Artikel Yang membahas
Tentang Mekanisme Sintesis Protein – Hai shabat, artikel kali ini kita akan
membahas tentang Mekanisme Sintesis Protein. Yuk, langsung dibaca:
Artikel Yang membahas Tentang Mekanisme Sintesis Protein |
Seperti yang telah anda
ketahui, DNA menentukan sifat makhluk hidup. DNA menentukan urutan asam amino
pada setiap protein yang disintesis. Proses sintesis protein adalah proses
kompleks. Dalam proses tersebut diperlukan 20 macam asam amino ; Mrna dan Trna
sebagai pelaksana: ATP sebagai sumber energi; enzim RNA polymerase.
Secara garis besar, sitnesis
protein dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahap transkripsi dan tahap
translasi.
a. Transkripsi
Proses transkripsi,
sesuai namanya merupakan proses pencetakan atas penulisan ulang DNA ke dalam
Mrna. Proses ini terjadi di dalam nukleus.
Pada tahap ini,setiap
basa nitrogen DNA dikodekan ke dalam basa nitrogen RNA. Misalnya, jika urutan
basa nitrogen DNA adalah ACG TAG CTA, maka urutan Mrna hasil transkripsi UGC
AUC GAU.
Tahap transkripsi dapat
dibagi lagi menjadi tiga tahap, aitu iniasi, elongasi, dan terminasi.
1. Iniasi
Tahap ini diawali oleh
melekatnya enzim RNA polymerase pada Pita DNA pada titik awal. Pita DNA akan
terbuka, akibatnya basa nitrogen pada pita tesebut menjad bebas. Basa nitrogen
pada salah satu pita tersebtu akan menjadi cetakan Mrna. Pita DNA ini disebut
juga pita bermkana atau sense. Adapun pita yang tidak ditranskripsi disebut
pita tak bermakna atau antisense. Enzim RNA polymerase mulai menyintesis RNA
dari titik awal pita.
2. Elongasi
(Pemanjangan)
Enzim RNA polymerase
akan terus membentuk MRNA hingga terbentuk pita MRNA. Pita Mrna ini akan terus
memanjang. Oleh karena itu, tahap ini disebut tahap elongasi.
3. Teriminasi
Pada saat enzim RNA
polymerase sampai pada tempat pembehentian (terminal site) DNA, transkripsi
akan terhenti. Setelah itu, MRNA dibebaskan dan RNA polimerasi terlepas dari
DNA. DNA akan kembali seperti bentuknya semula. Hasil dari transkripsi, yakni
MRNA selanjutnya akan keluar dari inti sel mellaui membrane inti menuju
sitoplasma.
b. Translasi
Tahap translasi adalah
tahap penerjemahan kode MRNA oleh TRNA ke dalam urutan asam amino. Tahap ini
terjadi di dalam sitoplasma dengan bantuan ribosom.
Ribosom merupakan salah
satu organel dalam sitoplasma yang berepran dalam sintesis protein. Ribossom
terdiri atas dua bagian, yaitu subunit besar dan subunit kecil. Ribosom
mengandung protein dan RRNA.
Tahap translasi mirip
tahap transkripsi. Keduanya menggunakan enzim untuk membuat rantai polimer
polinukleotida fpada transkripsi dan polipeptida pada translasi. Pada proses
translasi juga terjadi tahap inisiasi, elongasi, dan terminasi.
Pada tahap translasi
kode genetic atau kodon dari MRNA diterjemahkan menjadi rangkaian asam amino.
Apakah kodon itu? Kodon merupakan urutan tiga basa nitrogen pada MRNA. Setiap
urutan tiga basa tersebut memiliki arti khusus yang dapat diterjemahkan dalam
proses translasi. Urutan tiga basa tersebut dikenal sebgai Triplet. Misalnya,
AUG, AAA, UCA, dan UUA.
Kodon pada mrna Dikenali oleh antikodon pada TRNA.
Jika urutan triplet pada mrna adalah AUG AAA UCA UUA maka urutan antikodonnya
adalah UAC UUU AGU AAU. Triplet antikodon terletak pada satu sisi TRNA. Pada
sisi lain, TRNA Membawa asam amino yang sesuai dengan pesanan kudon.
Dari 64 macam triplet
kodon, terdapat 61 macam yang dapat mengkodekan 20 macam asam amino. Akibatnya,
terdapat beberapa asam amino yang dapat dikodekan oleh lebih dari satu triplet
atau disebut juga kodon sinonim. Tiga triplet lainnya tidak mengodekan ama
amino, tetapi berfungsi sebagai kodon stop, triplet yang memerintahkan penghentian
proses translasi. Selain kodonstrop, terdapat juga kodon start yang
memerintahkan dimulainya proses translasi, yaitu kodon AUG dan berfungsi juga
sebagia pengode asam amino metionin.
Artikel Yang membahas Tentang Mekanisme Sintesis Protein |
Translasi dimulai
ketika MRNA dan TRNA inisiator berikatan dengan ribosom subunit kecil. Molekul
TNRA inisiator merupakan molekul yang membawa asam amino pertama dan merupakan
komplemen kodon AUG (Kodon start). Biasanya asam amino metionin. Antioksidan
pada TRNA inisiator adalah UAC. Setelah tu, ribosom subunit besar berikatan
dngan ribosom subunit kecil. Fase inisiasi ini sempurna setelah terbentuknya
ribosom yang fungsional.
Elongasi terjadi
setelah TRNA kedua berikatan dengan kdon selanjutnya setelha kodon start.
Misalnya, kodon lain setelah kodon star adalah GUC, maka akan berikatan dengan
antikodon tRNA CAG yang membawa asam amino valin. Kedua asam amino, metionin
dan valin, akan berikatan dengan bantuan enzim petidil transferase.
Setelah mentionin dan
valin berkatan, Trna YANG AWALNYA MEMBAWA METIONIN, dilepaskan dari ribosom.
Kemudian, ribosom bergerak pada molekul Mrna sepanjang satu kodon. Pergerakan
ini membuat Trna BERGERAK KE TEmpat yang ditinggalkan Trna. MOLEKUL trna
KETIGA, KEMUDIAN BERIKATAN DENGAN KDOON Mrna ketiga dan mebawa asam amino
lainnya. Proses elongasi ini terus mengikatkan asam amino hingga terbentuk
rantai polipeptida.
Translasi terhenti
ketika ribosom mencapai kodon stop dan MRNA. Kodon Stop tidak berikatan dengan
Trna, namun ia berikatan dengan protein kusus yang disebut release-factors
(Faktor terlepas). Faktor pelepas menghentikan translasi dan menghidrolisis
ikatan antara asam amino terakhir pada rantai polipeptida baru dan TRNA-nya.
Pada proses sintesis
protein, satu macam gen umumnya hanya mengatur satu sintesis Polipeptida.
Polipeptida yang terbentuk terlebih dahulu dimodifikasi untuk menjadi protein
yang fungsional. Misalnya, beberapa polipeptida harus disatukan untuk membentuk
satu protein yang memiliki fungsi tertentu.
Demikianlah Artikel
Yang membahas Tentang Mekanisme Sintesis Protein. Semoga bermanfaat.
Baca juga artikel sebelumnya : Artikel Tentang Sintesis Protein dan Proses Sintesis Protein
Tidak ada komentar:
Posting Komentar