https://shope.ee/6Kb2s7Y65L

Artikel Tentang Gametogenesis (Gametogenesis pada hewan dan Gametogenesis pada tumbuhan)

Artikel Tentang Gametogenesis (Gametogenesis pada hewan dan Gametogenesis pada tumbuhan) – Hai sahabat, artikel kali ini akan membahas tentang Artikel Tentang Gametogenesis (Gametogenesis pada hewan dan Gametogenesis pada tumbuhan). Silahkan dibaca:

Artikel Tentang Gametogenesis (Gametogenesis pada hewan dan Gametogenesis pada tumbuhan)
Artikel Tentang Gametogenesis (Gametogenesis pada hewan dan Gametogenesis pada tumbuhan)


- Gametogenesis

Gametogenesis adalah proses pembentkan sel gamet, baik gamet jantan maupun betina. Pembelahan sel pada gametogenesis terjadi secara meiosis. Setelah meiosis, terjadi pematangan sel untuk menjadi sel gamet sesuai spesies makhluk hidup.

1. Gametogenesis pada Hewan

Gametogenesis terjadi pada organ reproduksi makhluk hidup multiselular. Pada hewan jantan terjadi di organ testis yang disebut spermatogenesis. Pada hewan betina terjadi di organ ovarium yang disebut oogenesis.

a. Spermatogenesis

Sel sperma atau spermatozoid merupakan hasil dari spermatogenesis. Sel sperma berbentuk lonjong dan berukuran kecil dengan segala flagella pada bagian posterior (ekor). Flagela berfungsi untuk pergerakan sperma menuju sel telur saat fertilasi.

Pembentukan sel sperma terjadi apda organ testis hewan jantan. Di Dalm testis terdapat banyak saluran kecil yang disebut tubulus seminiferus. Pada dinding dalam saluran inilah terjadi proses spermatogenesis.

Pada tubulus seminiferus, terdapat sel-sel untuk induk sperma tau spermatogenesis yang diploid. Untuk melangsungkan pembentukan sel sperma, sel spertogonium membelah secara mitosis dan emnghasilkan spermatosit primer.

Setelah spermatosit primer terbentuk, pembelahan meiosis terjadi pada sel tersebut. Sel spermatosit primer mengalami Meiosis I. Terjadi reduksi kromosom sehingga menghasilkan dua sel spermatosit skunder yang haploid.

Dua sel spermatosit skunder hasil meiosis I melakukan pembelahan meiosis II dari dua sel spermtosit skunder tersebut dihasilkan empat sel spermatid.

Sel Spermatid yang terbentuk mengalami pematangan untukmenjadi sel sperma yang fungsional. Pematangan meliputi pembentukan tudung akrosom yang menembus sel telur dan pembentukan flagel.

Pada manusia, Proses spermatogenesis dari spermatogonium hingga menjadi sperma matang memerlukan waktu 72 hari. Sperma yang telah matang dilepaskan menuju epididimis. Produksi sperma pada manusia terjadi secara terus-menerus.

Artikel Tentang Gametogenesis (Gametogenesis pada hewan dan Gametogenesis pada tumbuhan)
Artikel Tentang Gametogenesis (Gametogenesis pada hewan dan Gametogenesis pada tumbuhan)


b. Oogenesis

Organ reproduksi hewan betina yang utama adalah ovarium. Pada organ ini terjadi pembentukan sel telur atau oogenesis. Sel telur atau ovum berkembang dari sel induk telur atau oogonium yang diploid, mirip spermatogonium pada spermatogenesis. Namun, pada oogonium, proses mitosisnya telah terjadi sebelum individu dilahirkan. Setelah lahir, apda ovarium terdapat sekitar 400.000 oosit primer yang siap memasuki tahap meiosis.

Oosit primer (2n) akan mengalami meiosis I menghasilkan oosit skunder yang haploid (n) dan sel yang lebih kecil yang disebut badan polar I. Saat oosit skunder memasuki profase II pada meiosis II, oosit tersebut dilepaskan dari ovarium. Peristiwa pelepasan ini disebut ovulasi.

Oosit skunder yang dilepaskan bergerak secara pasif dengan bantuan pergerakan cairan dan silia tuba fallopii menuju uterus. Miosis II yang menghasilkan ovum matang dan badan polar II tidak akan terjadi sebelum oosit skunder dibuahi oleh sel sperma (Levine & Miller, 1991: 730). Pada saa sel sperma melakukan penetrasi menembus permukaan sel telur, meiosis II berlangsung menghasilkan sel ovum matang dan badan polar II.

Pada individu betina, oogenesis hanya menghasilkan satu ovum fungsional. Selain itu, pengeluaran sel ovum tidak terjadi secara serentak dan banyak seperti halnya sel sperma.

2. Gametogenesis Pada tumbuhan

Pada tumbuhan, gametogenesis, terjadi pada organ reproduksinya, yakni bunga. Pembentukan gamet jantan terjadi pada alat reproduksi jantan (kotak spora) dan disebut mirogametogenesis. Adapun pembentukan gamet betina terjadi pada alat reproduksi betina (ovarium) dan disebut Megagametogenesis.

a. Mikrogametogenesis

Alat kelamin tumbuhan angiospermae jantan adalah stamen atau benang sari. Pada organ ini, khususnya apda kepala sari, terbentuk mikrospora yang berkembang menjadi erbuk sari atau polen.
Benang sari terdiri atas kepala sari (antera) dan tangkai sari (filament).S etiap ekapala sari umumnya memiliki empat kantung serbuk sari (sporangium). Di dalam sporangium, terdapat banyak sel induk mikrospora. Sel induk tersebut akan berkembang menjadi serbuk sari.

