyak
5 kali
3. Menetapkan tempo atau ritme kecepatan
berlari(detik/menit)
4. Menetapkan istirahat atau interval. Waktu istirahat
antarulangan lari ditetapkan selama beberapa detik atau menit. Istirahat
dilakukan dengan jalan pelan-pelan, jogging, senam ringan dan mengatur napas.
Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani |
4. Latihan kelentukan
Latihan kelentukan (Flexibility training) dapat dikembangkan
menjadi dua bentuk latihan, yaitu peregangan dinamis dan peregangan statis.
a. Peregangan dinamis
Peregangan dinamis dilakukan dengan menggerakkan anggota
tubuh secara berirama atau dengan gerakan memantul-mantulkannya (bounching).
Contoh peregangan dinamis adalah sebagai berikut :
1. Duduk selonjor dengan kedua kaki lurus, usahakan untuk
mencapai ujung jari kaki dengan jari-jari tangan, sambil melakukan gerakan
merengut pinggang.
2. Duduk dengan sikap “lari gawang”. Kaki kiri lurus ke
depan, kaki kanan dilipat ke belakang
3. Berbaring terlungkup, tangan dilipat ke depan dada.
Angkat kepala dan dada secara berulang-ulang setinggi mungkin ke atas.
4. Sikap jongkok, kedua tangan bertumpu di lantas. Lemparkan
kaki lurus ke belakang secara gentian kiri dan kanan.
5. Berdiri kangkang kedua tangan direntangkan ke samping.
Bungkukkan badan sambil tangan kanan menyentuh ujung kaki kiri, kembali ke
sikap semula.
b. Peregangan statis
Peregangan statis dilakukan dengan meregangkan tubuh atau
anggota tubuh, dan mempertahankan sikap tersebut tanpa bergerak (static) untuk
beberapa saat.
Contoh pergerakan statis adaah sebgai berikut :
1. Berdiri dengan kedua kaki rapat. Bungkukkan badan
sehingga jari tangan menyentuh lantai. Pertahankan sikap ini tanpa bergerak
(Static) selama 20-30 detik.
2. Berdiri dengan kaki kangkang lebar. Bungkukkan badan
sehingga kedua telapak tangan bertumpu di lantai. Pertahankan sikap ini selama
20-30 detik.
3. Duduk bersila dengan telapak kaki bertemu. Tarik tumit kea
rah dalam dengan kedua tangan. Pertahankan sikap ini selama 20-30 detik
4. Duduk dengan satu kaki lurus ke depan, kaki lainnya
dilipat. Kedua tangan memegang pergelangan kaki yang lurus
5. Sikap berbaring. Tarik kedua luttut dengan kedua tangan kea
rah/menyentuh dada. Kepala diangkat. Pertahankan sikap ini selama 20-30 detik.
Demikianlah materi Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani.. Semoga bermanfaat.
Sumber : Buku Penjas yang ditulis oleh Ely maryani dan Jaja Suharja Husdarta
Tag: Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani,Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani, Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani, Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani, Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani, Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani, Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani, Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani, Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani, Hakikat Kebugaran Jasmani dan Bentuk latihan kebugaran Jasmani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar