Konsep Wilayah dan Perwilayahan | Artikel Wilayah dan Perwilayahan - Banyak istilah yang sepintas hampir sama dengan wilayah.
Kesalahan penggunaan istilah lain yang diidentikkan dengan pengertian wilayah,
sering kita temui dalam kehiupan sehari-hari. Padahal, diantara istilah-istilah
yang digunakan tersebut jelas sangat berbeda. Istilah yang dimaksud misalnya,
lokasi, daerah dan kawasan.
Kalau membicarakan terpat terjadinya suatu gejala atau
fenomena, maka kamu sedang membicarakan lokasi. Contoh lokasi pabrik, maka akan
membicarakan tempat dimana pabrik itu didirikan. Lokasi banjir, maka akan
membicarakan tempat dimana air itu mengenangi.
Konsep Wilayah dan Perwilayahan | Artikel Wilayah dan Perwilayahan |
Akan tetapi, jika kamu membicarakan tempat yang berhubungann
dengan lokasi dan situasi ruang yang ada di tempat tersebut, maka anda sedang
membicarakan daerah. Contoh daerah pesisir, maka akan membicarakan tempat yang
dekat dengan laut, udaranya agak panas, banyak pohon kelapa, dan lain-lain.
Daerah pedesaan, maka akan mebicarakan tempat yang sering terjadi gempa, jenis
dan kekuatan gempa, serta dampak gempa pada masyarakat di sekitarnya.
Adakalanya, anda membicarakan tempat yang berhubungan dengan
penggunaan dan peruntukkan tertentu, maka anda sedang membicarakan kawasan.
Dapat dikatakan bahwa kawasan merupakan bagian dari wilayah. Misalnya dalam
suatu wilayah pedesaan terdapat kawasan perkampungan, kawasan pertanian,
kawasan kehutanan. Demikian pula pada wilayah perkotaan terdapat kawasan
pemukiman, kawasan perkantoran, kawasan perniagaan, kawasan industri, kawasan
rekreasi dan sebagainya.
Sedangkan pengertian wilayah itu sendiri merupakan suatu
tempat di permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu yang khas, yang
membedakan diri dari wilayah-wilayah lain di sekitarnya. Dalam studi geografi,
pengertian wilayah merupakan suatu region. Contoh : Wilayah pemukiman, maka
dapat dibedakan dengan wilayah perdagangan walaupun mungkin di dalamnya
terdapat aktivitas pertanian : Wilayah industri, maka dapat dibedakan dengan
wilayah nonindustri, misalnya pertanian walaupun mngkin di dalamnya terdapat
perumahan-perumahan penduduk.
Karakteristik terpenting yang harus dimiliki sebagai suatu
wilayah, yaitu terdapatnya homogenitas tertentu yang khas. Karakteristik yang
khas ini dapat berupa aspek fisis (Alam), aspek cultural (budaya dan manusianya), maupun perpaduan antara
berbagai aspek yang dapat menjadikan wilayah tersebut memiliki homogenitas.
Berdasarkan aspek fisik, kekhususan wilayah dapat terjadi karena adanya
perbedaan faktor alam, misalnya keterbatasan sumber daya alam. Berdasarkan
aspek sosial budaya, misalnya kebudaan dan penguasan teknologi yang dimiliki
manusia dapat menjadikan suatu wilayah lebih maju. Dengan demikian, suatu
wilayah atau region adalah suatu komplek keruangan atau komplek territorial
yang terdiri atas penyebaran gejala-gejala yang berbeda sesamanya, yang
mengungkapkan suatu keseluruhan aspek tertentu (fisik maupun cultural) sebagai
ruang geografi.
Suatu wilayah merupakan kesatuan ekosistem yang terdiri atas
komponen biotik (manusia, hewan, dan tumbuhan) dan abiotik (air, udara, tanah).
Seluruh komponen tersebut akan berinteraksi dalam suatu wilayah. Interaksi
antarkomponen tersebut akan menyebabkan terjadinya perbedaan antara wilayah
yang satu dan wilayah yang lainnya, baik dari segi ukuran maupun karakteristik
wilayah.
Wilayah atau region ini merupakan wilayah gografi yang
ukurannya bervariasi, dari yang sangat luas sampai yang terbatas. Dari
pengertian tersebut, wilayah dapat pula dibedakan sebagai berikut :
1. Pengertian internasional : Wilayah dapat meliputi
beberapa Negara yang mempunyai kesatuan alam dan kesatuan manusia, misalnya :
Wilayah asia Tenggara, wilayah asia timur, Wilayah amerika Utara, Amerika
latin, Eropa barat, Eropa timur dan sebagainya.
2. Pengertian nasional : Wilayah merupakan sebagian dari
Negara, tetapi bagian tersebut mempunyai kesatuan alam dan kesatuan manusia,
misalnya : Pantai timur sumatera, pantai utara jawa, dataran tinggi bandung dan
sebagainya.
ITulah sebabnya mengapa konsep wilaya ini penting dipelajari
dalam Geografi. Karena, konsep wilayah merupakan salah satu konsep dasar
geografi yang diperlukan untuk memahami dan menganalisis interaksi keruangan,
gerakan orang, barang dan jasa, serta perubahan-perubahan yang terjadi sebagai
hasil interaksi antara manusia dan alam.
Secara umum, konsep wilayah dapat ditinjau dari beberapa
aspek. Dalam ilmu geografi, wilayah dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
wilayah formal (formal region) dan wilayah fungsional (functional region). Apa
yang dimaksud keduanya? Secara lebih rinci akan diuraikan sebagai berikut :
1. Wilayah Formal
Wilayah formal disebut juga wilayah uniform, yaitu suatu
wilayah yang dibentuk oleh adanya kesamaan kenampakan (homogenitas), Misalnya
kenampakan kesamaan dalam hal fisik muka bumi, iklim, vegetasi, tanah bentuh
lahan, penggunaan lahan yang ada dalam wilayah tersebut, baik secara terpisah
maupun berupa gabungan dari berbagai aspek. Karena itu, wilayah yang demikian,
mempunyai bentu-bentuk penggunaan lahan denga pola umum dari aktivitas
industri, pertanian, pemukiman, perkebunan,dan bentuk-bentuk penggunaan lahan
yang relativetetap. Karena itu, wilayah formal lebih bersifat statis, Misalnya,
lembah sungai yang dicirikan oleh daerah alirannya, di kota besar daerah CBD (
Central business District), zone pemukiman, zone pinggiran kota juga merupakan
region formal.
Tiap-tiap wialyah ada yang dibatasi oleh batas yang jelas
misalnya, aliran sungai, jalan, igir (puncak pegunungan), gawir, selat dan
laut. Tetapi ada juga wilayah yang batasannya samar atau tidak jelas misalnya
batas wilayah pedesaan, batas wilayah hutan hujan tropika, dan batas wilayah
konservasi. Akan tetapi, dalam konsep wilayah formal yang dipentingkan bukanlah
pengenalan tentang batas-batas luar wilayah, melainkan tentan mengenal bagian
inti wilayah. Hal ini disebabkan sulitnya dalam melakukan pembatasan wilayah
(deliminati) tehadap wilayah homogeny, sehingga muncullah istilah wilayah inti
(core region).
Wilayah inti adalah bagian dari suatu wilayah yang memiliki
derajat deferensiasi paling besar, dibandingkan dengan wilayah lain dan umumnya
terletak di bagian tengah. Wilayah inti tesebut, umumnya merupakan wilayah yang
pertama kali berkembang dan menjadi pusat pertumbuhan apabila kondisi fisik di
sekitarnya memungkinkan. Makin jauh letak suatu wilayah dari wilyah inti, maka
makin lemah pengaruh wilayah inti dan menjadikan wilayah tersebut sebagai zona
transisi yang mendapat pengaruh dari wilayah inti yang lain. Adapun batas-batas
wilayahnya mempunyai perbedaan paling kecil dengan wilayah tetangganya.
Salah satu hal yang perlu kamu ketahui, karena wilayah
formal ini lebih bersifat statis, maka yang dimaksud dengan wilayah inti (core
region) tersebut bukanlah merupakan pusat yang dapat menimbulkan interaksi di
dalamnya yang menjadi dinamis. Tetapi, hanya merupakan jantung wilayah
(heartland area) yang pertama kali mengalami perkembangan.
Konsep Wilayah dan Perwilayahan | Artikel Wilayah dan Perwilayahan |
Wilayah formal merupakan wilayah yang didasarkan pada gejala
atau objek yang ada di tempat tersebut baik bersifat fisikal seperti kemiringan
lereng, penggunaan lahan, flora, fauna, curah hujan, gempa atau yang lainnya.
Maupu didasarkan pada objek atau gejala
yang bersifat sosial seperti pendidikan, tingkat ekonomi, mata pencaharian dan
tingkat pendapatan. Penamaan wilayah formal dapat juga didasarkan oleh objek
atau gejala yang bersifat budaya (adat istiadat) seperti wilayah suku terasing,
wilayah perkotaan dan wilayah pedesaan. Di dalam administrasi pemerintahan
suatu daerah dapat dibagi-bagi lagi menjadi beberapa wilayah. Misalnya, wilayah
Negara, wilayah provinsi, wilayah kabupaten, wilayah kecamatan, wilayah
desa/kelurahan, wilayah kampung atau rukun warga, atau wilayah rukun tetangga.
Wialyah formal di lapangan sangat mudah dikenali, misalnya
nama yang terpampang di jalan, atua melihat beberapa obejk atau gejala yang ada
di tempat tersebut misalnya bukit, gunung, tanaman atau yang lainnya.
2. Wilayah Fungsional
Di dalam konsep ini tercermin adanya suatu pola keragaman
dalam suatu wilayah. Di dalam batas-batas tertentu, terbentuk suatu kesatuan
hubungan dan pola kebergantungan yang biasanya terkontrol oleh sebuah titik
pusat yang penekanannya pada hubungan fungsional. Karena itu, wilayah seperti
ini dinamakan wilayah fungsional atau disebut juga region nodal. Wilayah ini
bersifat dinamis, karena ditandai oleh adanya gerakan dari dan ke pusat. Pusat
dari suatu wilayah fungsional disebut node.Sejauh mana node dapat menarik
daerah sekitarnya sehingga tercipta interaksi maksimal, sejauh itulah batas
region nodal.
Contoh Sederhana, dapat kamu amati pada masyarakat
tradisional atau praindustri, pada pusat perkampungan dapat memenuhi
kebutuhannya secara mandiri. Lahan pedesaan dapat menyediakan berbagai
kebutuhan penduduk seperti makanan, bahan bakar dan pakaian sederhana.
Perkampungan merupakan pusat tempat dibuatnya
berbagai keputusan yang menyangkut kehidupan warga kampungan, dan perkampungan
pun merupakan pusat pergerakan manusia atau penduduk kampung dan hewan sebagai
alat bantu pembajakan lahan pertaniannya ke lahan pertanian setiap pagi dan
pulang pada siang atau sore harinya.
Pada masyarakat yang lebih maju, jumlah penduduk lebih
banyak dan menyebar. Lokasi pasar, sekolah, pusat kesehatan umumnya
terkonsentrasi dalam satu tempat tertentu. Tempat tertentu tersebut merupakan
wilayah nodalnya. Para petani menjual hasil panennya di pasar, anak-anak ke
sekolah, ibu-ibu berbelanja ke wilayah pusat perbelanjaan, para karyawan pabrik
pergi setiap hari kerja ke wilayah pusat industri.
Pada skala besar, contoh wilayah nodal adalah ibukota dan
kota-kota besar. Wilayah-wilayah tersebut merupakan pusat interaksi antara
daerah yang satu dan daerah yang lain karena terdapat aktivitas yang
terorganisasi dan dinamis. Adanya daerah hinterland di luar daerah intinya,
merupakan ciri wilayah nodal. Karena, pada daerah hinterland umumnya terjadi
pergerakan arus barang maupun manusia untuk menuju kea rah pusatnya atau kota.
Dengan demikian, wilayah nodal merupakan sebuah sistem atau region organic,
karena di dalam wilayah ini terdapat hubungan yang hidup.
Konsep Wilayah dan Perwilayahan | Artikel Wilayah dan Perwilayahan |
Suatu wilayah nodal terdapat empat unsur penting , sebagai
berikut :
1. Adanya arus barang, ide/gagasan dan manusia
2. Adanya node/pusat yang menjadi pusat pertemuan arus
tersebut secara terorganisir
3. Adanya wilayah yang makin meluas
4. Adanya jarring-jaring rute tempat berlangsungnya tukar
menukar.
Wilayah nodal nampak dinamis, tidak statis seperti wilayah
formal. Karena didefinisikan sebagai gerakan, bukan objek yang statis dan
terdapat fungsi suatu tempat sebagai sirkulasi. Pada wilayah tersebut, terdapat
aktivitas yang diorganisasi dan umumnya bersifat lebih dinamis seperti gerakan
orang, barang, berita atau pesan. Wilayah formal tidak perlu memili core
(inti), walaupun dalam beberapa hal memiliki hearland area (wilayah jantung).
Heartland area adalah daerah yang kenampakan dari suatu criteria tertentu
sangat jelas kenampakannya.
Pusat kegiatan, berkembang karena adanya kebutuhan manusia,
baik kebutuhan biologis maupun kebutuhan sosial. Kebutuhan tersebut sangat
beragam dan tidak mungkin seluruhnya dapat dipenuhi oleh sendiri. Mereka perlu
kerjasama atau saling tukar menukar barang dengan orang lain yang berbeda
produksinya. Timbulla pertukaran atau proses jual beli pada masyarakat modern,
mulai dari jual beli barang sampai jasa. Dengan demikian, dalam wilayah nodal
tidak hanya terlibat sejumlah orang tetapi juga barang, jasa, transportasi dan
berbagai aturan sehingga membentuk suatu sistem yang saling menunjang.
Misalnya, Kota Cirebon di Jawa Barat merupakan suatu wilayah pertemuan lalu
lintas darat antara wilayah timur ke arah Jakarta atau ke Arah Bandung, Daerah
ini akan sangat terasa sekali pada saat menjelang dan sesudah hari Idul Fitri
dengan arus lalu lintas yang padat dan macet. Wilayah tersebut dinamakan
wilayah fungsional (nodal) bagi pengendalian kelancaran arus lalu lintas.
3. Pewilayahan (regionalisasi)
Peilayahan dalam hal geografi disebut juga reionalisasi
merupakan suatu upaya mengelompokkan atau mengklasifikasikan unsur-unsur yang
sama. Mengingat lokasi-lokasi di muka bumi jumlahnya tak terbatas, maka kamu
harus menyusun dan mengelompokkan serangkaian lokasi yang mempunyai sifat-sifat
yang sama menurut criteria tertentu. Sehingga informasi dapat diperoleh secara
efisien dan efektif.
Salah satu sifat umum yang penting di permukaan bumi ialah
bahwa tempat-tempat seringkali saling berdekatan satu sama lain. Tujuan
pembentukan region ialah membuat lebih sederhana dengan cara menyatukan
tempat-tempat berdekatan menjadi satu kelompok.
Di dalam pembagian wilayah, kamu tidak dapat mengatakan
pembagian itu salah atau benar, karena setiap pengelompokkan dapat disesuaikan
dengan kebutuhan, kepentingan, dan tujuannya. Lalu apa tujuan dari perwilayahan
itu? Tujuan perwilayahan di permukaan bumi ini, antara lain sebagai berikut :
1. Memisahkan sesuatu yang berguna dari yang kurang berguna
2. Mengurutkan keanekaragaman permukaan bumi
3. Menyederhanakan informasi dari suatu gejala atau fenomena
di permukaan bumi yang sangat beragam
4. Memantau perubahan-perubahan yang terjadi baik gejala
alam maupun manusia.
Perwilayahan selalu berdasarkan criteria dan kepentingan tertentu.
Contoh, pembagian wilayah berdasarkan iklim, maka permukaan bumi dapat
dibedakan atas unsur cuaca, sperti suhu, curah hujan, penguapan, kelembapan,
dan angin. Pewilayahan menurut iklim ini sangat berguna misalnya untuk
mengetahui penyebaran hewan dan tumbuhan, tetapi mungkin kurang berguna dalam
hal komunikasi atau transportasi.
Terdapat cara pembuatan region dengan langkah-langkahyang
dapat kamu lakukan sebagai berikut :
a. Pembuata wilayah uniform
1. Mengelompokkan tempat-tempat berdasarkan jenis objek atau
peristiwa yang kamu inginkan. Misalnya, jika kamu bertujuan membagi suatu
wilayah ke dalam region-region bentang alam (landform), maka kamu harus
mengelompokkan wilayah itu menjadi tipe permukaan lahan, seperti dataran
rendah, perbukitan, dan pegunungan.
2. Mengelompokkan jenis atau tipe-tipe yang sama dari
objek-objek dan menarik garis batas yang memisahkan stetiap zone tersebut
dengan cara:
a. Region sedapat mungkin harus homogeny yaitu memiliki
tingkatkesamaan yang kuat di antara tempat-tempat yang ada dalam setiap region
b. Setiap bagian dari region itu harus merupakan satu
kesinambungan, jadi tidak ada bagian tang tidak termasuk ke dalam salah satu
region.
c. Semua tempat harus ditentukan menjadi beberapa region dan
tidak ada satu tempat yang dikelompokkan ke dalam lebih dari satu region.
Jika suatu wilayah mempunyai kenampakan majemuk atau menjadi
wilayah transisi yang mempunyai ciri ganda, maka zone transisi ini menjadi
region tersendiri.
Jika kamu bertujuan membagi wilayah berdasarkan aspek-aspek
tertentu atau criteria yang berbeda sangatlah sulit, karena ukurannya tidak
jelas atau tidak terbatas sehingga sulit menentukan dasarnya. Jadi, langkah
utama di dalam pembuatan pewilayahan ialah menentukan kriterianya, kemudian
batas-batasnya dan sifat-sifat itu sangat jelas ada. Daerah yang memiliki
karakter sangat jelas disebut heartland. Kemudian tentukan sampai batas mana
suatu karakter itu tidak dominan lagi, maka buatkan batas luarnya. Wilayah yang memilikikarakter berbeda dengan
wilayah utama, jadikan wilayah yang lain dengan karakter yang berbeda pula.
Hanya kamu akan sering kesulitan ketika harus menentukan batas wilayah
transisi.
Konsep Wilayah dan Perwilayahan | Artikel Wilayah dan Perwilayahan |
b. Pembuatan wilayah nodal
Di dalam pembuatan wilayah nodal, kamu harus memperhatikan
core area atau daerah inti. Ciri reion nodal ialah adanya gerakan yang mengarah
ke titik pusat. Sementara daerah belakang penopang tau yang terpengaruhnya
sering disebut sebagai hinterland. Hinterland sebuah kota dapat dicirikan dari
adanya gerakan pekerja yangbergerak menuju kea rah kota atau mungkin zonanya
lebih luas lagi, seperti pedesaan tempat orang-orang bergerak untuk bekerja
atau berbelanja atau berusaha ke kota.
Kota adalah contoh baik untuk penyebarluasan informasi,
seperti surat kabar dari kota akan beredar menyebera ke berbagai daerah,
demikian pula siaran radio, TV dan sumber informasi lainyna pelayanan khusus
kota seperti bus kota atau angkot, sirkulasi barang, buku, pengawasan politik,
pelayanan adminsitrasi terpusat di perkotaan. Dengan kata lain luas wilayah pengaruh
dari pusat kota ke darah pinggiran akan berbeda-beda.
Menentukan unsure gerakan dalam pembentukan region nodal
sangat penting, karena setiap unsur itu mungkin punya jarak yang berbeda. Untuk
hal ini dapat kamu ambil contoh jika kota bandung sebagai pusatnya,
gerakan-gerakan yang menuju ke dan dari ktoa bandung sangatlah banyak. Ada
pekerja harian, surat kabar, pelayanan sekolah, rumah sakit, atau pun pelayanan
administrasi. Setiap unsure itu mempunyai jarak yang berbeda. Dapat kamu
pastikan para pekerja batas terjauhnya ialah batas kabupaten bandung, pelayanan
sekolah SMA dampai kabupaten sekitar Kabupaten bandung seperti daerah Cianjur,
subang, garut dan sebagainya, pelayanan perguruan tinggi sampai batas pulau
jawa, pelayanan rumah sakit dan administrasi sampai wilayah jawa barat.
Suatu kota besar seperti metropolitan darah hinterland-nya
bisa seluas dunia. Contoh : Tokyo, LLondon, New York, Los Angeles, dan
lain-lain. Kota-kota metropolitan tersebut bisa merpakan pusat pelayanan
tertentu yang hinterlandnya dunia.Didalam menentukan criteria wilayah nodal sama se perti
wilayah formal, yaitu dapat berbeda-beda tergantung dari tujuan kita. Ketika
menarik batas dua atau lebih wilayah harus ditentukan dulu kriterianya secara
jelas. Mungkin saja akan terjadi tumpang tindih (overlapping) antara dua
wilatah, maka wilayah seperti inni harus dijadikan wilayah tersendiri pula.
.
.
.
Tag: Konsep Wilayah dan Perwilayahan | Artikel Wilayah dan Perwilayahan, Konsep Wilayah dan Perwilayahan | Artikel Wilayah dan Perwilayahan, Konsep Wilayah dan Perwilayahan | Artikel Wilayah dan Perwilayahan, Konsep Wilayah dan Perwilayahan | Artikel Wilayah dan Perwilayahan, Konsep Wilayah dan Perwilayahan | Artikel Wilayah dan Perwilayahan, contoh konsep wilayah
konsep wilayah berdasarkan tipe
konsep wilayah dan tata ruang
tipe tipe wilayah
pembangunan dan pengembangan wilayah
konsep wilayah menurut para ahli
wilayah dan perwilayahan ppt
makalah wilayah dan perwilayahan, contoh konsep wilayah
konsep wilayah berdasarkan tipe
konsep wilayah dan tata ruang
tipe tipe wilayah
pembangunan dan pengembangan wilayah
konsep wilayah menurut para ahli
wilayah dan perwilayahan ppt
makalah wilayah dan perwilayahan, contoh konsep wilayah
konsep wilayah berdasarkan tipe
konsep wilayah dan tata ruang
tipe tipe wilayah
pembangunan dan pengembangan wilayah
konsep wilayah menurut para ahli
wilayah dan perwilayahan ppt
makalah wilayah dan perwilayahan
.
.
.
Tag: Konsep Wilayah dan Perwilayahan | Artikel Wilayah dan Perwilayahan, Konsep Wilayah dan Perwilayahan | Artikel Wilayah dan Perwilayahan, Konsep Wilayah dan Perwilayahan | Artikel Wilayah dan Perwilayahan, Konsep Wilayah dan Perwilayahan | Artikel Wilayah dan Perwilayahan, Konsep Wilayah dan Perwilayahan | Artikel Wilayah dan Perwilayahan, contoh konsep wilayah
konsep wilayah berdasarkan tipe
konsep wilayah dan tata ruang
tipe tipe wilayah
pembangunan dan pengembangan wilayah
konsep wilayah menurut para ahli
wilayah dan perwilayahan ppt
makalah wilayah dan perwilayahan, contoh konsep wilayah
konsep wilayah berdasarkan tipe
konsep wilayah dan tata ruang
tipe tipe wilayah
pembangunan dan pengembangan wilayah
konsep wilayah menurut para ahli
wilayah dan perwilayahan ppt
makalah wilayah dan perwilayahan, contoh konsep wilayah
konsep wilayah berdasarkan tipe
konsep wilayah dan tata ruang
tipe tipe wilayah
pembangunan dan pengembangan wilayah
konsep wilayah menurut para ahli
wilayah dan perwilayahan ppt
makalah wilayah dan perwilayahan
Terima kasih
BalasHapusNice
BalasHapusBila kita telaah lebih lanjut, kita akan mendapati kebanyakan pola lokasi Desa umumnya berbentuk konsentris. Dan umumnya, Kantor Kepala Desa menjadi pusatnya. Di pulau Jawa, bentuk pengaturan desa pada umumnya memiliki pola yang hampir sama. Di mana pusat pemerintahan desa biasanya terletak di tengah-tengah desa tersebut. Tidak hanya Kantor Kepala Desa, biasanya di tengah-tengah desa dengan pola konsentris terdapat lumbung padi, pekuburan desa, tempat pemandian umum, pasar, masjid, gardu-gardu dan sekolah
BalasHapus