Langkah pertama dalam pembentukan serbuk sari adalah mikrosporogenesis (Hospon dan Wessel, 1990 : 468). Proses ini dimulai dengan pembelahan meiosis sel induk mikrospora. Sel diploid tersebut melalui pembelahan meiosis akan menghasilakn empat sel mikrospora haploid yang masih berlekatan satu sama lain. Empat sel mikrospora haploid yang masih berlekatan satu sama lain. Epat sel mikrospora hasil meiosis akhirnya saling memisah. Langkah kedua mikrogametogenesis, proses pematangan mikrosora menjadi serbuk sari fungsional. Proses pematangan melibatkan pembelahan mitosis sel mikrospora dan terjadi dalam dua tahap. Tahap pertama, terjadipembelahan inti dan sitoplasma sel mikrospora membentuk sel tabung (sel vegetative) dan sel generative. Sel genertif berada di dalm sel tabung. Dua sel yang berada dalamsatu dinding sel ini merupakan bentuk serbuk sari matang.

Tahap ke dua, jika serbuk sari menempel pada putik saat polinasi, sel tabung akan membentuk jalan tabung bagi sel generative. Saat jalan tabung terus memanjang ke bawah, sel generative membelah secara mitosis menjadi dua sel generative haploid. Kedua sel ini nantinya berperan dalam pembuahan ganda.

Artikel Tentang Gametogenesis (Gametogenesis pada hewan dan Gametogenesis pada tumbuhan)
Artikel Tentang Gametogenesis (Gametogenesis pada hewan dan Gametogenesis pada tumbuhan)


b. Megagametogenesis

Seperti serbuk sari, sel telur tumbuhan angiospermae dibentuk di bagian bunga, yaitu pistilum. Pada organ ni terjadi pembentukan sel telur dan tempat terjadinya fertiliasasi  (pembuahan). Pistilum terdiri ataus tiga bagian, yaitu kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus), dan ovarium. Pada ovarium inilah tempat sel telur terbentuk.

Pada ovarium terdapat ovulum atau kantung embrio. Beberapa spesies tumbuhan dapat memiliki ovolum lebih dari satu sehingga dapat menghasilkan buah dengan banyak biiji. Pada uraian ini, hanya akan dijelaskan perkembangan pada ovarium dengan satu ovulum. Di dalam ovulum tersebut terdapat sel induk megaspore.

Megasporogenesis terjadi di ovarium. Dimulai dengan pembelahan meiosis pada sel induk megaspore yang menghasilkan 4 sel megaspore haploid. Tiga sel megaspora mengalami degenerasi, sedangkan satu megaspore tetap hdiuup dan akan mengalami pembelahan lebih lanjut.

Selanjutnya, terjadi pematangan melalui megagametogenesis. Pada proses ni satu sel megaspore akan mengalami tiga kali mitosis. Akan tetapi, pembelahan tersebut tidak diikuti sitokinesis sehingga hanya terjadi pemebelahan inti sel. Tiga kali pembelahan mitosis menghasilkan satu sel telur dengan 8 inti sel. Kedelapan inti sel ini terkumpuul dalam dua kelompok pada ujung yang berlawanan. Satu inti dari setiap klompok bergerak ke tengah sel. Dua sel di tengah ini adalah itni kutub atau inti plar.
Sel dengan 8 inti sel ini disebut juga kandung lembaga yang memiliki satu lubang kecil (mikropil) tempat masuknya gamet jantan. Terdapat tiga inti dekat mikropil. Dua diantara disebut sinergi dan satu ini lain merupakan inti telur. Tiga inti pada tempat yang berlawanan dengan mirkrpil disebut antipoda.

Tiga buah inti di daerah mikropil dan tiga buah inti antipoda, masing-masing membentuk membrane sel menjadi 6 buah sel. Dua inti kutub bersatu membentuk satu sel dengan dua inti sel sehingga di dalam kandung lembaga terdapat 7 sel. Pada saat fertilisasi, hanya sel telur dan inti sel saja yang dibuah membentuk zigot (2n) dan endospermae (3n).

Demikianlah Artikel Tentang Gametogenesis (Gametogenesis pada hewan dan Gametogenesis pada tumbuhan). Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga

  • 4 Pilihan Dalam Berkehidupan - 4 pilihan dalam berkehidupan :Ada 4 Pilihan dalam berkehidupan, kamu bisa pilih salah satunya, atau lebih dari itu :1. Dengan kedudukan Jadilah yang paling...
    6 bulan yang lalu

Artikel Tentang Hasil Budaya Manusia Purba Dalam Sejarah (Zaman Batu dan Zaman Logam)

Artikel Tentang Hasil Budaya Manusia Purba Dalam Sejarah (Zaman Batu dan Zaman Logam) – Hai sahabat, kali ini kita akan membahas tentang A...