Artikel Tentang Gametogenesis (Gametogenesis pada
hewan dan Gametogenesis pada tumbuhan) – Hai sahabat, artikel kali ini akan
membahas tentang Artikel Tentang Gametogenesis (Gametogenesis pada hewan dan
Gametogenesis pada tumbuhan). Silahkan dibaca:
Artikel Tentang Gametogenesis (Gametogenesis pada hewan dan Gametogenesis pada tumbuhan) |
- Gametogenesis
Gametogenesis adalah
proses pembentkan sel gamet, baik gamet jantan maupun betina. Pembelahan sel
pada gametogenesis terjadi secara meiosis. Setelah meiosis, terjadi pematangan
sel untuk menjadi sel gamet sesuai spesies makhluk hidup.
1. Gametogenesis pada
Hewan
Gametogenesis terjadi
pada organ reproduksi makhluk hidup multiselular. Pada hewan jantan terjadi di
organ testis yang disebut spermatogenesis. Pada hewan betina terjadi di organ
ovarium yang disebut oogenesis.
a. Spermatogenesis
Sel sperma atau
spermatozoid merupakan hasil dari spermatogenesis. Sel sperma berbentuk lonjong
dan berukuran kecil dengan segala flagella pada bagian posterior (ekor).
Flagela berfungsi untuk pergerakan sperma menuju sel telur saat fertilasi.
Pembentukan sel sperma
terjadi apda organ testis hewan jantan. Di Dalm testis terdapat banyak saluran
kecil yang disebut tubulus seminiferus. Pada dinding dalam saluran inilah
terjadi proses spermatogenesis.
Pada tubulus
seminiferus, terdapat sel-sel untuk induk sperma tau spermatogenesis yang
diploid. Untuk melangsungkan pembentukan sel sperma, sel spertogonium membelah
secara mitosis dan emnghasilkan spermatosit primer.
Setelah spermatosit
primer terbentuk, pembelahan meiosis terjadi pada sel tersebut. Sel spermatosit
primer mengalami Meiosis I. Terjadi reduksi kromosom sehingga menghasilkan dua
sel spermatosit skunder yang haploid.
Dua sel spermatosit
skunder hasil meiosis I melakukan pembelahan meiosis II dari dua sel spermtosit
skunder tersebut dihasilkan empat sel spermatid.
Sel Spermatid yang
terbentuk mengalami pematangan untukmenjadi sel sperma yang fungsional.
Pematangan meliputi pembentukan tudung akrosom yang menembus sel telur dan
pembentukan flagel.
Pada manusia, Proses
spermatogenesis dari spermatogonium hingga menjadi sperma matang memerlukan
waktu 72 hari. Sperma yang telah matang dilepaskan menuju epididimis. Produksi
sperma pada manusia terjadi secara terus-menerus.
Artikel Tentang Gametogenesis (Gametogenesis pada hewan dan Gametogenesis pada tumbuhan) |
b. Oogenesis
Organ reproduksi hewan
betina yang utama adalah ovarium. Pada organ ini terjadi pembentukan sel telur
atau oogenesis. Sel telur atau ovum berkembang dari sel induk telur atau
oogonium yang diploid, mirip spermatogonium pada spermatogenesis. Namun, pada
oogonium, proses mitosisnya telah terjadi sebelum individu dilahirkan. Setelah
lahir, apda ovarium terdapat sekitar 400.000 oosit primer yang siap memasuki
tahap meiosis.
Oosit primer (2n) akan
mengalami meiosis I menghasilkan oosit skunder yang haploid (n) dan sel yang
lebih kecil yang disebut badan polar I. Saat oosit skunder memasuki profase II
pada meiosis II, oosit tersebut dilepaskan dari ovarium. Peristiwa pelepasan
ini disebut ovulasi.
Oosit skunder yang
dilepaskan bergerak secara pasif dengan bantuan pergerakan cairan dan silia
tuba fallopii menuju uterus. Miosis II yang menghasilkan ovum matang dan badan
polar II tidak akan terjadi sebelum oosit skunder dibuahi oleh sel sperma
(Levine & Miller, 1991: 730). Pada saa sel sperma melakukan penetrasi
menembus permukaan sel telur, meiosis II berlangsung menghasilkan sel ovum
matang dan badan polar II.
Pada individu betina,
oogenesis hanya menghasilkan satu ovum fungsional. Selain itu, pengeluaran sel
ovum tidak terjadi secara serentak dan banyak seperti halnya sel sperma.
2. Gametogenesis Pada
tumbuhan
Pada tumbuhan,
gametogenesis, terjadi pada organ reproduksinya, yakni bunga. Pembentukan gamet
jantan terjadi pada alat reproduksi jantan (kotak spora) dan disebut
mirogametogenesis. Adapun pembentukan gamet betina terjadi pada alat reproduksi
betina (ovarium) dan disebut Megagametogenesis.
a. Mikrogametogenesis
Alat kelamin tumbuhan
angiospermae jantan adalah stamen atau benang sari. Pada organ ini, khususnya
apda kepala sari, terbentuk mikrospora yang berkembang menjadi erbuk sari atau
polen.
Benang sari terdiri
atas kepala sari (antera) dan tangkai sari (filament).S etiap ekapala sari
umumnya memiliki empat kantung serbuk sari (sporangium). Di dalam sporangium,
terdapat banyak sel induk mikrospora. Sel induk tersebut akan berkembang
menjadi serbuk sari.
Langkah pertama dalam
pembentukan serbuk sari adalah mikrosporogenesis (Hospon dan Wessel, 1990 :
468). Proses ini dimulai dengan pembelahan meiosis sel induk mikrospora. Sel
diploid tersebut melalui pembelahan meiosis akan menghasilakn empat sel
mikrospora haploid yang masih berlekatan satu sama lain. Empat sel mikrospora
haploid yang masih berlekatan satu sama lain. Epat sel mikrospora hasil meiosis
akhirnya saling memisah. Langkah kedua mikrogametogenesis, proses pematangan
mikrosora menjadi serbuk sari fungsional. Proses pematangan melibatkan
pembelahan mitosis sel mikrospora dan terjadi dalam dua tahap. Tahap pertama,
terjadipembelahan inti dan sitoplasma sel mikrospora membentuk sel tabung (sel
vegetative) dan sel generative. Sel genertif berada di dalm sel tabung. Dua sel
yang berada dalamsatu dinding sel ini merupakan bentuk serbuk sari matang.
Tahap ke dua, jika
serbuk sari menempel pada putik saat polinasi, sel tabung akan membentuk jalan
tabung bagi sel generative. Saat jalan tabung terus memanjang ke bawah, sel
generative membelah secara mitosis menjadi dua sel generative haploid. Kedua
sel ini nantinya berperan dalam pembuahan ganda.
Artikel Tentang Gametogenesis (Gametogenesis pada hewan dan Gametogenesis pada tumbuhan) |
b. Megagametogenesis
Seperti serbuk sari,
sel telur tumbuhan angiospermae dibentuk di bagian bunga, yaitu pistilum. Pada
organ ni terjadi pembentukan sel telur dan tempat terjadinya fertiliasasi (pembuahan). Pistilum terdiri ataus tiga
bagian, yaitu kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus), dan ovarium. Pada
ovarium inilah tempat sel telur terbentuk.
Pada ovarium terdapat
ovulum atau kantung embrio. Beberapa spesies tumbuhan dapat memiliki ovolum
lebih dari satu sehingga dapat menghasilkan buah dengan banyak biiji. Pada
uraian ini, hanya akan dijelaskan perkembangan pada ovarium dengan satu ovulum.
Di dalam ovulum tersebut terdapat sel induk megaspore.
Megasporogenesis
terjadi di ovarium. Dimulai dengan pembelahan meiosis pada sel induk megaspore
yang menghasilkan 4 sel megaspore haploid. Tiga sel megaspora mengalami
degenerasi, sedangkan satu megaspore tetap hdiuup dan akan mengalami pembelahan
lebih lanjut.
Selanjutnya, terjadi
pematangan melalui megagametogenesis. Pada proses ni satu sel megaspore akan
mengalami tiga kali mitosis. Akan tetapi, pembelahan tersebut tidak diikuti
sitokinesis sehingga hanya terjadi pemebelahan inti sel. Tiga kali pembelahan
mitosis menghasilkan satu sel telur dengan 8 inti sel. Kedelapan inti sel ini
terkumpuul dalam dua kelompok pada ujung yang berlawanan. Satu inti dari setiap
klompok bergerak ke tengah sel. Dua sel di tengah ini adalah itni kutub atau
inti plar.
Sel dengan 8 inti sel
ini disebut juga kandung lembaga yang memiliki satu lubang kecil (mikropil)
tempat masuknya gamet jantan. Terdapat tiga inti dekat mikropil. Dua diantara
disebut sinergi dan satu ini lain merupakan inti telur. Tiga inti pada tempat
yang berlawanan dengan mirkrpil disebut antipoda.
Tiga buah inti di
daerah mikropil dan tiga buah inti antipoda, masing-masing membentuk membrane
sel menjadi 6 buah sel. Dua inti kutub bersatu membentuk satu sel dengan dua
inti sel sehingga di dalam kandung lembaga terdapat 7 sel. Pada saat
fertilisasi, hanya sel telur dan inti sel saja yang dibuah membentuk zigot (2n)
dan endospermae (3n).
Demikianlah Artikel
Tentang Gametogenesis (Gametogenesis pada hewan dan Gametogenesis pada
tumbuhan). Semoga bermanfaat.
Baca juga artikel sebelumnya : Artikel Tentang Pembelahan Meiosis Dan Tahapan Pembelahan Meiosis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar