Pengertian Stratifikasi Sosial Dan Faktor-faktor
pembentuk Stratifikasi Sosial – Hai sahabat pada artikel kali ini kita akan
belajar tentang Pengertian Stratifikasi sosial dan faktor-faktor pembentuk stratifikasi
sosial. Yuk langsung dibahas.
Pengertian Stratifikasi Sosial Dan Faktor-faktor pembentuk Stratifikasi Sosial |
1. Pengertian Stratifikasi Sosial
Di dalam masyarakat, ada orang-orang tertentu yang
menduduki kelas sosiasl lebih tinggi, sedang yang lainnya berada di kelas
sosial lebih rendah. Perbedaan kedudukan diukur menurut penilaian warga
masyarakat yang bersangkutan. Secara umum, kedudukan setiap warga masyarakat
dapat dibagi dalam tiga strata (tiga lapis), yaitu kelas atas, kelas menengah
dan kelas bahwa. Pembagian ini tidak bersifat mutlak, namun bervariasi menurut
kondisi masyarakat yang bersangkutan. Semakin kompleks suatu masyarakat maka
semakin kompleks bentuk kelas sosial yang ada.
Perbedaan kekuasaan, kekayaaan dan penghasilan, atau
prestise mengakibatkan munculnya tingkatan-tingkatan atau kelas-kelas sosial
dalam masyarakat. Satu kelompok memiliki kekuasaan, sementara kelompok lain
justru dikuasainya. Satu kelompok memiliki banyak kekayaan, sementara kelompok
lain miskin harta. Satu kelompok memiliki status kebangsaan (darah biru),
sementara yang lain hanya rakyat biasa. Karena perbedaan-perbedaan itu bersifat
bertingkat-tingkat, maka disebut kelas sosial.
Tidak ada masyarakat tanpa kelas, bahkan di
Negara-negara komunis yang menganut ajaran Karl Marx sekalipun. Anda tahun,
bahwa salah satu cita-cita ajaran komunis adalahh menciptakan masyarakat tanpa
kelas. Namun kenyataanya, di Negara-negara komunis tetap ada kelas-kelas
sosial. Dimanapun pemerintahan komunis itu dianut, tetap saja ada perbedaan
dalam hal kekayaan, kekuasaan, prestise, keturunan, agama dan pekerjaan antarwarga masyarakat. Misalnya, perbedaan
antara kelas penguasa dan rakyat biasa. Para pejabat pemerintah memiliki
kekuasaan untuk mengatur Negara sehingga mereka merupakan kelas yang lebih
berkuasa, sedangkan rakyat biasa tidak memiliki kekuasaan sehingga merupakan
kelas sosial yang dikuasai. Para pengatur Negara juga memiliki banyak kekayaan
dibandingkan dengan rakyatnya. Itu membuktikan adanya kelas sosial di dalam
masyarakat komunis.
Di dalam masyarakat, senantiasa ada perbedaan natara
suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Ada kelompok yang berkedudukan lebih
tinggi dan ada pula yang berkedudukan lebih rendah.S etiap kelas sosial
memiliki hak, kewajiban, tanggung jawab, pengaruh dan nilai-nilai tertentu yang
berbeda dengan kelas sosial lainnya. Keadaan seperti itu membuktikan bahwa di
dalam masyarakat terdapat stratifikasi sosia.
Stratifikasi sosial bermula sejak terbentuknya
masyarakat. Dalam masyarakat yang masih sederhan, pelapisan sosial juga masih
sederhana. Semakin kompleks perkembangan masyarakat, maka sistem pelapisan
sosialnya pun semakin rumit.
Pengertian Stratifikasi Sosial Dan Faktor-faktor pembentuk Stratifikasi Sosial |
Kelas sosial adalah suatu strata (lapisan)
orang-orang yang berkedudukan sama dalam suatu kesatuan status sosial.
Orang-orang itu menganggap diri mereka sederajad. Akan tetapi, mereka memiliki
orientarasi politik, nilai budaya, sikap, keyakinan dan norma prilaku yang
tidak sama dengan kelas sosial lainnya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa
kelas sosial memiliki suatu kebudayaan husus atau subkultur. Subkultur
mengandung arti suatu bagian dari sebuah kebudayaan masyarakat yang lebih
besar.
Stratifikasi sosial muncul dalam dua cara, yaitu
alamiah dan disengaja. Alasan utama terbentuknya lapisan masyarakat secara
alamiah adalah kepandaian, senioritas, pemimpin masyarakat adat, dan harta
dalam batas-batas tertentu. Pada masyarakat yang hidup dari berburu, kepandaian
berburu menjadi alasan utama seseorang untuk ditempatkan apda stratifikasi
sosial yang tinggi. Begitu juga pada masyarakat yang bercocok tanam. Ada alasan
utama stratifikasi sosial yang disengaja adalah berkaitan dengan pembagian
kekuasaan dan wewenang resmi dalam organisasi formal, seperti pemerintah,
perusahaan, parpol dan lain-lain.
Setiap masyaraakt memiliki sistem stratifikasi
sendiri-sendiri. Dasar pembagian kelas sosial pun beragam sehingga memengaruhi
banyaknya kelas sosial yang terbentuk. Hal tersebut membuat kelas-kelas sosial
di setiap masyarakat berbeda-beda. Ada yang secara sengaja terbagi menjadi dua
kelas, misalnya kelas bangsawan dan kelas rakyat jelata. Namun, ada juga yang dibagi
menjadi lebih dari dua kelas. Misalnya masyarakat terbagi menjadi tiga kelas
sosila, yaitu kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah. Perbedaan kedudukan
sosial setiap kelas memengaruhi cara kita berinteraksi. Dalam hal status
pekerjaan, Anda menganggap guru-guru memiliki kedudukan lebih tinggi daripada
karyawan sekolah. Diantara para karyawan sekolah, juga ada anggapan bahwa
terdapat perbedaan kedudukan antara petugas tata usaha dengan pesuruh atau
petugas kebersihan. Cara anda bersikap kepada guru dan kepada pesuruh
kenyataanya juga berbeda. Kelas-kelas sosial itualah yang membuat sebauh
masyarakat menjadi bertingkat-tingkat atau berlapis-lapis.
b. Faktor-faktor Pembentuk Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial terbentuk karena di masyarakat
terjadi persaingan untuk memperoleh sesuatu yang dianggap berharga dan langka.
Orang yang mampu memiliki sesuatu yang dianggap berharga akan menempati strata
lebihh tinggi. Sesuatu yang dieperebutkan dapat berupa hal-hal yang bernilai
ekonomis dan hal-hal yang berupa status atau peran sossial. Sesuatu yang
bernilai eknomis meliputi semua hal yang diperlukan untuk menunjang hidup
manusia, misalnya uang, kekayaan, pekerjaan, rumah, tanah dan lain-lain,
sedangkan status atau peran sosial dapat berupa jabatan, ilmu pengetahuan,
gelar kesarjanaan, gelar kebangsawanana, kekuasaan dan lain-lain. Semakin
tinggi kelas sosial seseorang, maka semakin banyak barang atau status tertentu
yang dia kuasai.
Akan tetapi, segala sesuatu yang dianggap bernilai
dapat saja ebrbeda anatara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Misalnya,
sawah dan ternak bagi orang desa lebih berharga dibanding barang-barang
elektronik. Anggapan ini berbeda dengan orang kota.
Selain itu, terbentuknya kelas-kelas sosial di
masyarakat meruakan konsekuensi adanya pembagian jenis pekerjaan. Seperti yang
telah dibahas sebelumnya, semakin kompleks suatu masyarakat maka deferensiasi
dan pendistribusian pekerjaan juga semakin rinci. Setiap orang haru memilih
salah satu jenis pekerjaan (fungsi) dalam masyarakat. Ada orang-orang yang
sejak turun-temurun mewarisi kekuasaan sebagai kaum bangsawan atau orang kaya
raya. Mereka disebut kelas atas atau kaum elit. Ada orang-orang yang dengan
usahanya mampu memperoleh pekerjaan bagus dan berpenghasilan besar sehingga mereka
memperoleh kehidpan yang relative lebih baik. Mereka disebut kelas bawah. Garis
batas antarkelas sosial sulit ditentukan, dan jumlah anggota setiap kelas
sosial pun sulit diketahui. Hal itu karena perbedaan setiap orang bersifat
relative dan setiap saat terjadi perubahan kondisi sosial ekonomi pada setiap
orang.
Banyak faktor yang menyebabkan terbentuknya
kelas-kelas sosial. Secara umum, faktor-faktor itu dapat dikelompokkan ke dalam
dua kategori, yaitu ekonomi dan sosial. Faktor-faktor ekonomi membedakan
kelas-kelas sosial berdasarkan kekayaan, penghasilan dan jenis pekerjaan.
Sedangkan faktor sosial membedakan kelas-kelas sosial berdasarkan tingkat dan
jenis pendidikan, intifikasi diri, prestise keturunan, partisipasi kelompok,
dan pengakuan orang lain. Kadang-kadang suatu kelas sosial dapat pula dikenali
dengan simbol-simbol status, cara berbicara, gaya hidup, selera seni dan cara
berpenampilan.
Pengertian Stratifikasi Sosial Dan Faktor-faktor pembentuk Stratifikasi Sosial |
Pengertian
Stratifikasi Sosial Dan Faktor-faktor pembentuk Stratifikasi Sosial
Berikut ini dibahas tiga fakotr utama yang sering
menjadi petunjuk dalam menentukan kelas sosial di masyarakat :
1. Faktor kekayaan dan penghasilan
Uang dan kekayaan dapat menentukan kelas sosial
seseorang. Namun, tingginya kedudukan seseorang tidak secara langsung menjamin
bahwa orang tersebut memiliki uang dan kekayaan dalam jumlah besar. Contohnya
kehidupan kaum bangsawan di Indonesia yang hingga saat ini masih dianggap
kehidupan kelas atas. Mungkin, pada
kenyataanya kekayaan dan penghasilann mereka kalah bila dibandingkan dengan kaum
pengusaha yang berjuang dari kelas sosial terendah. Begitu pula, orang biasa
yang tiba-tiba memendangkan hadiah miliaran rupiah, secara otomatis menaikkan
kelas sosialnya menjadi warga kelas atas. Pada dasarnya, kelas sosial merupakan
“Suatu gaya hidup. Orang yang memenangkan undian tersebut tidak mungkin bisa
seratus persen mengubahgaya hidupnya seperti layaknya orang kelas atas.
Walaupun dia mencoba meniru gaya hidup kelas atas dengan uang yang dimilikinya,
akan muncul kepalsuan pada gaya hidupnya. Apalagi mentalitas dan selerea kelas
atas tidak mudah ditiru begitu saja.
Namun demikian, secara umum uang dan kekayaan masih
merupakan faktor penting dalam menentukan perbedaan kelas sosial seseorang.
Melihat banyaknya uang dan kekayaan seseorang, maka dengan mudah akan diketahui
latar belakang keluarga dan cara hidup seseorang. Orang yang tidak memiliki
banyak uang, tentu tidak bisa membiaya gaya hidup seperti orang kelas atas.
Kebutuhan dan gaya hidup kelas atas antara lain, memiliki rumah mewah, memiliki
mobil mewah, membeli barang-barang mahal, dan lain-lain. Gaya hidup seperti
inni tidak mungkin dimiliki oleh orang dari kelas menegah ke bawah, kecuali
dengan usaha yang keras.
2. Faktor pekerjaan
Masyarakat memiliki penilaian tertentu terhadap
setiap jenis pekerjaan. Ada jenis pekerjaan yang dianggap memiliki prestise
lebih dibandingkan jenis pekerjaan lainnya. Penghargaan terhadp setiap jenis
pekerjaan berbeda-beda antara satu dengan masyarakat lain. Misalnya di
Indonesia secara umum, pekerjaan sebagai pegawai negeri lebih tinggi
kedudukannya daripada sebagai buruh pabrik. Demikian pula pekerjaan sebagia
dokter dianggap lebih tinggi kedudukannya dibanding pekerjaan sebagai guru.
Penilaian seperti itu berhubungan dengan keahlian
dan pendidikan yang menjadi syarat pekerjaant ersebut serta penghasilan yang
diperoleh dari pekerjaan itu. Namun ada pengecualian, misalnya seorang artis
mampu memperoleh penghasilan jauh lebih tinggi daripada penghasilan seorang
guru dalam sebulan. Walaupun demikian, masyarakat tetap menilai bahwa guru
adalah jenis pekerjaan yang memiliki prestise yang lebih tinggi dan lebih
terhormat daripada artis.
Pada dasarnya, kelas sosial merupaakan cara atau
gaya hidup seseorang. Pekerjaan hanya merupakan salah satu hal yang dapat
digunakan untuk menentukan kelas sosial seseorang.
3. Faktor pendidikan
Latar belakang pendidikan dapat mempengaruhi kelas
sosial seseorang. Ada dua alsan mengapa
bisa demikian. Pertama, pendidikan tinggi memerlukan biaya dan motivasi.
Artinya, pendidikan hanya dapat dieperoleh bagi mereka yang mempunyai biaya dan
motivasi untuk belajar. Namun demikian, tidak ada jaminian bagi kelas sosial
yang mempunyai kemampuan financial dapat memperoleh pendidikan pada jenjang
yang tinggi dengan mudah apabila mereka tidak memiliki motivasi. Sebaliknya,
tidak mustahil bagi kelas sosial bawah untuk memperoleh pendidikan yang tinggi
walaupun hanya dengan motivasi belajar yang kuat.
Kedua, setelah seseorang memperoleh pendidikan, maka
terjadilah perubahan mental, selerah, minat, ttujuan hidup (cita-cita), tata
karma, cara berbicara dan aspek-aspek gaya hidup lainnya. Selain itu,
pendidikan juga membekali seseorang dengan keahlian dan keterampilan yang
memungkinkannya memperoleh pekerjaan lebih baik.
Demikianlah Pengertian Stratifikasi Sosial Dan
Faktor-faktor pembentuk Stratifikasi Sosial. Semoga bermanfaat.
Baca juga artikel sebelumnya : Soal-Soal Uji Kompetensi atau Soal-soal Ulangan Sosiologi Dalam Bab Stratifikasi sosial dan Deferensiasi Sosial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar